Part 16

89 5 0
                                    

Rena menarik nafas dalam. Jaya sekarang sedang tidak sehat. Dia kena flu. Lalu bertingkah sok drama. Merenung di bawah ujan. Rena hanya memandang dari bilik jendela.

Hujan deras. Sangat lebat. Jadi Rena gak mungkin keluar. Dia ngeliat aja sambil buka sosmed. Jaya di bawah padahal nungguin Rena datang bawa payung.

Tapi Rena asik di kamar. Minum coklat panas sambil dengerin lagu. Buka Instagram.

Jaya menggigil di bawah kena hujan. Kampret emang.

Hari ini hari sial Jaya. Semuanya emang sialan. Lagi sedih. Pusing. Putus asa. Malah kayak begini. Sialan. Kenapa Tuhan tidak adil. Di saat luka mendera, di mana kita berada pada titik tak bisa melakukan apa-apa, tak bisa berbagi cerita, dan tak ada yang mau mengerti. Rasanya tak mampu berdiri di atas kaki sendiri, terlalu banyak tekanan.
Pernahkah kalian merasa seperti itu, jika tidak. Maka selamat, kalian manusia beruntung. Jaya meremas kedua tangannya. Dia merasa sangat marah. Kesal. Dan ingin menjadi JOKER saja, si manusia badut. Trus datang ke rumah Deon.

Ngapain ?
Ngopi-ngopi.?

Ya bawa dia ke nerakalah.

Ehh tapi ide bagus juga sih.

Jaya akan berada di luar hingga hujan ini reda, dia terlalu melankolis dengan hati selembut William Shakespeare. Apapun tak akan menggoyahkan Jaya. Meski langit Runtuh sekali pun.

----- Duar -----

Rena tersenyum, " kok masuk " ucapnya dengan nada mengejek

" Aku gak butuh hujan buat memahami isi hati ini. Yang aku perlukan cuma liat kamu senyum. " Jaya berkata beralasan. Malu lah, masa iya Jaya ngaku takut petir. Kan gak cucok pake binggo

" Masa lalu di ciptakan untuk memperkuat pribadi orang agar menjadi kuat, bukan menjadi bumerang untuk kamu sesali. " Rena berkata, tak tahan melihat Jaya uring-uringan kayak tukang mamang pentol yang tiba-tiba di suruh jualan sate.

" Di saat kamu merasa putus asa, di mana hati kamu terasa nyeri tanpa bisa kamu obati. Di saat masa lalu terasa ingin di putar kembali untuk memperbaiki segalanya. Ingatlah. Itu mustahil. Dari pada kamu hidup dalam penyesalan. Berjuang saja untuk besok yang cerah. Dan ciptakan masa lalu baru yang akan kamu sukai. " Lanjut Rena sambil mengecup kening Jaya. Membuat pria itu diam meresapi

Iya, Rena benar. Kenapa dia lebay banget. Kayak cabe-cabean gagal move on dari terong-terongan.

****

Wkwkwk. Mungkin saya author paling aneh. Yang update cerita gaje. Dan sesuka hati. Iya, namanya juga penulis ngawur. Ok see u Next time

pilihan hati [ Destiny ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang