Kencan

704 117 15
                                    

Author balik lagi ni, semoga pada sukak ya sama part ini.
Enjoy!!

Jungkook sedari tadi hanya mondar mandir di hadapan para member bangtan yang tengah duduk sambil menonton TV, Ia sangat resah karena malam ini Dita akan berkencan dengan Taeyong.

"Sepertinya aku akan melempar remot ini jika seseorang tidak segera duduk" Ucap Jhope yang mulai kesal melihat Jungkook menghalangi TV karena mondar-mandir tidak jelas sedari tadi.

Jungkook seketika terdiam, Ia menatap sinis ke arah hyung nya itu.

"Lempar hyung" Tae ikut-ikutan, Ia juga tak fokus menonton karena Jungkook.

"Dih" Jungkook pun akhirnya memilih duduk di sofa dibanding dilempar remot oleh Jhope.

"Ada apa?" Tanya Jin frontal sesaat setelah Jungkook duduk di sampingnya.

"Hmmm" Jungkook tak langsung menjawab, Ia malah berpikir entah apa yang ada dipikirannya.

Jin tak bisa menahan dirinya lagi, Ia sangat kesal setiap kali ditanya Jungkook malah bengong, Ia seketika menepuk kepala Jungkook agar segera sadar dari lamunannya.

"Ah sakit hyung" Jungkook memegangi kepalanya kesakitan

"Makannya kalau orang nanya tu dijawab, bukan bengong" celoteh Jin

Sementara member yang lain hanya tertawa melihat Jungkook yang selalu jadi sasaran empuk Jin itu.

"Malah diketawain, jahat banget kalian, udah deh, aku mau ke minimarket aja" Ucap Jungkook berbohong, Ia sebenarnya baru ingat kalau Dita memberi tau nama restaurant tempat Ia dan Taeyong berkencan, dibanding dihantui rasa penasaran melulu, Jungkook akhirnya memutuskan untuk mengecek Dita secara langsung, tapi tentu saja Ia tak bisa mengatakan yang sebenarnya pada member yang lain, Ia tak mau mereka malah melarangnya atau malah mau ikut, bisa panjang urusannya.

"Eh Kookie, udah berani ke minimarket sendiri sekarang ya" Ucap Namjoon, namun tak didengar oleh Jungkook yang terus berjalan dan meninggalkan apartemen mereka.

"Gak papa tu?" Tanya Jhope

"Udah biarin aja" Ucap Jin, dan yang lainpun mengiyakan ucapan Jin serta kembali ke aktivitas mereka masing-masing.

💜💜💜

"Gomawo Dita ya, kau sudah mau menemani aku hari ini" Taeyong menatap Dita dengan matanya berbinar, tak lupa senyumnya juga Ia kembangkan dihadapan Dita.

Mereka sedang makan di salah satu ruang VIP di sebuah restaurant mewah di korea.

"Ne, aku juga mau berterima kasih, Taeyong oppa adalah idolaku, aku gak nyangka bisa makan bareng sama Taeyong Oppa" ucap Dita malu-malu, sejujurnya Dita sedari tadi sangat canggung dihadapan Taeyong, tapi Ia berusaha untuk tidak terlihat terlalu gugup, karena jika Dita gugup, Dita akan mengacaukan semuanya.

"Neomu yeppeo yo" Ucap Taeyong tiba-tiba

"Ne?" Dita mencoba memastikan Ia tak salah mendengar ucapan idolanya itu, kalaupun tak salah dengar, Dita tak tau kalimat itu untuknya atau bukan.

Taeyong tak menghiraukan ucapan Dita, tangannya kini bergerak, matanya tak henti-henti menatap mata Dita, suasana hangat, suara musik klasik, hanya ada sedikit pencahayaan membuat suasana sangat romantis saat itu, jantung Dita seperti akan berhenti berdetak, ditambah lagi tangan Taeyong yang terus bergerak ke arah wajahnya, entah apa yang ingin Taeyong lakukan.

Tangan Taeyong makin dekat, Dita kini sudah membulatkan matanya, Ia bahkan tak tau harus berbuat apa.

Drrttt!!

Belum sampai tangan Taeyong mengenai wajah Dita ponselnya sudah berdering, membuat Dita akhirnya bisa bernafas lega, karena kini Taeyong justru sibuk membaca pesan di ponselnya.

"Dita-ya" panggil Taeyong.

Dita yang saat itu tengah melamun langsung tersadar dan menatap ke arah Taeyong, "Ne?" Tanya Dita

"Aku ada urusan mendadak, aku gak bisa ngantarin kamu pulang" wajah Taeyong tampak menampilkan wajah bersalah, membuat Dita langsung luluh hatinya.

"Aniya, gwencana Oppa, aku sudah biasa, aku bisa pulang sendiri kok" Dita menampilkan senyum canggungnya, Ia tak mau merepotkan Taeyong disituasi seperti ini.

"Jinjja?" Tanya Taeyong lagi guna memastikan

"Ne" Dita mengangguk mengiyakan.

Sementara itu, Jungkook sedari tadi sudah memarkirkan mobilnya di sebrang restaurant tempat Dita dan Taeyong makan, Ia tak ingin masuk ke dalam dan mengacaukan kencan Dita dan Taeyong, Ia hanya ingin mengawasi Dita dari jauh, Ia juga ingin memastikan bahwa Dita pulang dengan selamat.

Jungkook mengantuk, sudah sejak tadi Ia menunggu namun Dita tak kunjung keluar dari restaurant itu, mata Jungkook langsung membesar, rasa kantuknya juga menghilang kala melihat seorang lelaki yang Ia yakin itu adalah Taeyong berjalan keluar restaurant sendirian, Ia juga langsung masuk ke mobil dan meninggalkan tempat itu.

Jungkook keluar dari mobilnya, Ia yakin bahwa yang Ia lihat tadi Taeyong, namun Ia bingung kenapa Taeyong hanya keluar sendiri dan pulang sendiri.

Jungkook memandang pintu masuk restaurant itu, tak lama kemudian, keluarlah sesosok wanita yang Ia yakin adalah Dita, Dita sibuk memainkan ponselnya sehingga Ia tak melihat keberadaan Jungkook di sebrang sana, Dita berbelok, Ia mengambil jalan ke kanan dan menyusuri jalan itu entah kemana tujuannya.

"Mau kemana dia?" Jungkook bertanya pada dirinya sendiri, seketika Ia sadar dan langsung masuk ke dalam mobilnya, Ia tak mau membiarkan Dita jalan sendirian di jalanan itu.

Jungkook mengikuti Dita dengan hati-hati, Ia juga melambatkan mobilnya agar Dita tak mengetahui keberadaannya, Dita masuk ke dalam sebuah taman, Ia berjalan ke dalam taman yang sangat sepi itu, penerangan pun tak banyak di sana, Jungkook yang melihat Dita memasuki taman itu segera memarkirkan mobilnya, Ia harus mengikuti Dita dengan berjalan kaki kali ini.

Jungkook kini tengah menyusuri taman, setelah beberapa langkah, Ia akhirnya menemukan Dita, Dita tengah duduk di salah satu bangku taman di sana, Dita sibuk bermain ponsel sambil mendengarkan lagu, Jungkook melihat sekitar, tak ada orang di sana, hanya ada beberapa orang di ujung taman yang penuh dengan cahaya, berbeda dengan tempat Dita duduk yang cukup gelap, Jungkook bahkan tak tau apa yang ada dipikirkan Dita duduk di sana dibanding di dekat keramaian di sebelah sana.

Jungkook nampak berpikir sebentar, Ia tak mungkin langsung mendekati Dita, bisa-bisa Dita tau kalau Jungkook mengikutinya sedari tadi, Jungkook memutar otaknya dan mendapatkan sebuah ide, Ia akan berjalan di depan Dita dan membiarkan Dita yang menyapanya duluan.

Jungkook pun mulai berjalan di depan Dita, Ia pura-pura tak melihat Dita, Ia terus berjalan, bahkan sampai melewati Dita, namun Dita tak menyadari sama sekali karena Dita asyik sendiri dengan ponselnya.

Jungkook sudah jauh dari Dita, Ia mengacak-acak rambutnya, "kenapa Dita gak ngeliat sih?" Ia pun kembali berjalan di hadapan Dita kembali ke posisi awalnya, namun sekali lagi Dita masih tak menyadari kehadirannya.

"Sekali lagi deh, pasti Dita tau ni" Jungkook berjalan lagi di hadapan Dita, namun lagi-lagi Dita tak menghiraukannya, Ia kembali berjalan di hadapan Dita, "Ini kalau sampai gak liat lagi gak tau deh" Jungkook berjalan di hadapan Dita, dan tak sengaja batu kerikil membuat tubuh Jungkook oleng dan tersandung tepat di hadapan Dita.

Dita yang melihat seseorang jatuh dihadapannya langsung menghampiri orang tersebut, Dita membantu lelaki yang sepertinya sangat kesakitan itu, bagaimana tidak, kepalanya menyentuh aspal dan berhasil membuat kepala mulus milik pria itu mengeluarkan darah.

"Gwencana yo?" Tanya Dita panik, Ia membantu pria itu untuk berdiri.

"Kookie ah?" Dita tak menyangka bahwa lelaki yang terjatuh itu adalah Jungkook dengan wajah memelasnya menahan tangis yang Ia buat-buat.

Lanjut...

BTS with luv for D [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang