02

2.5K 244 4
                                    

Entah bagaimana ceritanya, kini Jaehyun dan Taeyong sedang night ride bersama. Menjelajahi dunia malam dikota mereka yang ternyata tak kalah indahnya daripada saat siang hari.

Dengan tangan Taeyong yang senantiasa memegang pegangan motor, dan pantat yang terangkat- karena Jaehyun menyewa motor gede- membuatnya sedikit takut untuk terjatuh.

"Hey! Aku ini bawa motornya diatas rata-rata! Cepat letakkan tangan mu dipinggang ku kalau tidak ingin terjungkal!" teriak Jaehyun nyaring membuat Taeyong tiba-tiba blushing tanpa sebab.

Tapi tetap saja ia merasa gengsi walaupun mau, mereka baru bertemu kurang lebih 7 jam yang lalu masa sudah mau skinship saja? Lagi pun, Jaehyun kan bisa saja menyuruh nya untuk berpegangan dipundak.

"Heh! Tidak usah modus! Pelan-pelan saja bawa motornya. Ini bukan night ride namanya kalau kau mengebut!" memang ya, apa yang ingin diucapkan dari dalam hati itu suka tidak sejalan dengan apa yang keluar lewat mulut.

Jaehyun hanya terkekeh geli lalu memelankan laju motornya, membuat Taeyong sedikit lega.

"Sudah, sekarang pegang pinggangku."

Mendengar itu Taeyong langsung memukul pundak Jaehyun kencang. Apa-apaan lelaki ini?

"Jangan mengada-ada, ini sudah pelan buat apa aku berpegangan lagi? Modusmu sesekali dikurangi."

"HEY! Sakit tahu," lagi, walaupun suaranya kesal namun Jaehyun terkekeh. Sepertinya membuat orang asing yang sedang ia bonceng sekarang ini merasa kesal, menjadi hobi baru Jaehyun untuk beberapa jam kedepan.

Jaehyun terus mengendarai motor nya sambil sesekali menolah kearah cermin. Memastikan Taeyong menikmati malamnya dan melupakan sejenak apa yang membuat laki-laki itu menangis.

"Hei, didepan sana ada pasar malam. Tapi sepertinya sudah mau tutup, mau mampir tidak? Atau lanjut saja?"

Taeyong yang mendengar kata pasar malam pun langsung memunculkan kepalanya disebelah pundak Jaehyun, membuat Jaehyun terkejut karena dirinya pun masih menoleh saat mengatakan hal tersebut kepada Taeyong.

Membuat pipi keduanya bertemu! Dan dengan cepat Jaehyun kembali menoleh kearah depan, untung saja motornya tidak oleng. Namun sepertinya Taeyong tidak sadar akan hal tersebut.

"Aku mau! Aku mau! Mampir saja tidak apa-apa. Siapa tau masih ada jajanan sisa," ucap Taeyong antusias dan Jaehyun hanya mengangguk sebagai sinyal.

Dan tak berapa lama, Jaehyun segera menepikan motornya disamping trotoar lalu membantu Taeyong untuk turun dengan hati-hati.

Taeyong yang mood nya memang sudah kembali, langsung berlari sambil bersenandung ria saat melihat ternyata masih ada jajanan pasar malam yang masih buka.

"Jangan lari! Makanannya tidak akan kabur juga, ck!" Jaehyun mengekori Taeyong hingga sampai ke tujuan lelaki mungil itu.

"Kau mau beli apa?"

"Aku ingin ice cream..." ucap Taeyong sambil menunjuk varian ice cream yang dirinya inginkan.

"Ya sudah pesan saja, jangan banyak-banyak! Ini sudah malam, nanti kau bisa terserang flu." lalu Jaehyun menyodorkan uang dengan nominal besar untuk Taeyong pegang, makin bersemangat lah dirinya.

"Paman, aku pesan roti ice cream stroberi satu ya- Eh, kau mau juga tidak?"

"Tidak, kau saja." Taeyong mengangguk lagi, lalu segera melanjutkan pesanannya.

Tak memakan waktu lama kini keduanya tengah duduk dibangku yang telah disediakan, menghadap ke arah pantai yang sepi dengan Taeyong yang masih memakan ice cream nya.

Jaehyun tak melakukan apa-apa, hanya diam dan sesekali menoleh ke arah Taeyong untuk membersihkan sekitaran bibir plum itu dengan tisu. Hanya membersihkan, tak ada adegan lebih dan Taeyong tak keberatan.

"Kau ini aneh sekali! Cuaca dingin malah makan es krim." cibir Jaehyun.

"Ini enak tahu, rasanya seperti menjadi beku!" jawab Taeyong semangat, dan Jaehyun hanya menggelengkan kepala.

Taeyong sudah menghabiskan seluruh ice cream nya, sudah pula membersihkan sisa-sisa ice cream yang tertinggal. Kini keduanya hanya berdiam dikeheningan malam sambil ditemani suara ombak.

"Aku.. Diusir dari rumah," Taeyong memulai percakapan, mungkin membaginya dengan orang asing bukan hal yang buruk. Setidaknya setelah ini mereka tidak akan bertemu lagi kan?

Sedangkan Jaehyun hanya diam, tak ingin menyela dan ingin mendengar apa yang selanjutnya akan diucapkan laki-laki disampingnya ini.

"Sebenarnya tak masalah, hanya saja saat Ayahku dengan gamblangnya mengusir ku itu sedikit mengganggu pikiranku. Selama ini aku sudah menjadi bonekanya, disuruh ini dan itu. Kalau tak sesuai keinginannya aku akan dicaci maki habis-habisan. Dan kini dengan seenaknya ia mengusir ku."

"Disatu sisi aku merasa lega, namun disatu sisi ada yang mengganjal. Aku memang sudah bisa menghidupi diriku sendiri, tapi tetap saja rasanya... menyesakkan," Taeyong menunduk lesu. Air matanya ingin keluar tapi merasa malu karena ada orang asing disampingnya.

"Hey, tak apa. Kau sudah melakukan keputusan yang benar. Kan orang tuamu yang mengusirmu, bukan atas keinginanmu sendiri." Jaehyun pun akhirnya memberanikan diri untuk menenangkan Taeyong.

"Kau bekerja?" tanya Jaehyun lagi.

"Ya, sambil kuliah. Tapi sudah mau lulus,"

"Itu bagus! Selesaikan kuliahmu lalu balaskan semua rasa sakit yang kau rasa kepada orang-orang yang telah menyakitimu." semangat Jaehyun kepada Taeyong, ia melihat lelaki itu tersenyum kecil.

"Inginnya seperti itu, tapi kurasa otakku sedang tidak bisa bekerja sama," Taeyong meringis pelan ketika mengingat ia belum punya rencana untuk kedepannya, bahkan tempat tinggal pun tak ada.

"Kenapa?"

"No way home... Aku tidak punya tempat tinggal untuk saat ini, dan uang tabunganku menipis." tersenyum kecut, Taeyong tak ingin terlihat semengenaskan itu dihadapan Jaehyun si orang asing.

Jaehyun hanya terdiam sejenak sebelum mulut gilanya itu tiba-tiba mengeluarkan suara.

"Kau mau tinggal di apartemenku saja? Kebetulan aku punya satu kamar kosong dengan kamar mandi didalam, kau bisa menggunakannya sampai kau lulus kuliah nanti, bagaimana?" tawaran Jaehyun membuat Taeyong melotot seketika, yang benar saja?!

"KAU GILA????"

TBC

ini aneh

jaeyong • falling in love with strangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang