18

1.6K 134 26
                                    

vommentnyaaa jangan lupa 🥺

***

"Ingin makan dimana?"

"Terserah hyung saja, aku tidak begitu lapar kok," Jaehyun mengangguk lalu melangkahkan kakinya kearah restoran sushi yang biasa ia kunjungi.

Ditangannya terdapat beberapa barang dari berbagai macam merk terkenal, karena hari ini Taeyong berhasil melaksanakan sidang skripsi nya dengan sangat baik.

Beberapa bulan sudah terlewati, hubungan keduanya membaik, bahkan sangat. Melupakan Naeun yang kerap kali mengunjungi apartemen Jaehyun.

Bahkan wanita itu pun sudah tahu bahwa Taeyong menjadi house-mate Jaehyun, tapi sepertinya ia tak ambil pusing. Karena tentu saja Naeun tak tahu bahwa kekasihnya adalah dominant gay.

Sidang skripsi Taeyong berjalan dengan baik tadi pagi, setelahnya ia disambut oleh Doyoung, Ten, juga Johnny dan Jaehyun yang sengaja mengosongkan jadwal mereka hanya untuk Taeyong. Se-spesial itu memang.

Tentang ayah Taeyong, Taeyong sudah tak pernah menemuinya lagi. Foto ia setelah selesai sidang tadi hanya Taeyong kirimkan kepada ayahnya tanpa memberikan pesan apapun.

Setidaknya Taeyong tak ingin menjadi sangat durhaka.

"Apa yang akan kau lakukan setelah wisuda?"

"Membuka toko kueku sendiri,"

"Tidak mau bekerja saja diperusahaanku?" tawar Jaehyun.

"Hyung, kau sudah mengatakan itu ratusan kali. Dan jawabanku tetap sama, tidak." jawab Taeyong dengan sungutan sebal, sedangkan Jaehyun hanya memasang wajah memelas.

Ia melihat potensi dan kemampuan Taeyong, dan itu sangar luar biasa, maka dari itu Jaehyun selalu menawarkan Taeyong untuk bekerja saja dengannya, bahkan Jaehyun sudah menawarkan bonus untuk fresh graduate sepertinya, tidak ada interview kerja, dan sebagainya. Namun Taeyong tetap saja kekeuh.

"Yasudah kalau begitu, kalau kau berubah pikiran langsung beritahu saja, aku akan langsung memberi satu ruangan baru hanya untukmu." Taeyong berdecih kecil, Jaehyun yang loyal sekali.

Tapi Taeyong tetap senang, Jaehyun selalu memegang omongannya, dan yah... Jujur saja Jaehyun itu sekarang menjadi tipenya Taeyong, tapi kalian diam saja oke? Kalau Jaehyun tahu bisa-bisa ia menggila.

"Hyung berlebihan sekali!" canda Taeyong.

"Aku akan melakukan apapun untukmu,"

Keduanya kembali tertawa bersama. Sungguh, ini adalah hari terbahagia Jaehyun, ah apapun yang berhubungan dengan Taeyong, Jaehyun selalu bahagia.

"Sebelum wisuda nanti, ingin menemui ayahmu?"

Taeyong terdiam sejenak, ia ingin tapi tak ingin juga. "Tidak tahu... Ayah pasti sudah muak denganku, mungkin?"

"Eiii, tidak ada orang tua yang seperti itu, kalau kau mau jangan datang sendiri, ajak aku, oke?" Taeyong tersenyum getir.

Apa ayahnya masih menganggapnya sebagai anak?

***

Sambil menunggu hari wisudanya, Taeyong masih bekerja di cafe milik Ten, belum ada niatan resign untuk beberapa bulan kedepan, ia harus tetap bekerja jika ingin membangun tokonya sendiri bukan?

Hari ini cafe milik Ten sangat ramai daripada biasanya, Taeyong bahkan sampai kewalahan dibuatnya.

"Tae, meja delapan dengan 3 croissant dan 1 frappuccino, please?" ucap Ten tergesa sambil melayani pembeli di kasir, Taeyong pun dengan segera membuatkan pesanan.

jaeyong • falling in love with strangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang