09

1.5K 167 17
                                    

Bimbingan Taeyong hari ini berlangsung dengan cepat, kata dosennya tak banyak yang harus direvisi dan kemungkinan dalam waktu enam bulan Taeyong sudah bisa menyelesaikan studinya.

Ten juga menyuruhnya untuk tidak bekerja terlebih dahulu dengan alasan mungkin Taeyong lelah karena pindahannya.

Juga, hari ini suasana hati Taeyong sangat baik, ia berencana untuk pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan kulkas yang ada di apartemen. Daripada tidak ngapa-ngapain kan?

Dan sekarang Taeyong sedang mendorong troli yang sudah terisi setengah, tenang saja Taeyong membeli kebutuhan dengan memilih produk yang sedang diskon, jadi jika ia memborong tidak akan terlalu banyak membayar.

Taeyong tadi juga sempat menghubungi Jaehyun untuk menanyai apa saja yang laki-laki itu butuhkan agar sekalian Taeyong beli, juga menanyai makanan kesukaan Jaehyun.

Dirasa sudah semua, Taeyong langsung menuju kearah kasir. Tiga kantung kresek besar Taeyong dapatkan, dan dengan badan semungil itu namun membawa banyak barang membuat Taeyong sedikit menjadi pusat perhatian.

Setelah sampai dimotor nya, Taeyong menata barang untuk digantung, sedikit kerepotan karena motornya juga kecil. Syukurnya Taeyong sampai di basement apartemen Jaehyun dengan selamat.

Taeyong kini berjalan ke pintu masuk, sebelum akhirnya dikejutkan dengan klakson mobil yang sangat nyaring. Taeyong menoleh, mendapati mobil Jaehyun yang melaju kearahnya.

Dengan cepat Jaehyun segera turun dari mobilnya setelah menyuruh salah satu petugas untuk memarkirkan si kuda besi.

"Ish! Menyebalkan, aku kaget tahu! Untung belanjaannya tidak tumpah," seru Taeyong saat Jaehyun sudah berdiri disampingnya.

"Hehe, maaf. Kalau tidak begitu nanti kau tidak melihatku." balas Jaehyun sambil mengambil alih kantung belanjaan Taeyong.

"Eh, eh, tidak usah."

"Sudah, tidak apa-apa." lalu keduanya memasuki lift, Taeyong memencet lantai paling atas. Ia sudah mengingat dengan baik apa saja yang ada di gedung apartemen ini.

"Kau memang pulang jam segini ya?" Taeyong membuka pembicaraan, karena sejak masuk lift tadi Jaehyun hanya menutup mulutnya. Rasanya sangat canggung karena waktu untuk menempuh lantai paling atas itu sangatlah lama.

"Tidak juga. Biasanya aku akan pulang malam, tapi tadi kerjaanku ternyata tak banyak, jadi bisa pulang cepat," Taeyong menganggukkan kepalanya.

"Kau sendiri?" balas Jaehyun.

"Apanya?"

"Pulangnya,"

"Ahh itu. Em, tergantung dosen ku juga sih. Tadi tidak banyak yang harus direvisi, jadinya aku bisa pulang lebih awal dan pergi ke supermarket." giliran Jaehyun yang mengangguk.

Kini kembali hening, sebentar lagi lift mereka sampai. Jaehyun melihat kearah sekeliling, pandangannya jatuh kearah Taeyong yang sedang mengahadap kearah samping, menampilkan view perkotaan karena memang lift apartemen Jaehyun yang dibuat transparan.

Jaehyun tersenyum ketika melihat Taeyong yang juga tersenyum karena melihat pemandangan.

Menurut Jaehyun, senyum Taeyong itu seperti candu. Sekali melihatnya, kau akan dibuat melayang lalu setelahnya ketagihan untuk melihat lagi.

Ting!

Lamunan keduanya buyar setelah mendengar suara lift yang berdenting.

Dengan cepat Taeyong keluar terlebih dahulu disusul Jaehyun dibelakangnya. Ia kemudian memencet password, lalu menahan pintu untuk sang pemilik masuk kedalam.

jaeyong • falling in love with strangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang