jaeyong • falling in love with stranger

05

Jung Jaehyun
Apartemen Neo Culture Residen, lantai 50 nomor 5001. PIN nya 140295

Taeyong tak henti-hentinya terkejut dan membulatkan mulutnya.

Jung Jaehyun ini tinggal disebuah Penthouse bukan apartemen biasa!?

Dan, hey! Lihat, dia dengan mudahnya memberi Taeyong pin apartemen milik pria itu. Apa Jaehyun tak takut kalau Taeyong akan merampok? Padahal mereka baru dua hari kenalan.

Ah, tapi tak heran sih. Mengingat Jaehyun kan temannya Ten, atasannya saja sangat kaya pastinya temannya pun sama kayanya.

Kalau bisa dibilang, Taeyong pun kaya raya- ralat, hanya Ayahnya.

Taeyong sudah merapikan segala hal didalam penginapan, lalu mengambil tasnya dan mengunci pintu untuk dikembalikan ke lobi.

Drttt

Terasa getara dari saku jaketnya, segera ia ambil dan terlihat nama si calon housemate nya nanti menelpon.

"Apa?"

"Anu... Kau sudah pergi??" entah Taeyong saja atau bagaimana, suara Jaehyun terdengar awkward diseberang sana.

"Belum, ini baru keluar kamar dan mau mengembalikan kunci. Kenapa?" jawab Taeyong to the point.

"Tidak apa sih, kau pulang naik apa?"

"Naik motor, kan sudah kuberitahu tadi."

Ting!

Pintu lift pun terbuka, Taeyong masuk kedalam lalu memencet lantai satu.

"Eh? Ah iya.. Hahaha. Tapi, tidak mau kuantar saja?"

Taeyong mengeryit, si Jaehyun ini tidak punya telinga atau bagaimana?

"Jung, sudah kukatakan aku punya kendaraan sendiri. Kalau kau mengantarku, bagaimana motorku? Bagaiman Tennie hyung dan kekasihnya? Bukannya kau bilang hanya membawa satu kendaraan ya?"

Tak ada jawaban dari Jaehyun, yang Taeyong tebak pasti laki-laki itu sedang menahan malu.

"Baiklah, baiklah. Berkendaralah dengan baik! Hari ini aku akan pulang dan menyambutmu."

"Hm, terimakasih Jung."

Tanpa menunggu jawaban Jaehyun, Taeyong langsung mematikan panggilannya karena kebetulan pula lift sudah sampai dilantai satu.

Segera ia menuju meja resepsionis dan mengembalikan kunci. Setelah itu menuju parkiran luar dan mengambil motornya. Taeyong sengaja tak memarkirkan di basement karena menurutnya ia hanya menginap selama dua hari disini.

Tujuan Taeyong saat ini adalah rumah Doyoung, singgah sebentar lalu berniat pergi ke rumahnya, maksudnya rumah sang Ayah untuk mengambil baju-bajunya dan juga beberapa hal penting yang ada di kamarnya sendiri.

Perjalanan tak memakan waktu lama, karena ini masih pagi juga jalanan yang tak terlalu padat. Taeyong sengaja tak memberitahu Doyoung terlebih dahulu, biar kaget saja.

Taeyong memarkirkan motor kesayangan didepan pagar rumah keluarga Kim, lalu memencet bell.

"Siapa?"

Terdengar suara Doyoung keluar dari bell, Taeyong tersenyum sekilas. Dua hari tidak mendengar suara dari Doyoung tak memungkiri bahwa laki-laki itu merindukan sahabatnya.

"Doyoungie, ini Taeyong."

"Ta- Tunggu APA?! TAEYONGIE!?!"

Taeyong terkekeh pelan, lalu tak lama pagar terbuka otomatis.