"Menikmati waktu pacaran mu eh?"
"JOHN???" bersamaan dengan itu, ketiganya dikejutkan dengan teriakan Ten.
Pantas saja, padahal ini masih jam kerja dan Johnny datang kesini padahal saat Jaehyun tinggalkan kantornya tadi sedang sibuk-sibuknya.
Jaehyun dan Taeyong menatap Ten yang terlihat kaget dan setelahnya segera berlari menuju Johnny untuk memeluknya.
"Tak ada yang pacaran, hyung." jawab Taeyong.
Johnny tertawa pelan, lalu membalas pelukan kekasih nya, seperti tidak bertemu sepuluh tahun saja! Membuat mereka menjadi pusat perhatian sekarang. Setelahnya mereka kembali menuju kearah Jaehyun dan Taeyong.
"Kenapa tak mengabari?" ucap Ten.
"Sengaja, biar surprise, i guess?" balasnya.
Ten hanya merona mendengar jawaban Johnny, lalu memanggil karyawannya untuk membuatkan pesanan Johnny.
Menu dikafe ini sesuai dengan apa yang Johnny dan Ten suka, mereka berdua yang memilih dan membuat menunya, rasanya dibuat oriental agar semua orang dapat menikmatinya.
Kembali lagi ke mereka berempat, ini kali kedua mereka kumpul bersama setelah kejadian di pantai waktu itu.
Mereka menghabiskan waktu untuk mengobrol bersama, Johnny yang mengeluarkan kesalnya karena Jaehyun sempat menyerahkan tugas-tugasnya tadi, dan membahas segala hal hingga waktu kafe hampir tutup.
Tentu saja Ten tak membiarkan Jaehyun dan Taeyong langsung pulang, ia juga menyuruh untuk bantu berberes kafe. Taeyong dengan senang hati membantu, namun tak dengan dua lelaki submissive itu, wajahnya sangat terpaksa dan berakhir menjadi hiburan untuk Taeyong dan Ten tertawai.
***
Kini Jaehyun dan Taeyong sudah berada dijalan pulang. Karena mereka pergi bersama, tentunya pulang pun bersama.
Sejak tadi Taeyong tak henti-hentinya mengoceh, dari siang sampai malam. Membahas apapun yang ia lihat, seperti beberapa menit yang lalu ia mengomentari sebuah lampu jalan yang terlihat tak simetris saat lampu merah berlangsung.
Jaehyun menolehkan kepalanya, dilihatnya Taeyong yang sudah menyadarkan kepalanya pada kaca mobil. Membuat Jaehyun tertawa seketika karena wajah Taeyong terlihat sangat lucu. Padahal tadi ia sangat berisik, dalam sekejap langsung tertidur.
Sembari menunggu lampu merah, Jaehyun mengambil selimut yang memang ia sengaja sediakan didalam dashboard mobil. Karena Jaehyun ini tipe orang yang bisa tidur dimana saja, maka banyak sekali persiapan selimut dibanyak tempat.
Diselimutinya tubuh Taeyong, juga ia memperbaiki posisi Taeyong agar lebih nyaman. Perjalanan mereka cukup jauh karena letak kafe milik Ten yang didirikan cukup memakan waktu dari apartemen mereka.
Lampu merah telah berubah hijau. Jaehyun kembali menjalankan mobilnya, sesekali menoleh ke arah Taeyong yang mulai mendengkur.
Nyenyak sekali tidurmu, hm?
Jaehyun tentunya menikmati semuanya, Taeyong tertidur adalah pemandangan paling indah yang pernah ia lihat. Dan Jaehyun tak ingin menyia-nyiakan hal itu.
***
Setengah jam kemudian keduanya telah sampai, dengan Jaehyun yang menggendong Taeyong ala bridal karena lelaki mungil itu sangat susah untuk dibangunkan.
Oh, dan lagi Jaehyun juga dengan senang hati membawa Taeyong dalam gendongannya. Daritadi bahkan ia tak melunturkan senyumnya.
Walaupun agak kesusahan karena harus membawa tas Taeyong dan dirinya serta membuka pintu apartemen, hal itu tak ada mengapa selagi ia bisa melihat wajah Taeyong dengan leluasa seperti ini.
Dibawanya Taeyong kedalam kamar Jaehyun, sengaja karena kamar Taeyong terkunci, Jaehyun malas untuk merogoh tas milik Taeyong.
Direbahkannya dengan perlahan tubuh Taeyong, jujur saja Jaehyun jadi sangat gugup melihatnya. Selama mereka tinggal bersama hal inilah yang sering Jaehyun bayangkan, bahkan sempat ia mimpikan. Tak menyangka menjadi kenyataan. Rasanya seperti dejavu.
Lalu Jaehyun pergi kekamar mandinya untuk bebersih dan mengganti baju. Setelah keluar dari kamar mandi, tak sengaja Jaehyun melihat Taeyong yang menarik-narik kerah bajunya.
Seperti kegerahan, yang dapat Jaehyun simpulkan bahwa Taeyong tak nyaman dengan pakaiannya.
Oh tidak. Apa artinya Jaehyun harus menggantikan baju Taeyong?
Didekatinya Taeyong untuk dibangunkan, setidaknya Jaehyun tak ingin kurang ajar dengan seenak jidat menyentuh tubuh Taeyong.
"Tae, bangunlah ganti bajumu dulu." Jaehyun dengan pelan menggoyangkan tubuh Taeyong.
Tak ada respon, dicobanya lagi. Hingga kali kelima Taeyong tak merespon juga, sedangkan yang dibangunkan semakin menarik-narik bajunya.
Akhirnya, setelah memantapkan tekatnya, dan dengan berat hati pula Jaehyun mengambil baju miliknya untuk ia gantikan ke tubuh Taeyong.
Sungguh, Jaehyun sangat amat merasa tak enak karena takut Taeyong tiba-tiba terbangun.
Bohong deh, tentu saja Jaehyun menikmati semua ini! Dengan perasaan takut. Ia mulai membuka satu persatu kancing baju Taeyong karena lelaki itu memakai baju lapis, sedikit membuat Jaehyun kesusahan.
Setelah berhasil membuka kemeja Taeyong lalu diletakkan dilantai, sekarang adalah tantangan terbesar Jaehyun. Membuka kaus berwarna hijau terang milik Taeyong.
Jaehyun berdoa dalam hatinya supaya Taeyong tak terbangun, menutup setengah matanya, dan perlahan mengangkat tubuh Taeyong untuk melepaskan kaus tersebut.
Pria itu membuka matanya perlahan setelah berhasil membuka pakaian atas terakhir Taeyong.
Yang artinya Taeyong sekarang sudah naked setengah.
Jaehyun serasa membeku seketika. Tubuhnya tak bisa digerakkan saking kagetnya melihat pemandangan yang ada didepan matanya.
Pikirannya kosong, hanya dipenuhi dengan sesuatu pink yang menonjol.
Jangan lupakan mulut Jaehyun yang juga perlahan menganga, dan waktu yang sepertinya berhenti.
Jaehyun! Tahan dirimu!
Tangannya terulur untuk menyentuh sesuatu itu.
Sebelum akhirnya disadarkan dengan pergerakan tangan Taeyong yang tiba-tiba seperti menghalau.
Membuat jantung Jaehyun rasanya berenti seketika saking kagetnya karena mengira Taeyong terbangun.
Kesadarannya kembali dan dengan cepat ia mengambil baju miliknya tadi.
Dalam hati Jaehyun sangat amat bersyukur ternyata Taeyong tak terbangun. Kalau saja sampai terbangun, Jaehyun tak bisa membayangkan esok ia masih bisa bernapas atau tidak.
Hampir saja ia memperkosa Taeyong untuk kedua kalinya.
Ingat? Yang pertama saat didalam mimpi.
Lalu dipakaikan baju miliknya kepada Taeyong. Jadinya terlihat Taeyong yang tenggelam dibaju tersebut.
Masalah celana? Jaehyun tak berani sejauh itu, takut kelepasan lagi. Jadinya ia membiarkan.
Dengan cepat ia naik keatas tempat tidur, merebahkan tubuhnya disamping Taeyong.
"Kau ini! Pokoknya jangan sampai orang lain melakukan hal seperti yang aku lakukan tadi, mengerti?? Hanya aku yang boleh melakukannya." ucap Jaehyun yang hanya dibalas dengkuran oleh Taeyong.
Ia tertawa, kemudian mendekatkan dirinya kepada Taeyong. Membawa lekaki itu kedalam pelukannya. Setidaknya Jaehyun hanya akan bertindak seperti ini. Tak berani lebih karena ia juga mengkhawatirkan Taeyong.
"Kau tahu? Aku menyayangimu, jadi sebelum aku mendengar kau mengizinkanku, aku tak akan menyakitimu. I love you, Lee Taeyong."
TBC
HUWEEE AKHIRNYA JAEHYUN CONFESS JUGA T__T (WALAUPUN PAS BUBUNYA LAGI BOBO HEHE)
chapter depan dah masuk konflik yhh ><
KAMU SEDANG MEMBACA
jaeyong • falling in love with stranger
FanfictionPertemuan tak sengaja Taeyong dengan laki-laki yang ia temui saat self-healing dipantai itu, mampu mengubah hidupnya sebanyak 180 derajat. • JAEYONG • Baku • bxb • No salpak • homophobic go away and don't interact | highest rank • #1 - jaehyunxtaeyo...