{ 🍬ℬ𝓊𝒸𝒾𝓃🔞 09 }

2K 142 5
                                    

Tidak terasa sudah hampir 3 bulan semenjak Renjun pindah sekolah dikorea, dan sudah sebegitu lamanya Jaemin dan Haechan terus menemani si manis Huang.

Jangan lupakan Jeno dan Mark yang berusaha menjadi orang ketiga di hubungan ketiga pria itu— yang mencoba menarik perhatian si Cantik Renjun.

Yang akan selalu berakhir keempat dominan itu saling bertengkar satu sama lain, tapi masih dalam hal wajar.

Seperti saat ini, ke empat dominan tersebut sedang berada di UKS karena terlibat dalam perkelahian. Kalian tahu apa penyebabnya? Karena Haechan mendapati Mark dan Jeno berjalan bersama dikoridor sekolah dengan Renjun.

Serta menggoda kekasihnya terus menerus.

"......."

Ke-empat nya tidak ada yang berani membuka suara, karena sangat enggan untuk sekedar berbicara satu sama lain.

Si pemilik mata bulan sabit di bangker paling utama sibuk melamun, yang ia fikir kan saat ini adalah bagaimana caranya membuat Renjun jatuh kedalam pesonanya.

Karena demi apapun Renjun tidak menunjukkan rasa tertariknya, dan hanya menanggapi goda'an nya dengan suara tawa yang halus.

Mark sendiri yang berada dibangkar kedua, ia tidak seperti adiknya yang memiliki beberapa lebam Mark hanya tergores dibagian pelipis nya.

Kini dirinya tengah sibuk menonton sebuah anime yang trend akhir-akhir ini, seakan-akan ia tidak mengingat kejadian beberapa saat yang lalu.

Pria berkulit Tan yang tengah duduk bersila di bangkar ketiga, ia dengan santainya memakan roti yang Jaemin bawa kan— walau sebenarnya itu untuk Jaemin sendiri.

Kini kita beralih kepada bangkar terakhir— dimana Jaemin tengah merebahkan dirinya karena lelah akibat bergadang semalaman.

Namun sedetik kemudian ia langsung membuka maniknya cepat, lalu dengan secepat kilat melompat dari bangkar dan memakai sepatunya terburu-buru dengan wajah panik.

Melihat kepanikan dari Jaemin— ketiga orang tersebut memfokuskan perhatian mereka kepada pria Na yang tergesa-gesa.

"Mau kemana lu? Panik amat," ujar Haechan setelah meminum air mineralnya.

Jeno menimpali "Tau... Biasanya juga tetap santai aja, walaupun lu bolos pelajaran yang gurunya galak banget," yang di balas anggukan setuju dari Mark dan Haechan.

"Kalau masalah itu juga gua gak bakal peduli," mendengar itu lantas perlipatan samar siku-siku terlihat dikening mulus si Sulung Lee "Terus ngapain panik?"

Jaemin dengan terburu-buru berjalan kearah pintu keluar, menoleh sejenak sebelum akhirnya jawaban nya membuat manik semua nya membelak.

"Gua lupa Renjun nungguin gua di rooftop buat ngasih roti!!"

"ROTI YANG GUA MAKAN MIN?"

"IYAAAA!!!!!"

Haechan membeku, ia menatap roti dalam genggaman nya tinggal setengah— ralat setengah pun tidak ada.

Jeno melongo, bagaiman bisa Jaemin sampai melupakan sosok mungil itu disana. Sedangkan Mark menggeleng kasihan, ia harus segera merebut Renjun.

Clek—

Atensi ketiganya teralih, mereka memandangi tirai putih polos dekat bangkar si bungsu Lee. Yang memisahkan tempat istirahat murid sakit dan tempat penjaga UKS.

"Pagi kak Kun,"

"Oh kamu toh Njun, ada keperluan apa kesini?"

"Ini... Yangyang bilang buat kakak,"

🍬𝗕 𝗨 𝗖 𝗜 𝗡🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang