Warning!
Mengandung 18 keatas, baik kekerasan dan mengenai hal yang lebih intim, ditambah penuh kata-kata kasar. author tidak akan menanggung nya.Jam istirahat telah usai, kini perlahan-lahan anak-anak lain nya mulai memasuki kelas. Tidak terkecuali untuk pria tampan yang tengah memandangi luar jendela dengan tatapan dingin nya.
Entah apa yang sedang dipikirkan oleh pria tampan yang minim ekspresi itu, yang dapat disimpulkan hanyalah ia tengah menatap bangunan seberang dengan pandangan sulit.
"Jeno."
Pria itu langsung menoleh, dan mendapati sang kakak tengah berada didalam kelas nya. Dahinya berkerut bingung kenapa kakaknya bisa ada dikelasnya? Yang jelas-jelas bel menunjukkan bahwa istirahat telah berakhir tadi.
Mark yang mengerti dengan tatapan sang adik menghela nafas sejenak "Ayah nyuruh kita ke kantor nya habis sekolah," Ujar nya to the point tanpa bertele-tele.
"Engga mau." Yang paling tua mendesah lelah, sudah ia duga jika adik nya pasti akan langsung menolak. Maka dari itu ia sudah merencanakan beberapa trik "Ada Jaemin disana—
"Intinya engga mau." Tolak Jeno sekali lagi, pria itu menatap luar jendela dengan dingin.
"Tapi ayah bilang ini penting Jeno," Ungkap Mark dengan wajah yang sudah memelas. Namun tanggapan yang adiknya berikan benar-benar membuat nya kesal.
". . . ." Pria itu hanya diam saja, tidak membalas perkataan sang kakak. Dirinya sibuk memfokuskan pandangannya kepada satu titik yang sama.
Mark yang penasaran akan apa yang adiknya perhatikan mencari tau, dan ternyata hanya sebuah gedung seberang dimana gedung itu adalah barisan anak IPA.
Namun bukan kepada gedungnya, adik nya itu memperhatikan salah satu kelas yang berada pada lantai 2 paling ujung sana. Seketika ia menunjukkan seringainya lebar, terselip ide yang mungkin sangat ampuh kepada adiknya.
Berdeham sejenak, pria beralis camar itu mulai memasang wajah serius nya "Ini tentang Renjun," dan yup! Adik nya langsung menoleh kearahnya dengan cepat, melihat nya dalam imajinasi Mark meringis.
Tidak apa-apa kan? Lagi pula ia tidak berbohong jika alasan mengapa ayah sialannya itu meminta dirinya dan sang adik untuk pergi ke kantor nya setelah selesai jam sekolah.
Jeno menatap Mark dalam, wajah nya sama seperti biasanya minim ekspresi bagi Mark. Terdengar hela'an nafas dari Jeno, ia mengangguk setuju lalu segera menyuruh kakaknya kembali ke kelas nya.
Pria yang mendapat julukan eyes smile itu kembali menatap gedung diseberang sana, tidak ada yang menyadari jika sudut bibir pria tersebut tertarik sedikit menciptakan senyuman yang menawan namun penuh kejanggalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍬𝗕 𝗨 𝗖 𝗜 𝗡🔞
UmorismoIntinya, semua berawal dari kedatangan Renjun sebagai murid baru, yang mengubah seorang Jaemin dan Haechan. Atau lebih tepatnya mereka berdua naik takhta. Warning 🔞 -BxB -Jaemren -Hyuckren Mengandung adegan 18 keatas! ⛔BIJAKSANA LAH DALAM MEMBACA...