Masih di hari yang sama, bedanya tempatnya doang. Kalo di chapter sebelumnya itu menceritakan tentang si mungil yang masih dalam keadaan encok alias sakit pinggang, alias- plis deh! Intinya chapter sebelumnya itu tentang pergelutan Keluarga Huang.
Yang tidak ada hal berfaedahnya sama sekali.
Ok, balik ke alur cerita.
Gedung yang dibangun dengan besar, dan cat yang menutupi semen-semen tersebut perpaduan warna coklat dan hitam.
Memang terlihat sangat kalem, walaupun berwarna tidak terlalu nyetrik- Gedung sekolah ini dilihat dari sudut pandang mana pun tetap saja mewah!
Karena fasilitas nya tentu saja terjangkau, bahkan guru yang membimbing murid pun ada sebagian terbuat dari robot.
Walaupun guru yang mengajar asli manusia masih banyak, setidaknya masih bisa dibilang sekolah canggih:)
Mari kita beralih ke kelas Bahasa Mandarin, yang berada di lantai dua gedung sekolah.
Entah ada angin apa kali ini kelas IPA dan IPS digabung lagi untuk kedua kalinya.
Sejak tadi Jaemin duduk dengan tegak disertai keringat dingin yang menjalar dipelipisnya, tentu saja karena sejak tadi guru bahasa Mandarin yaitu- Hendery.
Menatap mereka bengis, seperti mengibarkan bendera perang diantara mereka berdua.
Ok , itu semua dari sudut pandang Na Jaemin seorang, beda lagi jika dipandangan pria berkulit Tan di samping Jaemin.
Justru anak itu, dengan santai nya tertidur dalam kelas. Yang mana membuat Hendery benar-benar kesal.
Berbeda dengan Jaemin yang sudah menjauh pindah ke meja Felix anak IPS.
Felix yang merupakan anak yang sangat amat membenci IPA pun mendelik "maaf bangku nya udah penuh kak,"
Pria bermarga Na itu menoleh dengan wajah datarnya "Lu kata bus? Segala pake acara penuh bangku nya huh?"
"Asal lu tau Min, bangku yang lu dudukin itu ada penghuninya. Makanya gua bilang udah penuh," Jelas Felix sambil tersenyum.
Dengan secepat kilat Jaemin berpindah tempat menjadi dibelakang Felix jarak dua meja siswa.
Sedangkan Pria Australia itu kembali ke posisi duduk awalnya dengan wajah malas "Cakep-cakep tapi goblok 4G," Gumam Feliz.
Disaat bersamaan, Pria dengan nama Seo Haechan itu masih asik di dunia mimpinya. Tanpa ia sadari sebuah bencana akan terjadi.
"Seo Haechan."
"......."
Jeno yang melihat kelakuan mantan pacar kakaknya tersebut memilih untuk berpura-pura membaca buku, jauh di dalam otak kecilnya ia sedang bertanya-tanya kenapa dulu Kakak nya bisa menaruh perasaan kepada orang seperti Haechan?
Dukun mana yang Haechan pakai??
Dan pelet apa yang digunakan Malika satu itu?
Tidak jauh berbeda dengan Jeno, Jaemin sendiri ia sepertinya sudah ketar-ketir. Mengingat betapa menakutkan nya Hendery jika mengamuk.
Seperti Hulk yang akan menghancurkan sekitar nya kapan saja jika sudah mengamuk.
(Nomin kalian berdosa banget,)
Melihat tidak ada tanda-tanda kehidupan- Maksudnya tidak ada tanda-tanda akan bangun dari makhluk astral didepannya yang sangat amat disayangkan adalah anak muridnya sendiri.
Hendery menghela Nafas "Ok, abaikan saja makhluk hidup satu ini yang sedang dalam tahap hibernasi. Kita lanjutkan pembahasan tadi tentang...."
Dan pelajaran pun berlanjut disertai Haechan yang sedang asik bermain dengan si mungil didalam mimpinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍬𝗕 𝗨 𝗖 𝗜 𝗡🔞
HumorIntinya, semua berawal dari kedatangan Renjun sebagai murid baru, yang mengubah seorang Jaemin dan Haechan. Atau lebih tepatnya mereka berdua naik takhta. Warning 🔞 -BxB -Jaemren -Hyuckren Mengandung adegan 18 keatas! ⛔BIJAKSANA LAH DALAM MEMBACA...