Warning! Mengandung 18 keatas sesuai judul book ini, baik kekerasan atau mengenai hal intim lainnya. Author tidak akan menanggung dosanya:)
(Karena saia sadar sudah banyak dosa hiks srotಥ╭╮ಥ)
Angin sepoi-sepoi dengan semena-mena nya berhembus kencang, ombak-ombak berlarian menuju tepiannya pantai.Suara nyanyian merdu para burung pun mengalun dibawah langit senja, ditemani suara tawa lonceng milik sesosok mungil yang tengah berlari-lari menghindari pelukan seseorang.
"Njun pelan-pelan lari nya!"
"Kalo pelan namanya bukan lari Chan-ie!" Balas Renjun dengan tawa merdunya, sedangkan kedua pria dibelakang sana menggeleng heran.
Na Jaemin terkejut saat melihat tubuh kekasihnya itu masuk kedalam air pantai "Injun... Jangan masuk terlalu pinggir lagi, sampai situ aja," peringat nya seraya mendekat kearah sang terkasih di ikut patner nya.
"Huhhh...Nana dingin," melihat itu pria bermarga Na tersebut mendekatkan dirinya lebih dekat kepada Renjun.
Haechan ikut serta, kini ketiganya tengah menemani kekasih mungil mereka dengan berendam dalam air pantai sepinggang mereka.
Si manis memejamkan manik bintang nya perlahan, ia menikmati sentuhan-sentuhan angin pantai yang menyapu wajahnya tanpa malu-malu.
Dan suara ombak yang saling berhamburan ketepian, membuat hati nya tenang. Begitu pula dengan kedua pria dikedua sisi nya, mereka menikmati saat-saat ini.
Tadi ketika pulang sekolah, Jaemin dan Haechan— keduanya dengan tergesa-gesa berlari menuju kelas Renjun untuk membawa si manis melihat sunset bersama hari ini.
Beruntung nya mereka datang lebih awal sebelum kakak ipar dari kekasihnya menjemput, dengan perasaan senang dengan segera mereka menggandeng kedua tangan si manis.
Mengajaknya berlari dengan cepat disertai senyuman kedua dominan yang nampak senang sekali, membuat si manis Huang itu terheran-heran dengan kedua kekasih nya.
Dan sampai lah mereka disini, pantai yang sangat sepi tidak ada pengunjung sama sekali— mengingat ini jam pulang kerja.
Jaemin menumpukan kepalanya kepada pundak si manis sambil menikmati matahari yang akan tenggelam di ujung sana.
Haechan sendiri sibuk memandangi wajah rupawan sang terkasih dengan penuh kagum, sebelum mendarat kan kecupan kilat pada bibir merah plum nya.
Renjun tersentak lalu menatap pria berkulit sawo matang itu sejenak sebelum akhirnya mengecup bibir pria itu dengan lumatan kecil.
Si manis tentunya tidak melupakan satu orang lain di sisi kirinya, tangan nya terangkat membelai pipi tirus pria bergigi kelinci tersebut.
Sang empu tersenyum kecil lalu mengambil alih tangan yang berada dipipi nya dan mengecup sekilas sebelum menrapatkan tubuhnya kepada punggung Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍬𝗕 𝗨 𝗖 𝗜 𝗡🔞
HumorIntinya, semua berawal dari kedatangan Renjun sebagai murid baru, yang mengubah seorang Jaemin dan Haechan. Atau lebih tepatnya mereka berdua naik takhta. Warning 🔞 -BxB -Jaemren -Hyuckren Mengandung adegan 18 keatas! ⛔BIJAKSANA LAH DALAM MEMBACA...