Honeymoon? ~ 29

4.3K 304 34
                                    

Boleh dong, sebelum baca Tap Bintang nya dulu!

Happy Reading

🌱🌱🌱

"Kalo kita pulangnya nanti aja, bisa gak, Kak?" Pandangan Malla menatap penuh harap pada laki-laki yang baru saja duduk disofa.

"Kita merayakan liburan tahun baru nya disini? Boleh, ya? Anggap aja, kita honeymoon yang tertunda?" Ia ikut duduk disamping Barla, pandangannya sama sekali tidak terlepas melihat suaminya.

Mereka sedang berada di Kuala Lumpur-Malaysia, sudah sepuluh hari mereka di Negeri Jiran, mengurus permasalahan terkait pembangunan pusat perbelanjaan yang akan didirikan disini.

Jika saja, permasalahan mudah, dan bisa dilakukan oleh orang kepercayaan Barla di sini, mungkin ia tidak perlu repot harus terbang ke sini, apalagi sampai memakan waktu super lama-sepuluh hari. Sayangnya, permasalahan perusahaan, mencakup soal perizinan pembangunan yang harus melibatkan dirinya turun tangan.

Tapi beruntung, Barla bisa mengatasi semuanya dengan lancar dan aman, bahkan ia sudah mengantongi izin dari pihak yang berwenang secara langsung. Ya, walaupun surat-suratnya belum turun, tapi persyaratan nya sudah ia apply semua, persoalan pengambilan surat, bisa ditangani oleh orang kepercayaan Barla di sini.

"Kak,, please,, gak lama-lama kok, seminggu aja." Pinta Malla masih terus berusaha, bahkan kini tangannya, sudah menelungkup didada.

"Emangnya ada apa di Malaysia? Destinasi nya gak jauh beda sama di Indonesia. Ikoniknya cuma Menara Kembar Pentronas aja. Kan, kita juga sering lewat."

"Ih gak gaul banget. Banyak tau wisata liburan di Malaysia. Nih,, liat di google, ada 12 destinasi yang paling banyak pengunjungnya." Terang Malla tidak mau kalah, seraya memberikan ponselnya, memperlihatkan hasil pencarian nya di internet, yang sudah ia cari sebelumnya.

Barla hanya mengambil ponsel Malla, lalu melihatnya sebentar, tidak terlalu ditanggapi serius. Sedangkan Malla, begitu antusias. Bagaimana tidak antusias, ia tidak mau menghabiskan waktunya di negara tetangga hanya untuk bekerja.

Ya. Selama sepuluh hari di sini, ia hanya menemani Barla menemui berbagai orang penting. Dan itu, sungguh membosankan. Sekarang, gilirannya yang harus dimanjakan. Tidak salahkan, juka minta dimanjakan sama suami sendiri?

"Aku mau ke menara kuala lumpur,, pengen menantang diri aku, buat foto dilantai kaca bening. Hmmh,, sama mau ke batu caves." Jelas Malla dengan wajah berbinar ceria. Padahal belum ada tanda persetujuan dari Barla.

"Batu caves itu, tempat ibadahnya umat Hindu. Kamu kan, Islam. Gak boleh."

"Ish,, kan niatnya gak ibadah, cuma mau foto aja. Berarti, kamu setuju ya, kita seminggu lagi disini?" Tubuh Malla sudah menghadap sepenuhnya kearah Barla, membawa kaki nya keatas sofa, lalu ia bersila dengan santainya.

Barla hanya menanggapi dengan gelengan kepala, dan langsung disambut dengan tatapan tak suka oleh Malla.

***

Entah terbuat dari apa energi yang dimiliki Malla, sedari pagi hingga menjelang siang, wanita itu sama sekali tidak terlihat lelah sekalipun, bahkan terlalu ceria. Padahal tempat yang mereka tuju adalah lokasi kedua dari acaranya mengeksplor tempat wisata yang ada di Malaysia.

Setelah semalam berdebat panjang, akhirnya Barla tak kuasa untuk tidak menyanggupi permintaan istrinya. Apalagi setelah melihat ekspresi penuh harap dari Malla, semakin membuatnya tidak tega dan luluh juga.

Kini mereka baru saja tiba di Batu Caves, pandangan mata Malla begitu takjub melihat patung raksasa berlapis emas tersebut, patung itu adalah patung Dewa Murugan. Bagaimana tidak disebut raksasa, patung tersebut memiliki tinggi 42,7 meter, super tinggi sekali.

Wedding Solution✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang