Promise Ever After ~ 42

3.5K 187 13
                                    

Selamat berbuka puasa dengan yang manis-manis

🍫🍫🍫

Happy Reading

---

"Aku pengen ini.." ucap Malla, sembari menyodorkan video reel Instagram yang sudah ia tonton pada suaminya.

Barla menaruh tablet yang sedang dibacanya diatas nakas, lalu melihat layar ponsel yang sudah Malla sodorkan tepat didepan wajahnya. Bahkan, laki-laki yang sudah mengenakan pajamas yang siap tidur itu, sedikit menyipitkan matanya, saking silaunya dan terlalu dekat jarak pandangnya dengan ponsel istrinya.

Ia segara mengambil alih ponsel sang Istri, lalu melihatnya dengan jarak normal. Keningnya berkerut, setelah selesai menonton video itu, lalu bertanya. "Kembang Tahu?" Kemudian diangguki cepat oleh sang istri.

"Sekarang banget?"

"Enggak perlu malam ini." Malla terkekeh, melihat wajah suaminya yang sudah bingung dan panik.

"Yakin? Kalo mau sekarang juga gak apa-apa, saya bisa cari." Terimanya semangat, walaupun ia yakin, pasti susah menemukannya di jam segini.

"Tapi, gak mau beli kembang tahu nya di Jakarta." Malla menggeleng manja. Sedangkan Barla semakin bingung dibuatnya.

"Lah. Terus mau nya beli dimana?"

"Di Bandung.." Malla menyengir tanpa beban, dengan tatapan mata meminta belas kasihan.

"Katanya, kembang tahu yang dijual di lembang itu, lebih enak, dibanding tempat yang lain." Malla kembali membujuk, bahkan tubuhnya sudah menempel indah ditubuh tegap Suaminya.

"Besok kan. Kamu ke Bandung ya? Nah, aku bisa ikut, buat beli kembang tahu nya." Wajah Malla mendongak, menatap wajah Barla yang kini malah terlihat datar.

"Kamu dengar dari siapa? Kalo kembang tahu di Lembang paling enak?" Meski wajah Barla terlihat datar, namun tangannya sesekali merapikan rambut Malla, menyampirkannya ketelinga.

"Dari komentar di video itunya." Jawab Malla polos yang langsung disambut kekehan kecil dari Barla.

"Jadi,, besok aku ikut kamu ya? Bolehkan? Demi anak kamu lhoo." Tangan Malla sengaja bermain diseputaran dada Barla, khas Malla jika sudah meminta sesuatu.

"Nanti aku bawain. Kamu tunggu di rumah aja."

Dengan cepat Malla menarik tubuhnya, menatap tak suka dengan keputusan Barla.

Bukan itu yang dia mau. Kenapa sih, suaminya masih tidak peka juga?
"Kenapa sih, Aku gak boleh banget ikut kamu ke Bandung? Kamu punya selingkuhan disana? Takut ketauan sama Aku, kalo Aku ikut?" Tuduhnya.

"Huss, kalo ngomong, suka gak bismillah." Tegur Barla, sedikit kaget, dengan tuduhan istrinya. Bisa-bisanya. "Kamu mau Saya selingkuhin?"

"Udah pernah."

"Kapan?" Lagi. Laki-laki itu terkejut kembali.

"Beberapa bulan yang lalu. Sama Abel."

Diungkit lagi.

Barla menarik nafas dalam. Benar-benar tidak mengerti dengan isi kepala wanita. Wanita itu benar-benar ahli sejarah.

"Itu gak disebut selingkuh ya sayang. Selingkuh itu, kalo saya mesra-mesraan sama wanita lain. Buktinya, saya gak ngapa-ngapain Abel." Bela Barla, yang hanya direspon dengan cebikan saja oleh istrinya.

Benar-benar tidak sopan sekali istrinya ini. Bukannya kesal atas tingkah menjengkelkan Malla, justru Barla gemas dibuatnya, melihat Malla sedang memain-mainkan bibirnya.

Wedding Solution✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang