A CHOICE ~ 7

3.7K 333 49
                                    


Boleh dong, sebelum baca Tap Bintang nya dulu ☺️

💞 Happy Reading💞

🌱🌱🌱

Belum ada pembahasan kembali setelah sapaan mereka lontarkan diawal kedatangan mereka berdua disini, keduanya saling diam membisu dan sedikit canggung. Meski ini sudah pertemuan kali ketiga diantaranya, akan tetapi makan siang seperti ini adalah kali pertama bagi mereka berdua.

Malla sengaja meminta Ridho untuk menemuinya disalah satu Restauran dekat kantornya, saat makan siang, karena ada sesuatu hal yang harus ia sampaikan pada Ridho.

"Mau pesan sekarang atau nanti?" Ridho membuka suara terlebih dahulu. Mencoba membuang rasa kecanggungan diantara mereka.

Terlihat Malla sedikit menimbang, dan tak lama ia pun mengangguk. "Yaudah. Pesen sekarang aja."

Tanpa menunggu lama, Ridho mengangkat tangannya, melambaikan kepada sang waiters. Tak cukup lama, waiters yang mengenakan seragam warna cream serta celana hitam pun menghampiri meja Ridho dan Malla.

Malla yang hanya membaca sekilas menu makanan di restauran ini langsung memesan pesanannya.

"Es Kacang Merah Duriannya satu ya Mba, tapi gak pake durian." Malla melukiskan seulas senyuman.

"Ng-gaak,, Makan?" Tanya Ridho sedikit ragu.

Malla menggeleng lembut, "Lagi diet." Jawabnya sesimpel itu, dengan senyum yang berusaha ia tampilkan. Tapi memang benar sih, akhir-akhir ini selera nafsu makannya sedang menghilang. Yah, andaikan nafsu makannya meninggi, ia pasti akan memilih berbagai macam dimsum. Karena Restauran ini terkenal akan dimsum nya yang begitu enak.

Ridho tidak berani menyanggah, kini ia kembali pada menu makanan yang sedang dipegangnya.

"Saya,, pesan Nasi Ayam ala hainannya satu ya Mba, sama Hot tea Tawarnya" Pintanya pada sang waiters.

Waiters pun mencatat pesanan Ridho dan Malla. "Saya ulang pesanannya. Satu es kacang merah tanpa durian, satu Nasi Ayam Ala Hainan, dan satu Hot Tea Tawar."

Ridho dan Malla mengangguk bersamaan. "Baik, mohon ditunggu ya Mba/Mas." Waiters pun tersenyum sebelum meninggalkan mereka berdua.

Keheningan kembali menghampiri diantara riuhnya suasana restauran ini, Malla bukan tipe orang yang mudah bergaul terhadap orang baru, yah meskipun ia mengenal Ridho, tapi ia hanya sebatas tahu.

"Kenapa? Gak nyaman ya makan siang sama Aku?" Tanya Ridho, karena melihat ada kegelisahan diraut wajah Malla.

Malla hanya menampilkan cengiran khas kudanya, tanpa repot menjawab pertanyaan Ridho. Yah, karena mau bagaimana pun, apa yang ditanyakan oleh Ridho tadi, sepertinya laki-laki itu pun sudah tahu jawabannya.

Lima belas menit pun berlalu, sang waiters tadi yang mencatat pesanan mereka pun sudah kembali lagi membawa pesanan yang Malla dan Ridho pesan. Dan selama itu, mereka berdua habiskan hanya dengan saling diam dan melihat kehebohan para pengunjung restauran disini. Sungguh sangat membuang waktu!

Kini mereka sudah mulai menyantap makanan pesanannya, seperti biasa hanya keheningan yang membersamai. Dan sungguh Malla sangat membenci keadaan seperti ini. Jujur ia ingin segera pergi dan mengakhiri suasana ini, tapi bagaimana ia harus memulai pembicaraannya? Dan harus mulai dari mana agar ia bisa mengatakan sesuatu yang menjadi tujuannya mengajak Ridho kesini?

Malla terus memain-mainkan es kacang merah yang berada di depannya dengan sendok ditangannya, hanya beberapa suapan yang berhasil masuk kedalam mulutnya. Pikirannya masih terus berusaha mencari jalan agar bisa berbicara pada Ridho yang kini sedang sibuk mengunyah makanannya.

Wedding Solution✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang