Six

14.6K 1.2K 129
                                    

Hari sudah pagi saat ini Mark tengah memandikan Jeno. Setelah memandikan Jeno Mark kemudian keluar di ikuti Jeno di belakangnya, Mark tidak mungkin terus menerus menggunting bagian belakang celana. Mark menarik nafas kemudian ia berjalan ke arah Jeno.

Mark menangkup ke dua pipi Jeno dengan kedua tangan nya. Jeno menatap bingung ke arah Mark, namun tiba tiba matanya terbelalak kaget saat Mark mencium bibir nya. Awal nya hanya ciuman biasa namun lama kelamaan ciuman tersebut menjadi lumatan.

Mark mencium bibir Jeno dengan tergesa-gesa. Jeno dengan perlahan membuka mulutnya, memberi akses untuk Mark memasukan lidah nya ke dalam mulut Jeno. Tangan Jeno melingkar di leher  Mark, dan tangan Mark meremas pinggang Jeno.

Saling melumat satu sama lain, bahkan kini Jeno sudah berada di bawah Kungkungan Mark, tangan Mark memasuki ke dalam Hoodie yang di pakai Jeno. Mengelus dengan sensual perut Jeno, hingga tangan nya perlahan naik ke atas mencubit nipple Jeno dengan pelan.

"Anghhh,"

Mark melepaskan ciuman nya di bibir Jeno, matanya menatap wajah Jeno yang memerah, ia tidak mengira bahwa Jeno yang polos bisa berciuman.

Kepala Mark berpindah ke arah ceruk leher Jeno. Membuat beberapa tanda kismark di sekitaran leher dan tulang selangka Jeno.

"Anghhh tuanhh," Desah Jeno.

Mark mengangkat kepalanya menatap kagum ke arah hasil karyanya, kemudian matanya beralih ke arah telinga Jeno. Telinga tersebut sudah hilang, Mark kemudian berdiri.

"Ya udah, ayok mandi,"

Jeno menurut kemudian ia berjalan mengikuti Mark yang berjalan ke arah kamar mandi.

🍂🍂🍂

Jeno telah rapi berpakaian, dirinya tengah menunggu Mark di sofa ruang keluarga. Jeno memakai Hoodie berwarna pink dan celana training. Hari ini panas namun Mark memaksa Jeno untuk memakai Hoodie, agar dapat menutupi kismark yang berada di lehernya.

Mark keluar dari kamar, dirinya menggunakan kaos oblong putih polos dengan celana bahan sependek lutut.

"Lu mau sarapan apa??"

"Hmm, terserah tuan,"

"Nasi goreng mau??" Tanya Mark, Jeno menggeleng tanda menolak.

"Miee??"

Jeno menggeleng.

"Ayam??"

Jeno menggeleng.

"Sandwich??"

Jeno menggeleng lagi.

Mark mengusap wajah kasar menahan kesal. "Terus Nono mau apa??"

"Terserah tuan,"

"Ya udah, bubur mau??"

Jeno menggeleng.

Mark ingin berteriak namun tidak jadi saat mendengar suara Jeno.

"Nasi goreng aja," ucap Jeno.

"Kenapa nggak dari tadi aja si Nono, ribet banget," ucap Mark dengan nada kesal.

"Hiks tuan marah sama Nono??" Ucap Jeno dengan mata yang berembun.

Mark gelagapan melihat itu buru buru ia memeluk Jeno. Menyembunyikan kepala Jeno di perutnya.

"Nggak No, gue nggak marah kok,"

"Beneran??" Jeno mendongakkan kepalanya menatap Mark sambil mengedipkan mata nya.

"Beneran??" Jeno mendongakkan kepalanya menatap Mark sambil mengedipkan mata nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark yang gemas mencubit pipi Jeno.

"Iya beneran,"

Jeno tersenyum, kemudian ia mendudukkan wajah nya ke perut Mark.

"Ya udah, gue mau masak dulu," ucap Mark sambil melepaskan pelukan Jeno.

Jeno mengeratkan pelukan nya, kepalanya menggeleng tanda menolak.

"Katanya mau sarapan, lepas dulu pelukan nya,"

Jeno dengan berat hati melepaskan pelukan nya, mata Mark menatap ke arah wajah Jeno yang cemberut. Mark terkekeh melihat nya.

Mark berjalan ke arah dapur, untuk memasak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark berjalan ke arah dapur, untuk memasak. Mark itu bisa memasak, namun dirinya hanya bisa masak mie, goreng telur, dan bikin nasi goreng.

Mata Jeno terus menatap ke arah Mark, karena ruang keluarga dan dapur saling terhubung.

Sepuluh menit kemudian, Mark menyelesaikan acara masak nya. Kemudian ia berjalan ke arah Jeno sambil membawa dua buah piring berisi nasi goreng. Setelah meletakan piring nya, Mark kembali ke arah dapur lalu ia mengambil dua buah gelas dan mengisi dengan air putih.

"Nih makan," ucap Mark mendudukan dirinya di atas karpet bulu, Jeno juga turun dari atas sofa dan duduk di samping Mark.

Mark mengambil remote, menyalakan tv dan mencari sebuah tayangan film kartun. Mata Jeno fokus ke arah tv yang menyangkan sebuah kartun bus berwarna biru. Sesekali tangan nya menyendokan nasi goreng lalu memakan nya.

Pandangan itu tak luput dari Mark. Mark menatap terus ke arah Jeno, seolah Jeno lebih menarik dari pada kartun yang di tv.

"Setelah ini kita akan ke mall," ucap Mark tiba tiba.

"Mall??"

"Iya, gue mau beli beberapa baju buat lu,"

"Oke," ucap Jeno ibu jarinya mengacung.

"Oke," ucap Jeno ibu jarinya mengacung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TBC

Bingung mau bikin konflik apa :(( ada saran???





HYBRID | MarknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang