twelve

12.8K 1K 32
                                    

Semenjak pulang dari apartemen Jaemin, Mark mendiamkan Jeno. Bahkan saat Jeno merengek lapar, Mark menyuruh Jeno untuk membeli makanan sendiri di toko serba ada yang berada di samping apartemen nya.

Jeno yang terus di diamkan oleh Mark merasa tidak suka. Padahal dirinya rindu  sama Mark, pengen peluk Mark terus dusel manja, tapi malah Mark bersikap cuek dengan nya.

Mark mendiamkan Jeno bukan tanpa alasan. Sejujurnya dia merasa agak kecewa, karena Jeno nya telah di sentuh orang lain. Terbesit perasaan tidak rela, namun itu semua udah terjadi.

Dirinya benci sekali dengan Jaemin sekaligus iri. Mark baru menyentuh Jeno sekali, sedangkan Jaemin sudah menyentuh Jeno berkali.

Mengingat itu membuat Mark emosi. Saat Mark sedang sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba dirinya mendengar suara tangisan di luar kamar.

"Hiks,"

Mark segera keluar kamar saat mendengar suara tangisan.

••••

Mengetahui pintu kamar tersebut terbuka. Jeno segera bangkit dari duduk nya dan melihat siapa yang keluar.

"Tuan hiks," Jeno memeluk tubuh Mark dengan erat.

Mark membalas pelukan Jeno.

"Maafin Nono hiks. Jangan diemin Nono, Nono gak suka di diemin Tuan," ucap Jeno.

Sebenarnya Jeno tidak tahu apa penyebab Mark mendiamkan nya. Tapi karena dirinya merasa tidak kuat di diamkan oleh Mark, akhirnya Jeno menangis di depan kamar Mark.

Mark yang mendengar suara tangisan Jeno merasa bersalah. Dia juga sedikit menyesal mengabaikan Jeno, padahal ini semua bukan kesalahannya.

Mark mendongakkan kepala Jeno untuk menghadap ke arahnya. Dapat Mark liat mata Jeno yang sedikit sembab.

Mark memajukan kepalanya, mengecup bibir  merah Jeno sekilas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark memajukan kepalanya, mengecup bibir  merah Jeno sekilas.

"Udah jangan nangis lagi,"ucap Mark sambil mengusap air mata Jeno yang berada di pipinya.

"Tuan udah gak marah sama Nono??" Tanya Jeno.

"Emang kapan gue marah sama lu??" Tanya Mark.

Jeno mencebikan bibir nya kesal, "Ish, tadi tuan diemin Nono, itukan tandanya tuan marah sama Nono,"

"Iya maaf,"

Jeno mengangguk, kemudian dirinya memeluk kembali tubuh Mark.

Mark yang merasa cape karena berdiri terus. Akhirnya menggendong Jeno ala koala, dan membawanya masuk kedalam kamar.

Mark menidurkan Jeno di atas kasurnya, hingga kini Jeno berada di bawah Kungkungan nya Mark.

Sedangkan Jeno hanya menatap Mark bingung, wajahnya yang terlihat begitu menggemaskan membuat Mark ingin memakan Jeno.

"Tuan, mau apa??" Tanya Jeno bingung.

Sedari tadi Mark terus memandangi nya dengan tatapan intens.

Mark tidak menjawab, ia memajukan kepalanya untuk mengecup bibir Jeno yang terlihat begitu menggoda.

Namun belum sampai bibirnya mendarat di bibir Jeno, tiba-tiba telfon nya berbunyi.

Mark berdecak kesal, kemudian dirinya mengambil hp nya yang berada di atas nakas.

Sedangkan Jeno hanya diam menatap Mark.

"Apa ?!" Tanya Mark.

"Kok Lo kek kesal gitu ngangkat telfon gue?"

"Lu baru aja ganggu gue anjing,"

"Ganggu? Emang lu lagi ngapain?"

"Ngeseks,"

"Kamu berdosah sekali,"

"Lu nelfon gue ada apa??"

"Gue cuman mau ngabarin, kalo gue berhenti aja nyari Jeno. Udah keliling sana-sini gak ketemu. Sorry ya Mark,"

"Hahahaha,"

"Lu kenapa ketawa Mark?"

"Gak papa, ehm soal Jeno, dia udah ketemu kok. Jadi lu gak usah nyari dia lagi,"

"Lu kenapa gak bilang ke gue tai?!"

"Lu gak nanya,"

"Bajingan lu, lu tuh manusia yang..."

TIT

Mark mematikan panggilan tersebut, dirinya  malas mendengar suara Lucas.

Lalu Mark beralih ke arah Jeno yang masih setia memandang dirinya.

Kemudian Mark segera menyerang Jeno, dan adegan yang sesuai Mark inginkan akhirnya terjadi.

TBC

HYBRID | MarknoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang