27 ◕ "You are not alone." (🇮🇩 vers)

393 64 29
                                    

Chanyeol mendorong trolley belanjaannya sendirian di sebuah department store malam itu. Joohyuk akan menyusulnya dan mengabarinya barusan bahwa dia akan sampai dalam sepuluh menit. Mereka janji untuk bertemu di rak bagian daging.

Chanyeol menatap trolley belanjaannya. Mengecek belanjaannya hingga tiba-tiba saja sebuah lengan merangkulnya. Ia menoleh.

“Hyuk-ah”

“Hei babe” ucap Joohyuk dengan senyuman tampannya. “Apa saja yang kau beli?” tanyanya sambil melihat trolley Chanyeol.

“Where are the vegetables?”

“Kau tidak suka sayur—

“Aku sangat suka sayuran babe”

Chanyeol terdiam. “Bukankah kau tidak memakan sayuran dan mendapatkan vitaminnya melalui suplemen buah dan sayur?”

Joohyuk menatap Chanyeol. Tepat pada iris matanya lalu mengagguk. Rangkulannya pada Chanyeol mengerat.

“Kau benar, aku membenci sayuran” ucapnya lalu tersenyum. Senyuman yang memunculkan sekelebat rasa aneh pada benak Chanyeol.

“Apa lagi yang kurang?” tanya Joohyuk mengalihkan pembicaraan. Chanyeol mencoba mengingat,

“Sepertinya sudah semua”

“Oh, kalau begitu ayo kita ke kasir”

Chanyeol mengangguk. Ia merangkul tangan Joohyuk yang sudah mengambil alih untuk mendorongg trolleynya.

“Bagaimana pekerjaan hari ini?”

“Lancar, tidak begitu banyak.. Bagaimana dengan harimu?”

“Aku tidak melakukan apapun, tapi rasanya capek”

Joohyuk tertawa kecil mendengar rengekkan itu keluar dengan begitu saja dari celah bibir merah ranum istrinya.
  
  

“Chanyeol!! itu kau?!!”

Chanyeol menoleh. Ia membungkuk sopan pada seorang pemuda dengan bayi digendong pada punggungnya.

“Hei, aku Jongdae. Kau kemana saja? Tiba-tiba menghilang”

Chanyeol mengerjap bingung. “J-jongdae?” tanyanya clueless. Ia mengingat nama Seokjin karna dia menikahi seorang pengusaha dan namanya terdapat disebuah tabloid, jadi Chanyeol sekelebat mengingatnya.

“Baekhyun seperti kesetanan mencarimu, ya Tuhan!!”

Jongdae memeluk sahabatnya itu. Dari pelukkan singkat itu Chanyeol sekelebat mengingat suara tawa Jongdae yang berisik. Dan wajah Baekhyun yang sedang memarahinya, serta suara lembut Kim Seokjin.

Entah kenapa rasa lega hinggap pada hati Chanyeol. tanpa sadar ia mencengkram mantel yang dikenakan oleh Jongdae. Jongdae mengerutkan alisnya.

“Are you okay?” tanyanya dengan alis mengerut. Sebelum ia menoleh dan menatap seorang Joohyuk yang melemparinya tatapan tidak suka.

Jongdae tersenyum tipis. “Joohyuk-ssi, hai.. bagaimana kabarmu?” tanya Jongdae. Mengulurkan tangan, dan Joohyuk dengan terpaksa membalasnya.

“Baik, sunbae”

Jongdae bertany-tanya mengapa Joohyuk disana. Kemudian ketika otaknya mengecek kembali timeline menghilangnya Chanyeol, ia ingat bahwa Joohyuk tidak ada kabarnya sama sekali, dan itu bersamaan dengan hilangnya kabar Chanyeol.

Jongdae tidak tahu apa yang terjadi pada sahabatnya dalam tujuh tahun kebelakang. Ia tersenyum dan memberikan ponselnya pada Chanyeol.

“Masukkan nomormu, nanti kita meet up bersama dengan Seokjin dan Baekhyun”

Krisyeol; The Immutable TruthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang