Kris beranjak keluar kamar mandi, ia melangkah di koridor yang agak ramai. Suara derap langkah kaki dari hadapannya tak mengalihkan tatapannya pada pesan yang baru saja dikirimkan Tao padanya.
BRUK!!
Tubuh Kris nyaris terjatuh sebab tubruukan keras itu. Tanpa kata maaf orang yang menabraknya kembali berlari. Kris yang dasarnya acuh, kini memilih memasukkan ponselnya kedalam saku celananya dan berbelok kearah kanan untuk mencapai kamar yang dimaksud oleh Suho.
Ia membuka pintunya, “Maaf aku lama” ucapnya lalu menutup kembali pintunya. Ia mengangkat wajahnya menatap sosok istri Suho,
“Yifan?”
“Huh? Yixing?”
Kris kaget, kelopak matanya bahkan mengerjap. Ia lalu menatap Suho, dan Jongin, lalu tertawa. “Kebetulan yang aneh, eh?”
“Takdir?” ucap Yixing lalu merentangkan tangannya, meminta Kris menghampirinya, Kris menghampirinya lalu memeluknya erat.
“I miss you” bisik Yixing pada Kris yang tertawa.
“Kau yang pindah tanpa kabar, Xing!” omelnya sambil melepaskan pelukkannya. Lalu seakan teringat sesuatu, ia membungkuk,
“Maaf atas kehilanganmu—
“It’s okay.. salahku yang tak sadar akan keberadaannya” ucap Yixing pelan. “Ah, ini putramu?” tanyanya sambil menunjuk Sehun.
Sehun membungkuk. “Wo, Wu Shixun” ucapnya sopan. Yixing tersenyum.
“Panggil aku bibi Lay” ucap Yixing sambil mengusap kepala Sehun. “Berapa umurmu, Hunnie?”
“Lima tahun, aku berulang tahun pada april lalu”
“Ah, namanya Jongin, dia seumuran denganmu. Hanya saja dia lahir dibulan Januari” ucap Yixing sambil mengusap kepala putranya yang berada disampingnya.
Kris tersenyum. “Yixing adalah sahabat papa saat papa mash Junior High School dulu”
“Dia sahabat kaya raya yang ku ceritakan padamu, Ho” ucap Yixing yang membuat Suho tersenyum mengerti.
“Ah, kau disini sendiri? Dimana istrimu?” tanya Yixing. Kris terdiam lalu, tersenyum tipis.
“Dia—
“Mama di Miami, bekerja” selak Sehun sambil tersenyum lebar. Senyumannya menggemaskan higga Lay mengusap kepalanya juga.
“Oh, jadi Hunnie hanya bersama papa disini?” tanya Yixing yang dijawab anggukkan oleh Sehun.
“Lagipula papa dan mama sudah bercerai” ucapnya, jelas, singkat, dan padat. Yixing dan Suho kaget, lalu atmosfer menjadi cangung.
“Tapi mereka masih selalu ada untukku” ucap Sehun lalu tersenyum lebar. Namun sehangat apapun senyumannya, Yixing tetap merasa kasihan.
Ia memeluk Sehun dan mengecup keningnya. Sehun mengerjap, namun tetap diam dan dengan nyaman memeluk Yixing.
“Berapa lama kau di Korea? Apa perusahaanmu pindah kesini?”
“Aku—
“Papa dan Hunnie hanya dua hari disini” potong Sehun lalu menatap Yixing yang mengerutkan alisnya.
“Kenapa sebentar sekali?”
“Ah, itu karna—
“Papa kan gila kerja. Dia sepertinya akan menikahi Tao ahjusshi” ucap Sehun dengan ketus yang langsung dihadiahi jitakkan oleh ayahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Krisyeol; The Immutable Truth
Hayran KurguI was in Love. Now, I'm in Pain. You were my Happiness. Now, You are my Sadness.