13 - First Kiss?

66 5 0
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






13 - First Kiss?

-






Aruna terbangun dari tidurnya. Yang pertama ia lihat adalah sosok Mahesa yang terbaring di soffa abu-abu yang berada tak jauh dari tempat tidurnya. Pemuda itu memeluk dirinya sendiri. Dia pasti kedinginan karena soffa tersebut terletak tepat di dekat air conditioner.

Aruna melirik jam dinding di kamarnya. Sudah hampir tengah malam, tapi kenapa Mahesa masih disini?

Gadis itu turun dari tempat tidurnya. Ia meraih selimut miliknya, kemudian berjalan menuju soffa dimana Mahesa tertidur.

Sesampainya didepan Mahesa, yang Aruna lakukan adalah menatap wajah itu yang kini terlihat damai dengan kedua mata terpejam rapat. Sorot mata Aruna meneduh menatap lekat wajah Mahesa. Aruna melebarkan matanya ketika menyadari ada sesuatu yang aneh yang terjadi padanya.

Gadis itu meremat selimut di genggamannya. Merasakan sesuatu aneh yang meletup-letup di dalam dadanya. Aruna menggeleng, mencoba membuang jauh-jauh pikiran anehnya. Ia kembali pada niatnya di awal, yaitu menyelimuti Mahesa agar pemuda itu tak lagi merasa kedinginan.

Namun, baru saja ia ingin menyelimuti tubuh Mahesa, pemuda itu sudah lebih dulu terbangun dan tersentak ketika mendapati Aruna sudah di depannya.

"E-eh, lo udah bangun?" tanya Mahesa seraya bangun dari posisi tidurnya. "Perlu sesuatu??"

Aruna menggeleng pelan. Gadis itu menyodorkan selimut cokelat di tangannya ke depan Mahesa, membuat pemuda itu mengernyit. "Lo tadi kedinginan." katanya singkat.

Mahesa menggaruk kepalanya, jadi salah tingkah. Ia menerima selimut itu dan memeluknya. Aruna didepannya yang melihat itu mengernyitkan kening.

Tanpa kata, gadis itu berbalik dan melangkah menuju pintu balkon kamarnya. Ia membuka pintu tersebut, dan berjalan menuju balkon.

Mahesa mengekorinya. Sambil membawa selimut di pelukannya, pemuda itu berjalan mengikuti Aruna.

Ketika sampai di belakang gadis itu, Mahesa menyampirkan selimutnya di bahu Aruna bikin gadis itu terkejut.

"Dingin." kata Mahesa sebelum Aruna sempat mengeluarkan suara.

Gadis itu diam merapatkan bibir setelahnya. Ia memalingkan wajahnya. Menatap ke arah lain, kemana saja asal tak menatap wajah pemuda yang kini berdiri disebelahnya itu.

"Sorry ya, gue ketiduran di kamar lo. Adik lo belum pulang, gue gak tega ninggalin lo sendirian." Mahesa bersuara lagi.

"Luna belum pulang?" gumam Aruna.

Mahesa mengangguk, tak sadar gadis itu bahkan tak melihat ke arahnya. Dia sekarang sedang sibuk menatap lurus. Entah apa yang dilihatnya.

"Udah ngerasa lebih baik?"

SERENADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang