09 - Hampir Menang

88 20 3
                                    




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






09 - Hampir Menang




-




Aruna memainkan jemarinya. Beberapa kali menghela nafas, berharap sesuatu aneh yang sejak tadi menyerangnya pergi begitu saja. Namun ternyata nihil. Perasaan aneh yang entah apa namanya, sejak tadi terus mengganggunya. Gadis itu melirik ke arah pintu balkon yang sengaja ia biarkan terbuka meski malam semakin larut. Dari sini, ia bisa melihat pintu di balkon sebrang sana tertutup rapat nampak seperti tak ada kehidupan. Aruna menghela nafas lagi.

Gadis itu menggigiti bibir bawahnya jadi merasa cemas sendiri. 'Cowok itu udah tidur, ya?' batinnya.

Tersadar akan apa yang barusan ia pikirkan, Aruna menggeleng pelan. "Why am I thinking about him?" gumamnya pelan.

Aruna menggerakkan kepalanya lagi, menoleh pada balkon kamar Mahesa. Gadis itu tersentak ketika dalam waktu yang bersamaan, pintu tersebut terbuka lebar. Sosok yang sejak tadi ia tunggu muncul dari balik pintu. Dari sini, ia bisa melihat jelas Mahesa yang ikut terdiam di ambang pintu dengan pandangan lurus ke arahnya. Gadis itu gugup seketika.

Aruna membuang arah pandangannya. Tak mau lama-lama menatap ke arah sana. Ini aneh. Ada sesuatu yang meletup di dalam dadanya, seolah sebuah popcorn yang baru saja matang. Gadis itu melipat bibirnya. Mati-matian menahan diri agar tak menoleh ke arah sana.

Detik berikutnya, suara dentingan halus dari ponselnya diatas nakas membuatnya menoleh pada benda pipih itu. Di raihnya ponselnya tersebut. Alisnya terangkat membaca pesan yang baru saja datang dari nomor tak di kenal. Namun, ketika ia membuka aplikasi chating tersebut dan melihat foto profil orang tersebut, matanya nyaris mencelat keluar.







Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SERENADETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang