14 - Kencan Pertama
-
Mahesa menyisir rambutnya di depan cermin besar di ruang tengah. Pemuda itu sudah tampan dengan tatanan rambut yang rapi serta kemeja hitam membalut kaos kuningnya serta celana putih panjang yang ia kenakan membuatnya semakin terlihat tampan sore itu.
Senandungan pelan tak henti-hentinya keluar dari bibirnya. Senyum itu pun tak luntur. Seolah tak bosan melihat wajahnya sendiri meski sudah lima belas menit lebih ia berdiri di sana memandangi refleksi dirinya sendiri.
"Wangi banget," suara Ibu tiba-tiba terdengar. Dari cermin, Mahesa bisa melihat Ibu yang datang dari arah dapur dengan apron melapisi kaos oversize-nya.
Pemuda itu menoleh, kemudian tersenyum lebar membalas tatapan bingung sang Ibu.
"Kondangan?" tanya Ibu.
"Kencan." jawab Mahesa.
Ibu mengernyit, "sama siapa? Sagara?"
Pertanyaan Ibu nyaris membuat Mahesa mengumpat. Untung saja ia bisa dengan cepat menahan umpatan itu.
"Nggak lah. Bu, Hesa masih suka cewek!" seruan Mahesa mengundang tawa Ibu.
"Ya terus sama siapa? Kamu aja gak pernah ajak cewek main ke rumah. Emangnya punya cewek?"
"Ibu mah, meremehkan anak sendiri." Mahesa mencuatkan bibir. Agak sebal dibilang seperti itu.
"Yowes, terus kamu mau pergi sama siapa? Tumben dandan serapi ini. Biasanya juga cuma kaosan."
Mahesa tersipu. Ia menghampiri Ibu. Bergelayut manja di lengan wanita berumur tiga puluhan itu.
"Aruna. Ibu ingat, kan?"
"Yang pernah nonjok kamu??"
Mahesa menggeleng cepat, "yang nonjok Hesa itu adeknya. Aruna tuh yang cantik. Kayak Princess Disney." katanya jadi mesem-mesem.
Ibu melipat bibirnya menahan tawa. Baru kali ini ia melihat anak semata-wayangnya itu tersipu-sipu menceritakan seorang gadis. Biasanya juga yang di ceritain kalau nggak Sagara ya teman kelas ceweknya yang katanya paling rusuh dan nyebelin. Itu pun ceritanya sambil marah-marah. Hadeh..
"Princess Disney yang mana??" tanya Ibu.
Mahesa semakin menggelayuti lengan sang Ibu dengan manja. Mengingat wajah gadis itu membuatnya menjadi salah tingkah tak karuan.
"Princess Disney hatikuuu~" katanya jadi clingy.
Ibu tergelak. Ia menepuk lengan sang anak, kemudian berkata, "gombalan kamu jelek! Jangan kasih gombalan kayak gitu ke Aruna. Nanti dia ilfeel." katanya bikin Mahesa melemaskan bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENADE
Fiksi RemajaAlunan gitar di kala senja, yang membawa Mahesa menemukan gadis impiannya, Aruna. "Kamu adalah alunan senja yang aku ciptakan." katanya, sore itu. - [Heeseung ft Soojin Lokal AU] © 2021 by sweetielime status: ON GOING