3) UKS

658 130 13
                                    

⚠️ Harshword

—————————

"Kayanya gue masuk ke kelas aja deh, takut nant—"

"Gak bakal, lo diem deh. Daripada nanti lo protes ke gue karena motong jam istirahat lo."

"Kan kenyataan?!"

"Shut up, pusing."

Lova melihat Sultan yang merebahkan kepalanya ke meja kantin. Dia bertanya-tanya, kenapa Sultan tiba-tiba lemas dan terlihat seperti kurang enak badan? Apa karena dia tadi menghirup debu yang ada di gudang perpustakaan?

Tapi tidak mungkin, sepertinya Sultan tidak selemah itu. Atau jangan-jangan ...

"Lo belum sarapan, ya?"

Sultan duduk tegap lalu melirik ke arah Lova, dia tidak menjawab pertanyaan Lova.

"Pantesan pusing, orang belum makan. Yaudah sabar dulu, itu nasi gorengnya masih dibikinin."

Ting!

Nada
lo dimana njirrr?
Nada
dicariin Bu Deira

Lova
lagi di kantin sama
Sultan, tadi gue bantuin
dia buat beresin perpus

Nada
GUE KESELEK LUDAH
GUE SENDIRI PLIS
Nada
KOK BISA?!

Lova
nanti gue ceritain dah
Lova
kalau Bu Deira cari gue lagi,
bilang aja gatau

Nada
utang cerita lo
Nada
okeeeyy, selamat ngedate

Lova
gue cubit ginjal lo
read

"Nih nasi gorengnya, selamat menikmati!"

"Terima kasih, Mang."

Lova menggeser piring nasi goreng ke depan Sultan yang sedari tadi diam dan menunduk. "Sultan? Jangan diem aja, itu makan nasi gorengnya."

"Hm."

Sultan mendekatkan piring nasi goreng tersebut lalu menyuapkan ke dalam mulutnya. Lova berdoa terlebih dahulu sebelum menyantap hidangan gratis dari Sultan. Katanya dia mau menebus kesalahannya karena sudah menghilangkan jam istirahat Lova.

"Makasih ya, Sultan? Gue makan nih nasi gorengnya."

Ia melihat ke arah Sultan yang hanya mengangguk sambil menjauhkan piring nasi goreng tersebut. Lova mengerutkan dahinya ketika melihat Sultan mengeluarkan keringat dan wajahnya sangat pucat. Terlihat juga tangan kiri Sultan memegang perutnya sendiri.

"Sultan lo gapa—"

Bruk!

"Sultan?!"

×××

Bau obat-obatan yang sedikit menyengat membuat Sultan terbangun. Yang pertama kali ia lihat adalah Lova yang menatapnya dengan tatapan khawatir, di sampingnya ada Mamang nasi goreng di kantin.

"Lo gapapa?"

Sultan mengangguk lemah, "Ngapain disini, Mang?"

Suara berisik membuat mereka melihat ke sumber suara. Ezra selaku teman baik Sultan masuk dengan wajah marahnya.

"Siapa yang bikin temen gue sakit? Lo?!" tanya Ezra sambil menunjuk Lova. Lova menggeleng cepat, dia sangat takut dengan tatapan Ezra saat ini.

Don't Enter | SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang