Si Cantik sedang asik mengerjakan tugas peta yang diberikan oleh Sultan. Sudah 85% tuntas, tinggal pewarnaan dan selesai!
Sebenarnya dia sangat anti dalam hal menggambar, karena dia benar-benar payah. Tapi terpaksa dia harus mengerjakan semuanya dengan sekuat tenaga dan sebagus mungkin karena ini milik orang lain.
Dia melakukan ini dengan semaksimal mungkin karena dia berharap ini menjadi tugas terakhir dia dari Sultan. Kalau Sultan masih terus-terusan memberinya tugas paksaan seperti ini, terpaksa dia harus mencari kelemahan Sultan sebagai senjatanya.
Sore tadi, Lova dibuat kesal dengan Sultan karena Sultan mengirim videonya yang tertidur di dalam kelas saat pelajaran, menumpahkan air di dalam perpustakaan, dan video dia ketika membantu Jaztin kabur lewat gerbang.
Entah darimana Sultan bisa mendapatkan semua itu. Tapi Lova berpikir itu hal yang mudah untuk Sultan, karena dia pasti memiliki 'orang dalam'.
Tiba-tiba ponselnya berdering, menampilkan kontak Sultan di sana.
"Ck! Apaan?!"
"Buset, galak amat ... Ga ada cowok yang mau sama lo kalau lo galak," ucap Sultan yang membuat Lova ingin merobek kertas gambar di hadapannya.
"Gausah ngomong hal yang ga penting deh lo, gue sobek juga ini kertas peta!" ancam Lova.
"Sobek aja, besok kalau gue ditanya kemana tugas gue. Gue bilang di sobek sama Lova anak IPA."
"Oh ya? Terus gue bakal bilang ke gurunya kalau gue dipaksa lo buat ngerjain beberapa tugas lo."
"Good, terus video yang tadi sore gue kirim ke lo bakal sampe ke Mama lo bahkan seluruh murid di sekolah bakal tau," balas Sultan yang membuat Lova terdiam.
"Kok diem sih, Cantik?"
"ISHH! Mau lo apa sih? Gangguin gue aja! Gue lagi ngerjain tugas lo nih!"
"Kok belum selesai sih?! Gue udah di depan rumah lo, bodo amat 2 menit lo harus turun."
"Belum selesai Setaaaaan!" ucap Lova dengan penuh penekanan dan kekesalan.
"Ck, yaudah gue masuk ke rumah lo."
"Ngapain anjrit?!"
"Bertamu."
Pip!
"Eh gendeng nih bocah?!" ucap Lova reflek ketika Sultan mematikan panggilannya secara sepihak.
Lova buru-buru membereskan alat gambar dan buku gambar milik Sultan. Dia segera memasukkan ke dalam totebagnya lalu turun ke ruang tamu dengan terburu-buru.
Dia langsung berlari menuju pintu dan segera keluar dari rumahnya. Dia bisa melihat Sultan yang tersenyum jahil sambil bersandar di mobilnya.
"Kok panik sih, sayang? Takut gue aduin, ya?" ucap Sultan lalu tertawa.
"Sialan lo! Belum selesai nih, kerjain sendiri!"
"Dih? Gamau lah! Kerjain."
"Gamau! Salah sendiri lo bikin gue buru-buru, gue hampir jatuh tau dari tangga," kata Lova dramatis. Padahal walaupun dia terburu-buru, dia tetap hati-hati ketika menuruni anak tangga.
"Alay, kerjain. Gue tungguin."
"Gak!"
"Gue disini, nggak masuk rumah lo."
Lova terdiam, dia berpikir sejenak. Sebenarnya tidak masalah sih jika Sultan masuk ke dalam rumahnya, hanya saja dia takut jika Sultan mengucapkan hal macam-macam ketika ada Mamanya di dalam.
![](https://img.wattpad.com/cover/296937678-288-k12158.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Enter | Sunoo
Fiksi Remaja"Jangan masuk!" "Kenapa sih? Gue mau naruh ini barang-barang, berat tau!" "Kalau lo masuk, gue jamin hidup lo mulai hari ini dan seterusnya ga bakal tenang." Harusnya gue percaya dengan perkataan mereka. Hal yang mereka katakan, benar-benar terja...