"Gila! Berani banget dia?"
"Di sebelah Sultan siapa sih? Ganteng banget?"
"Kak Sultan ganteng banget!"
"Ga dapet Sultan, dapet yang sebelahnya sabi lah!"
Begitulah komentar para siswi yang Sultan dengar ketika berjalan bersama Ravin menuju kelasnya. Sultan dengan dagu yang sedikit terangkat berjalan dengan percaya diri, begitu juga Ravin ia tidak merasa canggung ketika mendapatkan banyak perhatian. Karena di sekolah lamanya dia juga termasuk murid populer.
"Lo kelas mana kemarin, Bang?" tanya Sultan.
"Gue minta satu kelas sama lo dan fyi, lo udah tanya itu 3 kali hari ini," jawab Ravin yang membuat Sultan terkekeh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Ting!
Ezra
dimana?Sultan
otw dari parkiran
readSultan menyimpan ponselnya ke dalam saku ketika melihat Ezra hanya membaca pesan darinya. Sepertinya Ezra memastikan bahwa hari ini Sultan masuk sekolah, karena jujur saja bahwa Ezra juga sedikit takut dengan perbuatannya yang mencolok.
"Eh iya! Tugas gue ketinggalan di mobil, bentar!" ucap Sultan lalu berlari ke parkiran. Untung saja baru beberapa meter mereka jalan.
Sultan mengambil tugas geografi yang beberapa hari lalu dikerjakan oleh Lova. Ngomong-ngomong soal Lova, terhitung sudah 3 hari Lova dibiarkan hidup tenang oleh Sultan.
"Gue terlalu baik ga sih? Apa ga kangen itu bocah sama gue?" ucapnya dalam hati.
Ia terkekeh lalu segera berlari menyusul Ravin yang ternyata sudah jalan terlebih dahulu. Ravin tidak suka menunggu terlalu lama, makanya dia jalan duluan.
Sultan dan Ravin masuk ke dalam kelas tanpa terlihat oleh guru, mungkin ini hari keberuntungan bagi mereka.
"Kok udah dateng aja lo? Takut ya?" goda Sultan sambil menunjuk Ezra.
"Iya bangke! Kalau gue ada temennya kan berani."
"Cupu lo!" sahut Ravin yang membuat Ezra terkejut.
Ezra tidak melihat kehadiran Ravin karena ia kurang fokus pagi ini, banyak hal yang sedang ia pikirkan.
"Eh Bang Ravin?! Kok gue gatau kalau lo ke sini?" sapa Ezra sambil bersalaman ala cowok dengan Ravin.
Ravin mengerutkan alisnya, "Bukannya Sultan udah kasih tau di grup kalian, ya?"
"Gue di-kick tadi malem."
Jawaban Ezra membuat Ravin tertawa lepas, akhir-akhir ini Ravin mudah tertawa dengan hal kecil. Entah dia yang mudah bahagia atau sedang menyembunyikan stressnya, hanya Ravin dan Author yang tau.
"Lagian ngeselin, jadi bocah lemot banget! Lo lagi banyak masalah, ya? Ga biasanya begitu?" tebak Sultan.
"Biasalah!"
"Eh, habis istirahat cabut yuk? Pelajaran Geografi, gue males!" ajak Orland yang sebenarnya dia belum mengerjakan gambar peta Indonesia.
"Ga ada! Lo belum ngerjain tugas kan? Makanya minta cabut?" tebak Ezra yang mendapatkan jempol dari Orland.
Orland tersenyum lebar, "Emang lo itu bestie gue banget ya, Zra? Gila gila!"
"Gue temenin cabut," sahut Ravin.
Sultan yang mendengar itu memukul kepala saudaranya menggunakan gulungan kertas gambar.
"Yang bener aja Bang! Baru hari pertama ini, besok aja gapapa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Enter | Sunoo
Novela Juvenil"Jangan masuk!" "Kenapa sih? Gue mau naruh ini barang-barang, berat tau!" "Kalau lo masuk, gue jamin hidup lo mulai hari ini dan seterusnya ga bakal tenang." Harusnya gue percaya dengan perkataan mereka. Hal yang mereka katakan, benar-benar terja...