5) Tau rasa lo!

530 111 3
                                    

"Pacar lo mana?" tanya Sultan sambil melihat ke arah Lova yang datang sendiri untuk mengembalikan bukunya.

"Ya nggak tau, kok tanya saya?"

Lova meletakkan buku Sultan di atas mejanya, ketika ia hendak pergi Sultan menahan tangannya. "Mau kemana lo?" tanyanya.

"Ke kelas lah! Udah mau bel masuk nih."

"Kalau pergi tuh harus bawa oleh-oleh," ucap Sultan sambil menyelipkan bungkus bengbeng yang sudah habis ia makan saat perjalanan ke sekolah.

"Cih! Oleh-oleh kok kosong begini."

"Dah Roti!"

Lova melirik Sultan sinis lalu meninggalkan kelas Sultan. Ia membuang sampah dengan cara melemparnya dengan kasar.

"Ngeselin banget dah!" gerutu Lova saat masuk ke dalam kelas.

"Diapain lagi sama Sultan?" tanya Nada sambil menutup novelnya. Dia baru saja menyelesaikan membaca kisah cinta fiksi tersebut dalam waktu kurang dari 24 jam semenjak dia meminjamnya di perpustakaan.

"Nggak diapa-apain sih, disuruh buang sampah doang. Tapi kok gue kesel banget ya liat muka dia? Kek apa ya ... Ngeselin lah pokoknya!"

Nada terkekeh, "Ganteng padahal."

"NAD?!"

Nada tertawa kencang lalu mengusap lengan Lova, "Emang gue salah? Sampai melotot gitu mata lo."

"Nggak sih ... Tapi kan—"

"Ngomongin apa sih?" Kirana yang baru datang langsung duduk di meja milik Nada. Hari ini wajahnya terlihat lebih ceria dari biasanya.

SAATNYA JAM PERTAMA DIMULAI ...

"Yaelah ... Baru mau ghibah."

"Tuhan baik sama lo, menjauhkan dari hal-hal yang berbau dosa," ucap Nada sambil menepuk paha Kirana agar pergi dari mejanya.

"Iya sih ... Terima kasih, Tuhan. Tapi gapapa, nanti bisa dilanjut waktu istirahat," balasnya lalu nyengir.

"Dasar setan!"

×××

"Hari ini sih katanya ditraktir sama Kiran, guys!" celetuk Ajeng yang membuat tangan kanan Kirana mendarat di telinga Ajeng.

Kirana menarik telinga Ajeng sampai Sang Pemilik mengaduh kesakitan, "Sembarangan! Gue lagi masa sensitip ya, duit bulanan gue hampir menipis nih!"

Tiba-tiba Kirana mengganti posisi jalannya, sekarang dia berjalan di samping Mia sambil merangkul tangan gadis itu. "Ayang Mia cantik banget deh hari ini!"

Mia terkekeh lalu melirik Kirana sekilas. "Iya, gue yang traktir hari ini."

"YES! Yang duduk terakhir harus mesenin makanan!" seru Kirana yang membuat keenam gadis lainnya terburu-buru duduk di kursi yang kosong.

Lova yang terakhir sampai di dekat kursi hanya bisa mengelus dadanya, "Gue lagi ... Mau pesen apa nih?" tanya Lova tanpa basa-basi.

"Gue anterin ya? Gue mau beli roti bakarnya Kak Asep," ucap Ajeng sambil merangkul lengan Lova.

"Genit lo!"

Nada melempar penghapus yang tidak sengaja terbawa di sakunya. Dia mau ngambil duit malah yang keluar penghapus. Beruntungnya Ajeng bisa menghindar dari penghapus sedang milik Nada.

Don't Enter | SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang