02 | How is that love?

313 39 2
                                    

"Ibu, aku pulang!" Jiyoung berlari masuk ke dalam rumahnya, langkahnya mendadak berhenti saat melihat Heeseung berdiri dan Jihyun yang duduk bersebelahan dengan Nara, Jiyoung tersentak kaget saat melihat Nara, matanya membulat seketika.

Jiyoung baru saja menyelesaikan belajarnya, anak itu segera bergegas keluar dari kelas setelah bel pulang berbunyi. Jiyoung memang sudah biasa pulang sendiri mengingat Ayah dan Ibunya yang benar-benar sibuk bekerja.

Entah apa yang membuat Jiyoung tak kunjung pulang ke rumah, anak itu justru berjalan ke jalan yang berlawanan dari jalan pulang, Jiyoung berjalan melewati jalanan yang cukup sepi, hanya ada satu atau dua orang yang berjalan di sana. Kedua mata Jiyoung menangkap sebuah mobil hitam yang berhenti tepat di sebuah rumah sederhana berpagar coklat, Jiyoung memicing untuk menatap siapa pengemudi mobil tersebut karena dia sangat tidak asing dengan mobil itu.

"Ayah?" Gumamnya saat sang pemilik mobil keluar dari mobil dan bersamaan dengan itu seorang wanita keluar dari rumah itu dan berhambur memeluk sang pria.

Kedua mata Jiyoung membulat sempurna, hatinya bertanya-tanya tentang siapa wanita yang berani memeluk Ayahnya itu dan yang membuat Jiyoung terkejut saat wanita itu mencium singkat pipi Ayahnya. Mulai saat itu Jiyoung selalu menganggap bahwa Ayahnya telah berselingkuh.

Dan sekarang Ayahnya sudah berani membawa selingkuhannya itu ke rumah? Ingin rasanya Jiyoung meneriaki Ayahnya, tapi dia hanya seorang anak kecil yang dipaksa untuk mengikuti keadaan.

"Ibu?" Panggil Jiyoung berjalan mendekat. Jihyun menoleh ke arah Jiyoung kemudian dia tersenyum simpul sembari menyuruh anak itu mendekat.

"Dimana Nenek dan adikmu?"

"Mereka ada di belakang_"

Ctak...

Yoori melangkah masuk ke dalam rumah dengan menggandeng Jiwoo, wanita itu memiringkan kepala saat melihat Heeseung kemudian berhambur mendekati putranya dan memukul keras lengan Heeseung.

"Akh sakit Bu!" rintih Heeseung sembari memegangi lengannya.

"Kau lupa dengan istri dan anakmu? Dasar, Apa gunanya dulu minta nikah cepat?" ketus Yoori.

"Maaf bu, tapi aku memang sibuk, aku bekerja untuk Jihyun, Jiyoung, Jiwoo dan Ibu juga." jelas Heeseung.

Nara melirik ke arah Heeseung, dia benar-benar terjebak dalam situasi ini, apa yang harus dia katakan saat Ibu suaminya bertanya tentang dirinya, apa dia akan mengatakan istri kedua Heeseung? atau Asisten rumah tangga? Benar-benar tidak masuk akal. Jihyun menoleh ke samping, menatap Nara yang terlihat gugup lalu wanita itu kembali menatap Jiyoung.

"Pergilah ke kamar, ajak adikmu sekalian!" ujarnya pelan.

Jiyoung mengangguk, dia menggandeng lengan Jiwoo dan membawa gadis kecil itu meninggalkan ruang tengah yang sedang dihuni orang dewasa itu.

Yoori menoleh ke arah Jihyun dan Nara, gadis Park itu bergegas berdiri dari sofa lalu membungkukkan tubuhnya ke arah Yoori. "Selamat siang nyonya..."

Yoori mengernyit, "S-siang."

Yoori melirik Heeseung dan Jihyun sejenak, "Dia siapa?"

Nara terhenyak, dia menatap ke arah Heeseung sementara pemuda itu bergumam, mengisyaratkan pada Nara untuk jangan berbicara jujur namun Nara tidak dapat menangkap apa yang dikatakan Heeseung.

"Ehhh aku..."

"Dia pengasuh Jiwoo." sahut Jihyun cepat.

"I-iya, saya bekerja di sini untuk mengasuh Jiwoo selagi Tuan dan Nyonya Lee bekerja." sambung Nara.

DECEMBER | Lee Heeseung [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang