08 | Alright

165 28 3
                                    


Kriettt.....

Pintu yang terbuat dari kayu itu terbuka pelan dan menampilkan sosok pemuda dengan sweater putih yang berdiri di ambang pintu, pemuda itu melipat kedua tangannya di dada sembari menatap seorang gadis mungil yang sedang sibuk memasukkan barang-barang ke dalam koper.

"Kau jadi pulang besok?" Jungwon membuka suara.

Jihan mengangguk, "Kuliahku juga sebentar lagi sudah dimulai."

Jungwon berjalan mendekati Jihan lalu dia mendudukkan dirinya di samping gadis itu, "Aku akan ke Seoul setelah semuanya membaik."

"Eumm kau benar, lagipula ibumu juga masih perlu ditemani."

Drrt... Drrt...

Jungwon dan Jihan terhenyak, gadis itu bergegas merogoh sakunya lalu mengambil ponselnya yang berada di saku celana. Jihan melirik Jungwon setelah dia melihat siapa penelponnya.

"Jeongwoo, dia menelpon lagi."

Jungwon menghela napas panjang, dia mengambil ponsel Jihan lalu menjawab panggilan tersebut.

"Jihan-ya, aku sudah menelponmu berkali-kali, kenapa baru menjawab?"

"Kau siapa mengatur Jihan?"

"Ha? Kau yang siapa? Dimana Jihan?"

"Aku kekasih Jihan, mau apa kau?"

"Kekasih? Jihan tidak punya kekasih, jangan mengaku-ngaku, kembalikan ponselnya pada Jihan!"

Dapat Jungwon dengar jika Jeongwoo tengah berteriak dari sebrang sana.

"Terserah, sekali lagi jangan pernah menghubungi Jihan lagi, kalau kau masih menghubunginya berurusanlah denganku!"

Tut...

Jungwon mematikan sambungannya, dia mengusap wajahnya kasar lalu memberikan ponselnya itu pada Jihan. "Kau bilang padaku kalau dia masih menghubungimu."

"Dia harus diberi pelajaran." geram Jungwon.

Jihan terkekeh pelan, "Kenapa kau bilang seperti itu?"

"Bilang apa?"

"Bilang kalau kau kekasihku, kenapa bukan sepupu atau_"

"Biar dia tahu kalau kau punya kekasih."

"Kekasih ya?" Jihan kembali tertawa kecil.

Jungwon mengangguk, dia menatap Jihan bingung. "Eumm aku ini apa bagimu?"

Tawa Jihan seketika memudar, gadis itu menatap nanar ke arah Jungwon. "Maksudmu?"

"Aku sudah menganggapmu seperti kakakku sendiri, semua yang telah kau berikan padaku dan semua sikap baikmu kepadaku." ujar Jihan.

Jungwon terdiam cukup lama, pemuda itu tersenyum simpul lalu menghela napasnya panjang. "Ah aku keluar sebentar, kalau sudah selesai kau bisa menyusulku di ruang tamu."

Jungwon beranjak dari sana lalu dia berjalan keluar dari kamar meninggalkan Jihan yang masih terduduk di lantai dengan barang-barangnya.

◆◇

Jihyun berjalan masuk ke dalam rumahnya dan bersaman dengan itu Heeseung baru saja turun dari tangga dan hanya mengenakan kaos oblong dan celana pendek. Keduanya saling tatap hingga Heeseung berjalan menghampirinya, "Baru pulang?"

Jihyun mengangguk, dia hendak berjalan melewati Heeseung namun laki-laki itu menahan pergelengan tangannya.

"Dari mana? Ini sudah pagi dan kau baru pulang?"

DECEMBER | Lee Heeseung [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang