15 | One Time

152 26 2
                                    

Di kediaman Jihyun saat ini semua orang sedang menikmati hidangan makan yang baru saja dibuat oleh Jihyun, tiba-tiba Jihyun menghentikan makannya lalu berdiri dari kursi membuat semua orang menatap ke arahnya.

"Kenapa?" Yoori bertanya.

"Aku harus menjemput Jiyoung." ucap Jihyun panik lalu dia berjalan keluar dari kursinya dan bergegas mengambil jaket yang dia gantung di belakang pintu.

Drrt... Drrt...

Heeseung-ssi
Aku akan mengantar Jiyoung pulang

◆◇

Jiyoung benar-benar dimanjakan oleh Heeseung selama beberapa jam tadi. Dia diajak makan siang di restoran, berkeliling di mall dan menyuruh anak itu mengambil apapun yang dia mau.

Jiyoung senang, dia merasa sangat senang saat itu. Bukan karena dia mendapatkan barang-barang mahal tapi karena sepanjang perjalanan yang dia lalui bersama Heeseung.

Dan sekarang, mereka berdua berada di dalam mobil perjalanan pulang dengan Jiyoung yang sibuk memainkan game di ponsel Heeseung.

"Ibumu baik-baik saja kan?" Heeseung bertanya.

Jiyoung mengangguk.

"Jiwoo? Bagaimana dengan Jiwoo?"

Jiyoung menoleh ke arah Heeseung, "Dia baik."

"Ayah, aku punya satu permintaan." Jiyoung mengalihkan pembicaraan.

"Apa? Katakan!"

"Aku ingin kita menghabiskan waktu bersama Jiwoo dan Ibu, aku tahu jika Ayah dan Ibu tidak bisa bersama tapi aku ingin kita berempat bisa menghabiskan waktu bersama, setidaknya makan malam bersama sudah cukup. Sebelum Ibu mengajakku dan Jiwoo pergi dari Seoul."

Heeseung terhenyak, dia mengalihkan pandangannya ke arah Jiyoung, menatap lama anak itu lalu tersenyum lirih. "Ayah akan menuruti permintaanmu."

"Terima kasih."

Jiyoung baru saja diantarkan oleh Heeseung hingga sampai di depan gerbang rumahnya. Heeseung keluar dari mobil, dia memicing saat melihat rumah itu.

"Jiyoung-ya, ini rumah siapa?"

"Paman Jeno menyediakan rumah ini untuk kita tinggal sementara." jelas Jiyoung.

"Jeno?"

Jiyoung mengangguk lalu dia menarik tangan Heeseung, membawa pria itu masuk ke dalam gerbang.

"Ayah antar sampai sini saja."

"Ayah tidak ingin bertemu dengan Ibu dan Jiwoo?"

Heeseung terkekeh lalu menggeleng, "Masuklah, lagipula hari sudah semakin gelap."

Kriettt...

"Jiyoung?"

Jiyoung dan Heeseung menoleh ke sumber suara, mereka mendapati Jihyun yang berdiri di ambang pintu dengan raut wajah datarnya. Jiyoung melambaikan tangannya ke arah Jihyun, "Ayah di sini."

"Masuk ke kamarmu!" perintah Jihyun yang spontan membuat senyum Jiyoung memudar.

Jiyoung mengangguk, dia berjalan masuk ke dalam rumah dengan dua paperbag di kedua tangannya. Jihyun menatap punggung Jiyoung yang semakin menjauh lalu pandangannya beralih pada Heeseung yang masih setia berdiri di sana.

DECEMBER | Lee Heeseung [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang