19 | One last time

207 30 2
                                    

"Jihyun, bertahanlah sayang!" Heeseung berucap lirih sembari terus memegangi jemari Jihyun dan mengecupnya.

Para perawat mendorong bangsal Jihyun di sepanjang koridor, semua mata menatap ke arah mereka, menatap dengan raut panik dan cemas. Jeno yang berlari kecil di belakang mereka juga terlihat sangat panik bahkan air matanya tak sadar sudah mengalir hingga langkah mereka terhenti saat bangsal Hyunjin di bawa masuk ke dalam ruang UGD.

"Mohon untuk menunggu di luar sampai operasi nyonya Jihyun selesai." ucap salah satu perawat lalu menutup pintu operasi.

"Arrrghhhh!!" Teriak Heeseung sembari mengacak rambutnya.

Srakkkk... Bugkhh....

Heeseung tersungkur ke belakang, seseorang baru saja menarik kerahnya dan memukul wajahnya cukup kencang hingga membuat sudut bibir Heeseung berdarah.

"SIALAN, INI SEMUA KARENA KAU! KEPARAT! KALAU SAJA KAU TIDAK MENGAJAK JIHYUN PERGI MUNGKIN HAL INI TIDAK AKAN TERJADI PADANYA."

Heeseung hanya diam, kalimat yang dilontarkan Jeno memang 100% benar, dia selalu saja menyusahkan hidup Jihyun.

"Jihyun juga sedang sakit, kalau sampai Jihyun_" Jeno menghentikan kalimatnya lalu dia menggeram kesal.

"Aku akan membunuhmu juga." sambungnya.

"Sudah, sudah..." sahut Ryujin sembari menepuk-nepuk pelan kedua pundak Jeno.

"Kita fokus pada Jihyun saja, bertengkar tidak akan membuat kalian menyelesaikan masalah apapun." sambung Ryujin sembari membantu Heeseung untuk berdiri.

"Jeno benar, ini salahku." lirih Heeseung menatap pintu ruangan UGD.

"Jangan menyalahkan dirimu, bukan waktunya untuk menyalahkan siapapun kali ini." ucap Ryujin.

"Ryujin-ya, ikut aku!" sahut Jeno yang kemudian menarik pergelangan tangan Ryujin dan membawanya pergi dari sana meninggalkan Heeseung.

"Jihyun..." lirih Heeseung lalu dia berjalan menuju pintu ruangan UGD, pemuda itu terdiam berdiri di sana lalu dia tersentak sejenak untuk mengambil ponselnya dan mengetikkan sebuah nama di sana.

Tangannya bergetar dengan darah yang belum sempat dia seka, air matanya juga tak henti-hentinya mengalir.

"Halo, kak?"

"Jihan..."

"Kak? Ada apa?"

"Tolong jemput Jiyoung dan jaga Jiwoo di rumah ya? Jihyun ada di rumah sakit saat ini."

"Kak Jihyun? Kenapa dengan Kak Jihyun?"

"Tolong jaga anak-anak untukku dan Jihyun, aku akan ceritakan nanti."

◇◆

Brakkk....

"Kau mau kemana?!" teriak Jaehyuk berlari ke arah Nara yang terlihat memasukkan semua pakainnya ke dalam koper dengan panik.

"Kau harus ikut aku!" Jaehyuk hendak menarik lengan Nara namun gadis itu menghempasnya kuat.

"MENYINGKIR DARI HARAPANKU!" Teriak Nara mendorong tubuh Jaehyuk.

"Pergi atau aku bunuh anak ini!" ancam Nara sembari menyodorkan pistol ke arah perutnya.

"Kalau aku mati, anak ini juga akan mati." ucapnya yang membuat Jaehyuk terkejut dan membulatkan matanya.

DECEMBER | Lee Heeseung [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang