Gadis berambut panjang itu berlari sembari menangis. Memanggil nama Jungwon seperti orang gila, tak memedulikan berbagai tatapan para penghuni rumah sakit waktu itu. Jeno di belakangnya, hanya bisa mengejar sembari sesekali menyerukan nama Jihan.
"JUNGWON!!"
Jihan berteriak semakin histeris ketika melihat Jihyun yang berdiri dengan gelisah dan menangis di depan pintu utama area operasi. Gadis itu menubruk tubuh Jihyun lalu memeluknya.
"Maafkan aku... Dia menyelamatkanku." gumam Jihyun membalas pelukan Jihan sementara gadis Han itu masih menangis sesegukan.
Jihan melepas pelukannya, gadis itu berbalik, memukul pintu ruang operasi sembari menangis hingga suaranya pun menghilang. Tubuh gadis itu merosot, membuat Jeno dan Jihyun terkejut. Khawatir dengan kondisi mental gadis itu.
"Jihan." Jeno menghampirinya, berjongkok di samping gadis itu, memeluk bahunya. "Jungwon baik-baik saja." pelannya.
"Eonni..."
Jihyun yang merasa dipanggil spontan menoleh ke arah koridor, dia melihat Ryujin tampak berlari ke arahnya dengan raut wajah cemas.
"Bagaimana keadaan Jungwon?" cemas Ryujin.
Jihyun menggeleng pelan sembari sesegukan, "Dia ada di ruang operasi."
"Aku melihat bagaimana dia ditabrak, aku melihat darah yang keluar dari tubuhnya begitu banyak dan aku melihat mobil itu kabur setelah menabraknya." jelas Jihyun.
Jihan yang mendengar itu mengernyitkan keningnya, tangisannya terhenti seketika dan dia berdiri menghampiri Jihyun. "Mobilnya kabur?"
"Aku mau mencari mobil itu." geram Jihan lalu hendak beranjak dari sana namun Jeno menahan lengannya.
"Kau tunggu di sini, biar aku yang menyelesaikan masalah ini." ucap Jeno.
"Aku akan ke kantor polisi untuk mengecek cctv di tempat kejadian." ucap Jeno.
Jihyun menganggukkan kepalanya, "Hati-hati."
Setelah mengatakan itu Jeno bergegas pergi dari sana meninggalkan Jihyun, Jihan dan Ryujin. Ryujin menatap ke arah pintu ruang operasi, perasaannya benar-benar tidak enak.
◇◆
"Terima kasih." Nara menyodorkan sebuah amplop coklat pada seorang pria di hadapannya, sementara pria itu menerima benda itu dengan ragu-ragu membuat Nara mengernyitkan keningnya.
"Kenapa?"
"Aku pikir aku salah orang." gumam pria itu yang spontan membuat Nara membulatkan matanya.
"Salah orang?"
Pria itu menganggukkan kepalanya, "Aku menabrak seorang pria."
"Tunggu, jadi kau tidak menabrak orang yang aku maksud?!" Nara meninggikan nada suaranya dan pria itu menggeleng.
"Maaf, tapi aku tidak mau menerima uang ini." pria itu membalikkan badannya lalu berlari pergi meninggalkan Nara membuat Nara mematung seketika.
"Sial!"
"Nara-ya..."
Nara menoleh ke belakang dengan cepat, gadis itu menelan salivanya saat melihat Jaehyuk tiba-tiba berdiri di belakangnya.
◇◆
Jeno berjalan keluar dari kantor polisi dengan raut wajah lesunya, dia menghela napas panjang lalu beralih menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DECEMBER | Lee Heeseung [✔]
Fanfiction"I have failed..." END : 10 November 2022 ⚠️NO PLAGIARISM, KARENA CERITA MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR⚠️