Gadis dengan surai dikuncir kuda dengan dress warna putih itu berdiri di balkon kamarnya dengan kedua telapak tangan yang bertumpu pada pembatas balkon, pandangannya tak henti-hentinya menatap ke arah pagar rumah, pikirannya kalut, cemas membubuhi hatinya. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada Ayah Jihyun tapi hal itu mampu membuat perasaannya mendadak cemas.
Nara menoleh ke belakang saat menyadari pintu kamarnya yang tiba-tiba terbuka, dia mendapati Jiwoo berdiri di ambang pintu. "Ibuku dimana?"
Nara menghela napas panjang lalu dia berjalan menghampiri gadis kecil itu dan berjongkok di hadapan gadis itu, "Ayah dan Ibumu ada urusan penting, Jiwoo mau apa biar bibi lakukan untukmu?"
Jiwoo menggeleng cepat, "Aku ingin tidur bersama Ibu."
Nara terhenyak, dia menyunggingkan senyumnya lalu mengusap pelan pundak Jiwoo. "Tidur sama Bibi bagaimana?"
"AKU MAU SAMA IBUKU!" Teriak Jiwoo lalu berlari meninggalkan Nara dan masuk ke dalam kamarnya.
Nara menghela napas panjang, pandangannya menangkap sosok Jiyoung yang berdiri di tangga sedang menatapnya lalu berlalu begitu saja saat Nara melambai ke arahnya.
"Ah selamat tidur kalian..." ujar Nara basa-basi.
Nara menoleh ke belakang, sudah malam tapi Heeseung tak kunjung mengabarinya. Gadis itu benar-benar cemas untuk saat ini.
Sementara itu...
"Ibu! Apa yang terjadi pada Ayah?!" teriak Jungwon yang berlari di koridor rumah sakit menghampiri seorang wanita yang terlihat menatap cemas ke ruangan UGD.
"Ayahmu kritis, Dokter sedang menanganinya saat ini." ujar wanita itu.
Jihan menatap ke arah ruangan UGD lalu beralih menatap Jungwon, jemarinya bergerak mengenggam jemari Jungwon membuat pemuda itu sontak menatap tangannya lalu beralih menatap Jihan.
"Ayahmu baik-baik saja. Jangan kawatir, ada aku." gumam Jihan.
"Kakakmu dimana? Kenapa dia belum juga kemari?" sahut Nyonya Yang cepat.
"Dia sedang dalam perjalanan." sahut Jungwon beralih menatap Ibunya.
"Lama sekali." gerutu Nyonya Yang.
Nyonya Yang dan Jungwon terkejut ketika beberapa perawat bergegas masuk ke dalam ruangan UGD dengan tergesa-gesa, hal itu membuat perasaan cemas keduanya semakin tinggi.
"Ada apa ini?" Nyonya Yang menghentikan langkah salah satu perawat.
"Mohon tenang, kami sedang berusaha keras untuk saat ini." ujar perawat itu lalu masuk ke dalam dan menutup pintunya ruangan rapat.
◆◇
Jihyun dan Heeseung baru saja tiba di Busan dan mereka bergegas langsung pergi ke alamat rumah sakit yang dikirim oleh Jungwon, gadis itu bergegas keluar dari mobil lalu disusul oleh Heeseung yang ikut berlari kecil. Mereka memasuki lift lalu keluar setelah sampai di lantai yang mereka tuju. Saat dia baru saja keluar dari lift yang bersebrangan langsung dengan gate operation area, dia mendapati seorang dokter bersama beberapa perawat, tampak berbincang dengan Ibunya dan Jungwon.
Jihyun terkejut setengah mati, dia segera berlari menghampiri mereka.
"Dokter!" panggil Jihyun.
Jihyun menatap dokter yang menoleh padanya. Menatap orang-orang di sana dengan penuh harap. Tapi yang membuatnya sempat tertegun adalah dia merasa atmosfer di sana terasa berbeda? Keempat orang di sana menoleh ke arah Jihyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
DECEMBER | Lee Heeseung [✔]
Fanfiction"I have failed..." END : 10 November 2022 ⚠️NO PLAGIARISM, KARENA CERITA MURNI DARI PEMIKIRAN AUTHOR⚠️