CHAPTER 45
Beautiful Scraft Carried by The Wind[Playlist: Chai Min Jo – SoJin Theme]
***
Dua pasang roda taksi menggilas aspal jalanan menimbulkan kejutan bagi dedaunan kering yang teronggok malang hingga mereka lantas berterbangan awutan. Perempuan bersurai selayak tumpahan karamel terikat rendah menengok ke luar jendela dari tempatnya duduk di dalam sana. Ia sedang mengais benih-benih ketenangan untuk ditanamnya pada ladang jiwa yang tengah gundah luar biasa.
"Ini aku."
Tanpa perempuan di ujung sana menyebut nama, Rosé telah paham betul perihal siapa yang menelponnya beberapa waktu silam. Ia seakan mengenali suara itu lebih dari siapa pun.
Kim Bona.
Selalu, nada bicara kelewat dingin nan menusuk adalah milik Bona yang senantiasa diberikan kepada Rosé. Dari dulu hingga kini, perempuan itu tak pernah berubah, selalu menaruh kebencian pada Rosé yang entah sebesar apa.
"Mari bertemu!"
Perkara yang akan melahirkan pertemuan tak diinginkan di antara dua perempuan saling membenci itu hanya satu: perkara Jung Jaehyun. Seolah mampu menebak apa yang akan Bona bicarakan, maka Rosé tak sudi bertanya. Ia hanya segera menutup sambungan telepon setelah memberikan perintah,
"Kirimkan alamatnya!"
Bona bukan sesuatu yang harus Rosé takuti. Meski, melihatnya sama seperti mengorek luka lama, Rosé enggan menjelma seorang pecundang yang selalu ingin bersembunyi. Barangkali, peringatan untuk tidak saling mengusik yang diberikan sang suami belum cukup bagi Bona. Maka, Rosé tak keberatan jika harus menghadapi secara pribadi. Sebagai sesama perempuan, Ia akan mencoba memberikan pengertian bilamana Bona hingga kini masih belum juga mampu merelakan Jaehyun.
Pun sesungguhnya, Rosé tak mencurigai sesiapa yang tega menyebarkan aib perselingkuhan Jaehyun, selain Bona. Berbekal asumsi yang ia yakini valid, Rosé berniat menjadikan pertemuan ini sebagai ajang balas dendam. Satu atau dua tamparan mungkin bisa ia layangkan nanti saat mereka benar-benar saling berhadapan.
Gaun sutra putih menyentuh betis dipilih oleh Rosé. Sepasang tangan cerah nampak samar-samar di balik balutan lengan gaun yang didesain semi transparan dengan tali pita di pergelangan. Leher indah dihias oleh logam perak kalung berliontin angsa mungil pemberian orang spesial. Sama spesialnya dengan scraft cantik berornamen abstrak yang dililitkan pada surai panjang kecoklatan.
Dengan tampilan yang sedemikian elegan, Rosé siap untuk mendatangi Bona di tempat yang telah perempuan itu tentukan.
Sepuluh menit perjalanan menggunakan taksi, kini Rosé melangkahkan kaki berbalut dusty kitten heels menuruni satu persatu anak tangga sebuah studio pertunjukkan opera. Jajaran kursi yang berjumlah puluhan, hanya satu yang dihuni. Perempuan bermantel abu-abu duduk dalam keadaan tenang sembari melipat kedua tangan di depan dada juga menonton tayangan opera Inggris kuno di layar yang bernuansa sepia.
Sejenak Rosé terdiam, sampai perempuan itu berkata, "Duduklah! Duduk di mana saja kamu mau. Kusarankan agar kamu memilih tempat yang menurutmu paling nyaman untuk menonton pertunjukkan."
Kerutan sempat terbit di dahi milik Rosé. Ia sama sekali tak pernah menduga, bilamana pertemuan di antara mereka hanya akan bermuara pada menonton sebuah pertunjukkan. Ini begitu tabu sehingga sepanjang duduk di sebuah kursi, Rosé tiada henti ditubruk seribu satu tanya perihal apa sesungguhnya niat terselubung Bona.
![](https://img.wattpad.com/cover/269445219-288-k82983.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SILHOUTTE: After A Minute [END]
FanficRoseanne Park baru saja menikah dengan kekasihnya, Jung Jaehyun yang merupakan pengusaha sukses dan bergelimang harta. Mereka merencanakan bulan madu ke Venesia, Italia yang diyakini keduanya adalah tempat paling sempurna untuk meciptakan sebuah ken...