Chapter 10

10.2K 1.1K 141
                                    

Lampu merah menyala mengharuskan taxi yang Lisa tumpangi berhenti. Saat sedang menunggu lampu hijau, Lisa menyempatkan untuk melihat ke sekeliling, pandangannya terhenti saat membaca plat mobil putih yang terparkir di pinggir jalan, itu mobil Jennie di depan sebuah cafe.

Lampu hijau pun menyala, supir taxi itu bersiap untuk kembali menjalankan mobilnya perlahan, dan tepat saat itu juga ia melihat Jennie keluar dari cafe dengan tangan yang membawa segelas kopi.

Tapi ada hal janggal yang Lisa lihat, "Pak ... Aku berhenti di sini saja." Ucap Lisa pada supir taxi itu sembari memberikan beberapa lembar uang.

Setelah turun dari taxi Lisa pun berlari secepat mungkin supaya sampai menuju Jennie. Lisa melihat pria itu mendekati Jennie, tapi sebelum pria itu sampai melakukan tindakannya Lisa lebih dulu menarik lengan Jennie sehingga kopi yang Jennie bawa tumpah mengenai sepatu Lisa.

"Kau—" Pria itu geram karena niatnya membalas dendam pada Jennie gagal, dengan cepat tangannya mengambil sebuah pisau dari saku jaketnya.

Lisa melihat pisau itu, dengan cepat ia membawa Jennie ke belakang tubuhnya, lalu berjalan mundur perlahan. Sebelum pria itu pergi, ia menyempatkan diri untuk menggoreskan lengan Lisa menggunakan pisaunya.

Lisa melihat lengannya mengeluarkan darah dan itu membuat Jennie melebarkan kedua matanya panik. Tanpa berpikir panjang Jennie menarik Lisa untuk masuk ke dalam mobilnya, dan langsung menuju rumah sakit untuk mengobati luka yang Lisa dapatkan.

Karena keadaan siang hari, tidak banyak orang yang melihat kejadian barusan, beberapa orang ingin membantu tapi mereka takut untuk terlibat dalam masalah tersebut.

Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit Jennie tidak mengeluarkan suaranya, ia masih tidak menyangka dengan apa yang baru saja terjadi, sekarang yang hanya ada dalam kepalanya kini adalah membawa Lisa menuju rumah sakit dengan cepat.

Jennie keluar dari mobilnya, lalu berlari kecil ke pintu sebelahnya untuk membukakan pintu utnuk Lisa. Jennie membawa Lisa menuju UGD, supaya luka yang Lisa dapatkan bisa ditangani lebih cepat.

Setelah Lisa mendapatkan penanganan atas lukanya, mereka berdua pun menuju kamar rawat Chaeyoung.

Jisoo yang sejak tadi menunggu Lisa itu pun menoleh pada pintu yang terbuka, menampilkan sosok Jennie dan Lisa jalan bersamaan, dan itu mampu membuat Jisoo dan Chaeyoung terheran.

"Kalian—" ujar Jisoo menunjuk Jennie dan Lisa bergantian, tapi niat Jisoo ingin meledek mereka berdua terhenti saat melihat perban yang melilit lengan Lisa. "Yak! Apa yang terjadi?" tanya Jisoo panik.

Jennie memperhatikan Lisa yang ditarik oleh Jisoo menuju sofa, penglihatannya tertuju pada sepatu Lisa yang kotor, ia kemudian teringat jika kopi yang ia bawa terjatuh mengenai kaki Lisa. Dengan cepat Jennie keluar dari kamar rawat Chaeyoung.

Mereka bertiga melihat Jennie keluar.

"Lisa katakan apa yang terjadi, ada apa dengan lenganmu?" Lisa melihat lengannya yang tertutup perban, mengingat apa yang tadi terjadi. Dan Lisa pun menceritakan seluruh kejadian pada Jisoo dan Chaeyoung.

Tepat setelah Lisa selesai bercerita, Jennie datang dengan sebuah plastik ditangannya. Jennie berjalan menuju Lisa yang terduduk di sofa, Jennie menekuk lututnya di hadapan Lisa, membuka pelan sepatu yang Lisa pakai, tangannya terhenti saat melihat kaki Lisa yang merah karena tumpahan kopi panas yang dibawanya tadi.

Jennie menggantikan sepatu Lisa dengan sendal yang ia beli di kantin rumah sakit, lalu memasukkan sepatu Lisa ke dalam plastik sendal tadi.

Tindakan yang Jennie lakukan pada Lisa membuat Jisoo serta Chaeyoung tercengang, itu sangat di luar dugaan mereka. Bahkan Lisa pun terkejut akan tindakan itu.

SORRY | BLACKPINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang