Seseorang masuk dalam kelas dengan tas yang berada digenggamannya. Matanya menangkap seorang gadis berponi yang sejak kemarin ia cari-cari, dengan cepat Seulgi berjalan menghampiri Lisa.
Brak
Seulgi memukul meja yang terdapat kepala Lisa tertidur di sana, tapi pukulan Seulgi pada meja itu tidak membuat Lisa terbangun, gadis berponi itu justru memejamkan matanya setelah melihat Seulgi yang bersiap untuk duduk di sebelahnya.
"Lisa, kemarin kau ke mana? Kenapa kau tidak mengangkat panggilanku?" tanya Seulgi dengan nada marah, karena sejak kemarin temannya tidak pernah sekali pun mengangkat panggilan teleponnya.
Gadis berponi itu tidak menanggapi.
"Lisa?" Seulgi menggoyang-goyangkan lengan Lisa yang ia jadikan bantal.
"Lalisa Park!"
"Yak! Ada apa denganmu?"
Seulgi menyerah, ia bangkit dari kursi di sebelah Lisa, Seulgi menuju kursinya sendiri yang tepat berada di samping meja Lisa.
Lisa yang merasakan Seulgi pergi dari sampingnya pun membuka matanya untuk mengintip temannya itu. Lisa benar-benar sedang dalam perasaan yang buruk, ia hanya ingin sendiri untuk hari ini tanpa ada gangguan dari siapa pun.
Bel berbunyi menandakan pelajaran akan segera dimulai.
12.34
Saat ini semua murid sedang membereskan buku-buku mereka, bersiap untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.
Dengan rasa malas Lisa membereskan bukunya, tapi saat buku terakhir yang hendak ia masuki ke dalam tas, ada seseorang yang berdiri di samping mejanya.
"Lisa, kau masih tidak ingin berbicara denganku, apa aku membuat kesalahan padamu? Kalau iya, maafkan aku."
Sebenarnya Lisa tidak ingin menanggapi ucapan seulgi, tapi karena ia tidak tega melihat temannya itu menyalahkan dirinya ia pun menjawabnya.
"Maaf Seulgi, aku hanya dalam perasaan yang buruk. Kau tidak membuat kesalahan apapun."
"katakan padaku, pergi ke mana kau kemarin?"
"Pantai."
"Pantai?"
"Kemarin keu membolos?" tanya Seulgi dan dihadiahi anggukkan pelan oleh Lisa. Seulgi terdiam sesaat untuk menatap Lisa dalam, "Jika kau mempunyai masalah, ceritakan padaku. Aku akan dengan senang hati untuk mendengarkan semuanya."
"Tidak Seulgi, tidak ada apa-apa. Aku hanya kurang beristirahat."
"Jangan berbohong Lisa."
"Aku tidak berbohong!"
"Baiklah."
Seulgi pun dengan cepat meninggalkan Lisa yang masih berada di kursinya, mata gadis itu melihat ke sekeliling, kelas sudah kosong hanya tertinggal ia sendiri. Lisa kembali memasukkan bukunya ke dalam tas, lalu berjalan keluar kelas dan mulai meninggalkan area sekolah. Mobil taxi yang berlalu lalang tidak diberhentikan oleh Lisa seperti biasa, gadis itu berniat untuk berjalan kaki hingga rumah supaya akan terasa lebih lama.
Tapi tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti tepat di samping trotoar. Lisa mengenali mobil itu, dengan perlahan kaca mobil itu turun dan menampilkan seseorang di dalamnya.
"Ayo masuk," ajak Tzuyu.
Lisa menggelengkan kepalanya, "Terima kasih Tzuyu, tapi Unnie-ku sebentar lagi akan segera sampai," ucap Lisa berbohong.
"Baiklah kalau begitu, aku duluan Lisa."
Mobil Tzuyu pun melaju meninggalkan Lisa yang masih berdiri di atas trotoar.