Hari yang Lisa tunggu-tunggu pun tiba, hari di mana ia akan berkemah dengan Irene dan Suho.
"Siapa yang akan menjemputmu Lisa?" tanya Lisa.
"Irene Unnie, setelah itu aku pergi ke rumahnya dan langsung menuju tempat kemah."
Jisoo si sulung Park itu sedang menemani Lisa menunggu kedatangan Irene di teras rumah. Keduanya saling terdiam sampai tibalah sebuah mobil berwarna silver di depan gerbang kediaman keluarga Park.
"Irene Unnie," ucap Lisa dengan nada yang gembira.
Jisoo yang mendengar suara itu hatinya tiba-tiba terasa sesak, sudah beberapa hari ini ia tidak mendengar suara ceria yang keluar dari mulut gadis berponi itu. Rasa iri pun tumbuh pada diri Jisoo saat melihat kedekatan Lisa dan Irene.
"Kau siap, Lisa?"
Lisa mengangguk senang, "Tentu saja Unnie."
"Kalau begitu kita berangkat sekarang."
Lisa pun membalikkan tubuhnya supaya menghadap Jisoo, "Unnie, aku pergi dulu. Sampai jumpa." Lisa melambaikan tangannya saat hendak memasuki mobil Irene.
Jisoo menatap sedih kepergian mobil Irene dari perkarangan kediaman keluarga Park.
***
Beberapa bulan pun berlalu, sejak terakhir kali Lisa pergi bersama Irene dan Suho berkemah. Lisa tidak lagi menjadi Lisa yang dulu, yang dekat dengan kakak-kakaknya.
Lisa menjadi dingin dengan keluarganya, setelah ia memutuskan untuk menjauh dari Jennie supaya trauma yang dideritanya tidak kambuh lagi, tetapi tanpa Lisa sadari nitanya itu ternyata membawa rasa sedih di dalam keluarga Park.
Sekarang Lisa sedang berjalan menuruni anak tangga untuk pergi sekolah. Ia sudah dijemput oleh Irene yang sekarang sudah menunggunya di depan gerbang rumah.
"Lisa, kau tidak ingin sarapan?" tanya Chaeyoung dari ruang makan, putri ketiga Seojoon dan Minyoung itu sudah sembuh sepenuhnya sejak beberapa minggu yang lalu, sehingga Chaeyoung sudah bisa kembali melanjutkan pekerjaannya.
Lisa yang mendengar Chaeyoung bertanya itu pun berhenti sebentar, menoleh ke arah ruang makan. Mereka semua ada di sana, termasuk Jennie. Karena ada Jennie lah, Lisa tidak mengikuti acara makan bersama atau sarapan.
"Tidak Unnie." Lisa kembali melanjutkan langkahnya menuju pintu utama, tidak menghiraukan raut wajah sedih dari Chaeyoung.
Jennie menyadari perubahan sikap Lisa, dan itu membuatnya kesal.
"Sudah cukup! Apa salah kalian hingga dia berani bersikap seperti itu. Ini tidak bisa dibiarkan!" ujar Jennie marah dan berniat untuk menyusul Lisa.
Jisoo mencegah Jennie, "Biarkan saja dia seperti itu."
"Tapi Unnie, aku tidak tahan melihat sikapnya yang seperti itu. Aku muak, aku sudah membiarkannya selama beberapa bulan ini."
Jennie akhirnya kembali duduk di kursinya, lalu menoleh pada adikknya, "Chaeyoung, jangan sedih. Aku akan berbicara padanya nanti."
Chaeyoung mengangguk pelan, bohong jika ia tidak sedih dengan perubahan sikap Lisa.
Minyoung dan Seojoon mereka diam. Pasangan Park itupun ikut sedih, tidak ada lagi ciuman di pipi sebelum berangkat sekolah seperti biasanya, tidak ada lagi canda tawa saat mereka makan bersama.
"Jisoo Unnie."
"Eum ..."
"Jam pulang sekolah Lisa masih sama?"