Pagi ini Jennie berada di kamar Jisoo, melihat kakaknya itu yang sedang fokus pada laptopnya. Mereka berdua tidak bekerja hari ini. Jennie yang mengambil cutinya, sedangkan Jisoo lebih memilih untuk membawa pekerjaannya ke rumah.
"Jisoo Unnie," panggil Jennie.
"Eum."
"Hentikan dulu pekerjaanmu, aku ingin menanyakan sesuatu."
Jisoo pun mengalihkan pandangannya menjadi ke arah Jennie, "Kau ingin menanyakan apa?"
"Apa kau pernah memberikan foto kecil kita bertiga pada Lisa?" tanya Jennie.
Kening Jisoo mengerut, ia mencoba untuk mengingat, "Tidak ... Aku tidak pernah memberikan foto kecil kita pada Lisa. Apa Lisa memilikinya?"
Jennie terdiam, "Saat dompet anak itu tertinggal di rumah sakit, aku sempat membuka dompetnya dan menemukan foto itu di dalamnya."
"Mungkin Chaeyoung yang memberikan padanya."
"Mungkin." Timpa Jennie membenarkan perkataan Jisoo, lalu merebahkan tubuhnya pada kasur Jisoo.
"Coba kau tanya pada Chaeyoung." Usul Jisoo, saat melihat wajah Jennie yang terlihat sedikit agak lelah.
"Eum ... Nanti kutanyakan." Jennie memejamkan matanya perlahan.
Jisoo meninggalkan laptopnya, lalu menghampiri Jennie.
"Kau baik-baik saja?" tanya Jisoo khawatir.
Jennie membalikkan tubuhnya menjadi tengkurap, menyembunyikan wajahnya setelah mendengar pertanyaan Jisoo.
"Jennie ..."
Jisoo melihat bahu adiknya bergetar, "Kau menangis? Jennie." Jisoo mengusap-usap pelan punggung adiknya, mencoba untuk menenangkan Jennie.
Ia paham apa yang sedang Jennie rasakan, karena itu Jisoo pun memberikan adiknya waktu untuk meluapkan tangisnya. Saat merasa tangis Jennie mereda, Jisoo pun mulai memberanikan diri untuk bertanya.
"Jennie, ada apa? Apa ini berhubungan dengan Lisa?" Jennie pun mengangkat wajahnya menatap Jisoo.
"Unnie, apa aku terlalu jahat pada Lisa?" tanya Jennie dengan suara khas habis menangis.
Jisoo terdiam dengan pertanyaan Jennie. Ia tidak tahu harus menjawab apa, jika ia mengatakan bahwa Jennie memang jahat pada Lisa, itu akan menyakiti perasaan adiknya. Lalu, jika ia mengatakan Jennie tidak jahat, justru ia yang jahat pada Lisa karena sudah berbohong. Jisoo dilanda kebingungan.
Jisoo tahu persis apa yang sudah terjadi selama 15 tahun belakangan ini. Sikap Jennie pada Lisa, dan sikap pasrah Lisa pada Jennie.
"Kenapa kau bertanya seperti itu? Apa kemarin terjadi sesuatu?" Jisoo menjadi sangat yakin jika kemarin telah terjadi sesuatu antara Jennie dan Lisa.
Jennie menatap kakaknya, lalu menceritakan semuanya. "Jadi saat aku menghubunginya untuk ke rumah sakit, dia sedang berada di kediaman dokter Choi?"
Jennie mengangguk, "Iya Unnie, Lisa mengatakan itu."
Jisoo mengambil tangan adiknya lalu mengusapnya perlahan, "Kapan kau akan menceritakan kebenarannya Jennie? Aku tahu ini pasti sangat sulit untukmu, tapi kau juga harus mengerti perasaan Lisa, dia hanya ingin mengetahui kebenarannya."
Jennie menunduk mendengarkan perkataan Jisoo, apa yang dikatakan oleh kakaknya itu benar, sampai kapan ia akan menyimpan semua ini.
"Aku tidak tahu, Unnie. Aku hanya benar-benar belum siap."
Jisoo memeluk tubuh adiknya, "Aku hanya mengingatkanmu cepat atau lambat Lisa akan mengetahuinya Jennie. Ini sudah berjalan 15 tahun."
"Aku butuh waktu Unnie."