𝐉𝐚𝐠𝐚 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚!
𝐉𝐚𝐠𝐚 𝐢𝐦𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐢𝐦𝐮𝐧 🌼Hari minggu gini yang biasa buat tidur siang tapi kali ini gue berencana pergi ke rumah Mas Abi. Gue kesel banget di bilang morotin harta dia sama adeknya, iya yang bilang adeknya, tapi kenapa adeknya bisa tau coba. Gue kan pinjem duitnya ke dia, dia lemes berati mulutnya?.
"Siang Pak supri." Sapa gue ke Pak Supri saat sampai di rumah Mas Abi.
"Siang mbak, mau ketemu Pak Abi ya." Tebak Pak Supri.
"Iya hehe, masa mau ketemu bapak nanti dimarahin dong sama istrinya." Pak supri tertawa.
"Mbak Ran bisa aja."
"Kalo gitu aku masuk dulu ya pak." Langsung gue masuk ke rumah mewah milik Mas Abi.
"Assalamu'alaikum." Salam gue sambil mengetok pintu, ada sih bel-nya cuma gue ketok aja.
"Wa'alaikumussalam." Jawab seseorang dari dalam yang udah bisa gue tebak, Mas Abi. Ya siapa lagi.
Mas Abi sedikit kaget melihat gue, bisa terbaca dari raut mukanya tapi ia kembali ke wajah biasanya. Datar.
Gue emang enggak bilang kalo mau kesini."Kok nggak ngabarin dulu kalo mau kesini?." Heran Mas Abi.
"Enggak, aku cuma mau ngomong sebentar, boleh?." Ijin gue.
Mas Abi pun mempersilahkan gue masuk, gue duduk disofanya yang harganya kalo ditaksir puluhan juta rupiah. Nggak usah kaget barangnya Mas Abi nggak ada yang murahan kayak barang-barang gue.
"Teh nya Ran." Mas Abi menawari gue teh yang barusan ia buat.
"Iya, makasih." Gue minum tehnya ngehargai karena udah dibikinin.
"Niat aku kesini sebenernya aku mau balikin uang pinjeman dari kamu." Gue mengatakan niatan gue kesini. Mas Abi mengangkat alisnya sebelah.
"Kenapa?."
"Ya maksud kamu apa, aku pinjem satu juta kamu kirimnya sepuluh juta!." Nada suara gue meninggi, keinget pesan dari adiknya Mas Abi.
"Ya, saya emang kirimnya sepuluh juta. Saya tau kamu lagi butuh."
"Aku balikin semuanya, udah nggak butuh." Gue langsung mengotak-atik HP mentransfer uangnya kembali ke rekening Mas Abi.
"Nyesel gue pinjem duit ke lo!." Gue udah nggak terkontrol.
"Kamu kenapa sih? Kenapa ngomongnya gitu?."
Gue muak ya sama dia. Gue hendak keluar dari rumahnya. Tali ditahan. Air mata gue udah netes.
"Kenapa kamu ngomong gitu, kenapa?." Desaknya.
"Udah kita sampe disini aja, kita jalanin hidup kita masing-masing." Final gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rania (On Going)
ChickLit❗PLAGIAT PERGI JAUH-JAUH❗ ❗Follow terlebih dahulu, sebagian cerita diprivate❗ //Romance//adult//comedy "Lepasin tangan aku Mas sakit!!!." Aku kian berteriak ingin segera lepas dari laki-laki di hapadapanku ini. "Ikut saya!!!." Desisnya tajam. "Kamu...