part 22

1.6K 104 4
                                    

Assalamualaikum

___________

Kedekatan Ara dan Aska semakin erat terlihat dari kebiasaan mereka yang selalu bepergian bersama dan Ara memutuskan untuk stay di London bersama opa.

Awalnya keluarga Pratama menentang keputusan Ara namun akhirnya mereka mengijinkannya.

Ara memutuskan untuk membuka usaha sendiri dengan membuat masakan (catering).

**

Aska tengah memikirkan hubungannya dengan Ara akan berakhir bagaimana.

Sempat terpikir oleh Aska untuk melamar Ara namun ia takut terburu buru juga, karna umur Ara belum genap 20 tahun walau tinggal menghitung hari tapi tetap saja ia berusaha untuk sabar

Jadi Aska berencana akan melamar Ara pada saat pesta ulang tahun Ara yang ke20, semoga saja keluar dan saudara-saudara Ara menerima lamarannya.

Asik termenung ia sampai lupa menyiapkan pesta ulang tahun Ara. Padahal opa sudah menunggu di tempat mereka janjian.

"Lama sekali kau" opa memandang Aska dengan tatapan datarnya.


"Macet" Aska hanya menjawab seadanya

Mereka mendiskusikan tentang pesta ulang tahun Ara yang akan di selenggarakan di mansion. Walau Ara tidak akan bisa merayakan bersama alvaro , tapi mereka telah menyiapkan surprise.

*******

Hari begitu cepat hari ini Ara tidak ada di mansion karna ada kerjaan yang harus ia tangani. Di mansion pula sedang ricuh oleh orang-orang yang sedang mendekor pesta.

Pukul 22.12 Ara sampai di rumah, ia bingung mengapa dua hari belakangan ini Aska tidak menelepon nya walau sekedar menanyakan kabar ataupun sudah makan apa belom.

Ia termenung sambil berjalan menaiki tangga. Sesampainya di kamar ia mengunci pintu dan mulai membersihkan diri untuk beristirahat.

Sedangkan di luar opa bersama Aska sedang berdebat soal siapa yang akan memegang kue ulang tahun Ara.

"Biar aku saja opa" Aska kekeh ingin membawa kue itu

"Aku juga bisa membawa kue ini sendiri" ucap opa dengan pendiriannya

Mereka berebut Samapi tak sadar jika kue yang mereka rebutkan penyok karna di tekan tekan.

Pluk

Bagian bawah kue jatuh ke lantai. Mereka menatap kue itu dengan nanar lalu saling menatap satu sama lain.

"Gaga gara kau" tekan opa

"Enak saja bukan aku yang menjatuhkan kue itu, itu karena tangan opa sudah tak bertenaga" ucap Aska dan langsung bergi membawa kue itu ke kamar Ara.

Aska melirik jam tangannya menujukan pukul 23.58 matanya melotot, kenapa sangat cepat ia berlari meninggalkan kue itu di meja depan pintu kamar Ara. 

Membuka laci dapur untuk mengambil lilin serta korek api. Saat menemukan nya ia kembali berlari ke depan kamar ara, namun ia tak menemukan apapun.



Puk

Tepukan di pundaknya membuat ia menoleh, dapat ia lihat Ara dengan senyum manisnya.
Aska jadi salah tingkah sendiri melihatnya.


"Happy birthday Ara" ucapan Aska adalah yg pertama Ara dengar.

Ara tersenyum lalu memeluk Aska dan membisikan ucapan terimakasih.


ALVIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang