Part 19

1.4K 231 18
                                    

Beri jejak jika bertemu TYPO
Happy reading ^^

.
.
.
.
.

"Kenapa kau bersikeras ikut ke sini?"

Kakashi bertanya ketika Sasuke baru saja turun dari taksi. Yang ditanya masih diam. Membiarkan Sakura dan Tsunade masuk apartemen mereka terlebih dahulu. Dia tak ingin orang lain mendengar jawabannya untuk pertanyaan itu selain Kakashi sendiri.

"Hanya keinginanku saja," jawab Sasuke dengan tenang.

Memicingkan matanya, Kakashi merasa kurang puas akan jawaban Sasuke. Ada hal lain yang ia rasakan. Atau mungkin itu adalah sebuah kecurigaan. Andai memang Sasuke punya maksud lain, maka Kakashi harus meningkatkan kewaspadaannya.

"Hmm ... begitu, ya?"

Sasuke menatapnya.

"Berapa lama dia di sini?" tanya lelaki itu.

"Berapa lama? Mungkin seusia dia meninggalkan ibu kota."

Sasuke berpikir, selama itu?

Dilihat dari luar, bangunan apartemen itu cukup sederhana. Bahkan bisa terbilang kecil. Apa Sakura benar-benar tinggal di sana? Memikirkan hal itu membuat Sasuke tertantang untuk melihat secara langsung bagaimana tempat Sakura tinggal dan tidur selama ini? Tanpa menghiraukan keberadaan Kakashi lagi, Sasuke berjalan menuju pintu masuk bangunan. Pas sekali, Sakura baru saja berjalan ke arahnya dan berniat menyusul Sasuke.

"Kupikir kau kembali ke Tokyo," ucap Sakura, dengan nada yang, mungkin penuh harapan. Diakhir, Sakura memberikan tawanya.

"Hn?" Sasuke tidak peka.

"Ah, tidak. Tadi aku baru ingat kau ada di sini. Sebaiknya kita masuk saja. Kupikir Sasuke-kun masih perlu istirahat. Ayo!"

Sakura segera melangkah, menaiki tangga. Baru melewati lantai satu, Sasuke bertanya mengapa mereka tak menggunakan lift saja. Kebohongan menjadi jawaban Sakura dengan berkata bahwa lift sedang rusak dan dalam perbaikan. Sementara Sasuke meragukan sesaat jawaban itu, ketika ia ingat tak ada tanda apa-apa jika lift dalam perbaikan. Mungkin ada alasan lain bagi Sakura mengajaknya manaiki tangga, seperti ingin berlama-lama naik ke lantai atas.

"Semoga dengan ini kau merasa tak betah, Sasuke-kun!" batin gadis itu.

"Kita sampai!" Sakura berseru ketika mereka sampai di lantai lima.

"Kau akan tinggal di sini sementara. Kata Tsunade-sama, baru kemarin penghuni lamanya meninggalkan apartemen ini. Karena satu-satunya yang tersisa adalah di sini, maka kau bisa memakainya." Sakura berujar sembari menatap pintu apartemen di depannya.

"Sementara?" ulang Sasuke.

"Maksudku ... sampai kau selesai dengan tujuanmu di sini."

"Hn."

Sakura membuka pintu dengan kunci yang ada di tangannya. Dalam hitungan ketiga, bukan tempat dengan apartemen yang siap huni pada umumnya yang menjadi pemandangan pertama mereka begitu pintu terbuka. Bau tak sedap juga sampah berserakan yang justru menyambut keduanya. Sakura dibuat cengo oleh hal itu selama hampir semenit. Mengerjapkan manik hijaunya, Sakura seketika masuk ke dalam sambil menutup hidungnya dengan tangan.

"Si pemalas itu, Shannaro!" geramnya.

Ia segera berbalik, menyerahkan kunci di tangannya pada Sasuke yang masih berdiri di muara pintu dan hanya menatapnya dari sana.

U N M E I [SasuSaku] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang