Part 13

1.6K 263 34
                                    

Beri jejak jika bertemu TYPO

Happy reading ^^

.
.
.
.
.

Bunyi sirine ambulans di depan mobilnya cukup membuat ia terganggu. Ke mana ambulans itu akan pergi, ia penasaran. Melihat mobil itu milik rumah sakit tempatnya bekerja, Sasuke memutuskan untuk mengikuti. Cukup tertegun saat tahu mobil medis itu menuju hotel yang sama dengan tujuan awalnya. Di dekat lobi, dia melihat kerumunan orang-orang. Saat mobil ambulans berhenti, Sasuke ikut berhenti di belakangnya dan turun dari mobilnya.

Ia mengikuti beberapa petugas medis yang bergerak cepat menuju kerumunan. Sasuke menemukan seorang wanita sedang ditopang seorang pria dan wanita si sisi kanan dan kiri. Dari keadaan, Sasuke bisa tahu bahwa wanita muda itulah yang memerlukan ambulans. Dia menghampiri mereka dan menyela di antara para petugas ambulans.

"Sasuke-Sensei?" seorang petugas ambulans tampak terkejut dengan kehadiran Sasuke.

"Bawa dia ke ambulans!" pinta Sasuke. Para petugas itu segera membawa wanita tadi menggunakan tandu.

Sasuke beralih menatap dua orang di depannya yang tadi membopong wanita tadi. Ia tertarik pada kantung plastik transparan yang dibawa pria itu. Sasuke kemudian menunjuknya, dan memintanya tanpa suara.

"Asam lambung?" tanya Sasuke entah pada siapa, sambil membaca tulisan di bungkus obat itu.

"Aku tak tahu. Tapi tadi seseorang meminumkan itu padanya. Apa berbahaya?" tanya pria itu begitu mengerti bahwa yang menghampiri mereka adalah seorang dokter.

Ditatapnya pasangan itu dengan datar. Sasuke kemudian mengucapkan sesuatu.

"Dia dapat penanganan pertama tidak begitu buruk. Yang dia minum sedikit membantu menurunkan asam lambungnya. Biasanya hanya akan bertahan beberapa jam," kata Sasuke.

Ia menyerahkan benda di tangannya pada salah seorang petugas ambulans sebelum mobil itu berlalu dari sana. Sasuke kembali pada sesosok wanita dan pria tadi yang masih berdiri memperhatikannya.

"Siapa yang memberinya antasida itu?" tanyanya kemudian.

"Kami tidak kenal. Dia datang bersama Nona tadi. Dia meminta bantuan kami untuk membuat Nona itu tetap berdiri tegak," jawab si wanita.

Sasuke mengernyitkan. Dia? Perempuan?

"Apa dia mengatakan sesuatu sebelum pergi?"

"Ah, iya!" si pria menyahut. "Katanya, dia ingin memanggilkan seorang dokter di aula sana," lanjutnya sambil menunjuk aula yang dipenuhi orang-orang. Sasuke tahu, aula itu adalah tempat diadakannya pesta yang akan dihadirinya.

Sasuke beralih pada kedua orang tadi. "Seperti apa cirinya?"

"Dia hanya mengenakan dress hitam polos. Yang paling kuingat, rambutnya merah muda," jawab si wanita.

Sasuke terdiam beberapa detik sebelum mengucapkan terima kasih. Kedua orang itu berlalu dari sana.

Saat wajah datar Sasuke mengamati sekeliling, kerumunan ini berangsur bubar. Manik hitamnya tak sengaja mendapati sepasang sepatu hak tinggi berwarna merah muda dan hitam tergeletak di dekat sana. Itu bukan milik wanita muda tadi, Sasuke tahu. Ia mengedarkan pandangan lagi. Tak ada hal yang bisa menjawab keanehan yang ia rasakan.

Saat hendak pergi memeriksa rekaman kamera pengawas, tiba-tiba seseorang menepuk bahunya.

"Teme!"

U N M E I [SasuSaku] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang