chapter 11

1 0 0
                                    

Mimpi buruk.

◈ⓓⓔⓣⓔⓒⓣⓘⓥⓔ◈
◑◈◐

Bruuu.... Uuum.....

Christian mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Oh, dia berani begitu karena jalan raya masih sepi walaupun jalanan itu bersalju.

Aahk sialan... Aku bahkan belum makan apapun dari semalam!! keluhan Christian saat tiba di taman dekat dengan Apartemen Rose yang dikerumuni banyak orang.

"Apa disana tempatnya!? Uhk… pasti merepotkan jika ada di tengah-tengah kerumunan orang itu!" keluhannya katika itu. 

Cristian berhenti kemudian bergegas memarkirkan motornya lalu menerobos masuk kerumunan masa tersebut.

"Maaf nak… tidak boleh melewati garis polisi!" kata seorang polisi yang berjaga di sana.

Ck, sudah kuduga akan begini! pikir Christian saat itu. "Ehem, saya Jesper… Agen Detectif Reals." katanya sambil menunjukan kartu identitas miliknya.

Seketika raut muka polisi itu berubah setelah melihat kartu identitas Christian. "Maaf menghalangi jalan anda sir! Silahkan, silahkan masuk." dia bahkan buru-buru membuka jalan untuk Christian.

Tanpa basa-basi Christian masuk dan mulai mengidentifikasi korban pembunuhn pagi itu. "Apa ini korba-nya?!" tanyanya sambil menutup hidungnya dengan sapu tangan.

"Iya, Jasad ini yang baru kami temukan tiga puluh menit yang lalu, sir!" jawab polisi yang memberikan keterangan penemuan Jasad itu.

Christian memperhatikan pakaian yang di pakai oleh korban korban kali ini. Pakaian itu sangatlah familiar baginya. "Ini seragam sekolah Eats Barnet School, Wetsbrook Crescent London!" dalam sekali pandang dia langsung mengenali seragam sekolah yang dikenakan korban.

Srek!

kemudian Christian menyibak sedikit kain penutup Jasad itu untuk melihat wajah korban yang memakai seragam sekolah Eats Barnet School, Wetsbrook Crescent London tersebut.

"Namanya Sasha Fris salah satu siswi Eats Barnet School, Wetsbrook Crescent London. Tolong segera hubungi keluarganya!" katanya langsung mengenali korban identitas kala itu.

Sontak anggota kepolisian menuliskan identitas korban yang sudah di ketahui, sebelum mencari informasi seputar keluarga korban.

"Hem, apa ini!??" Christian menemukan bekas luka yang aneh di bagian belakang leher.

Cekrek...

Christian mengambil foto yang kemungkinan bisa di jadikan petunjuk untuk melacak pembunuh yang tidak lain adalah Eyes itu. Dia tak boleh melewatkan bukti sekecil apapun itu. Kemudian setelah itu barulah dia mengirim laporan beserta foto itu pada Lean.

Christian kemudian duduk sebentar sambil menghirup udara segar di atas motornya setalah melakukan tugas yang diberikan padanya.

Drttt… drttt… drttt....

"Oh shit… sekarang apa lagi!?" Christian mengeluh setelah melihat kontak ponselnya yang bergetar.

Jesper.
"Selamat pagi, mrs!"

Mrs. Reals.
"Aku sudah menerima laporanmu! Sekarang kau pergi ke tempat berikutnya!"

Jesper.
"Hahk, tunggu dulu? Apa magsud anda ke tempat berikutnya!? Apa masih ada Jasad lain juga?"

Mrs. Reals.
"Yaa… begitulah. Totalnya ada lima Jasad yang di temukan pagi ini. Tapi anehnya kali ini Jasadnya ditemukan ditempat yang berbeda-beda. Aku akan kirim lokasinya! Selidiki identitas korban, agen Jesper."

Insiden Eyes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang