chapter 5

8 1 0
                                    

Run From Death! Part 1

◈ⓓⓡⓐⓒⓚ◎ⓔⓨⓔⓢ◈

◑◈◐


"Maaf, aku terlambat!" kata Nina sambil menundukan kepalanya.

"Nggak apa-apa… santai aja oke!" balas Sasha sambil menepuk-nepuk pundak Nina. Kenapa bisa seimut ini sih!! dalam batinnya gemas."Ayo kita pergi berseng-sanang sekarang!" kemudian mengulurkan tangannya.

"...." Nina tidak menjawab, dia hanya meraih tangan Sasah yang hangat itu. Meski sesaat hatinya terasa sakit.

"Ahahah... Ayo kita barangkat!!" Sasha tertawa sambil berjalan bergandengan tangan dengan Nina.

Hari itu mereka berenam pergi meninggalkan gedung sekolah. Tidak terlunjauh berjalan mereka pun tiba di depan gebang pasar malam yang kebetulan di buka di alun-alun kota London.

"Suit!!"

Mereka berenam melakukan Suit untuk menentukan pasangan bermain. Hasilnya adalah: Miky-Rin, Zen-Rain dan yang terakhir Sasha-Nina.

"Yes!!" teriak Sasha kegirangan karena berpasangan dengan Nina malam ini.

Nina hanya tersenyum polos, sedang Miky, Rain, Rin dan Zen harus menelan rasa kecewa karna tidak bisa berpangan dengan Nina atuapun Sasha. Kemudian mereka berpencar dengan pasangan masing-masing untuk menjelajahi pasar malam.

Sasha memegangi tangan Nina yang asik melihat-lihat arena permain atau barang-barang yang di pajang di pasar malam. Ada banya barang aneh di tempat ini.

"Waahh! Aku kira di sini tidak ada pasar malam?" kata Nina dengan mata berbinar-binar.

"Aha… ha… ha… sukurlah jika kamu suka bagaimana jika minggu depan kita main lagi kesini?" kata Sasha yang terhibur melihat tingkah Nina yang polos begitu alami.

"Benarkah!?" Nina senang sekali mendengar perkataan Sasha.

"Tentu saja!" Sasha langsung menjawabnya."Apa di Jepang kamu tidak pernah pergi ke pasar malam hm…" tanyanya penasaran dengan kehidupan Nina saat di Jepang.

"Umhk… sebenarnya aku... di larang keluar saat malam!" jawab Nina sambil malu-malu kucingnya.

"What!" Sasha tersentak kaget."Kenapa kamu tidak keluar diam-diam saja?" sambungnya yang berhenti berjalan.

"Umhk… i-tu tidak mungkin. Karna kemanapun aku pergi, aku selalu di awasi." jawabannya."Mungkin sakarang… aku sedang di awasi. Aku… takut. Tapi, disaat yang sama marasa aman. Apa semua orang tua bersikap seperti itu?" dengan wajah sedikit sedih Nina berkata begitu.

"Hahk… bukankah itu berlebihan. Orang tuamu sangaaaat…" Sasha kesal saat mendengar jawaban Nina. Tapi dia hanya orang luar. Dia tak punya hak apapun bukan.

"Bukan begitu tapi..." Nina tiba-tiba berhanti bicara sambil memegang dadanya dengan cepat.

Melihat Nina yang memegang dadanya Sasha jadi khawatir pada Nina sekarang.

"Nina kamu kenapa?" tanya Shasa.

"Aku tidak apa-apa!" jawab Nina seambil tersenyum.

"Beneran kamu ga kenapa-napa kan?" tanya Sasha lagi.

"Iya…" jawaban singkat dari Nina.

Sasha melihat wajah Nina yang sedikit pucat, membuat Sasha jadi khawatir Nina kenapa-napa membuatnya bertanya sekali lagi.

"Beneran kamu enggak apa-apa!?"

"Iya…" lagi-lagi Nina menjawab secara singkat. Apa lagi yang harus dia katakan selani iya.

Insiden Eyes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang