chapter 20

4 0 0
                                    


Identitas

◈ⓓⓔⓣⓔⓒⓣⓘⓥⓔ◈
◑◈◐

Keringat dingin menbasahi tubuh Christian yang mendesah resah gelisah dalam tidurnya saat itu.

Alya mengusap-usap rambut Christian yang terpejam. "Apakah Chris, memimpikan hal yang buruk sampai-sampai berkeringat seperti ini!! " katanya yang melihat serta mendengar Christian mendesah pagi itu.

Greb!

"Ehk! " Alya terkejut tiba-tiba Christian bangun sembari mencengkram tanganya kala itu.

Saat itu Christian menatap Alya yang tengah menperhatikan dirinya.
"Uahk, ternyata ini tanganmu All!" katanya yang baru terbangun dari tidurnya.

"Bisakah kau melapaskan tanganku." kata Alya yang sedikit meringgis. "Lalu kamu kira tangan ini tangan siapa? Bukankah yang ada di Apartemen ini hanya kita berdua saja!!! " sambungnya kesal karna tangannya makin dicengkeram Christian.

Christian segera melapaskan tangan Alya. "Maaf, aku tidak sengaja, mungkin aku masih terbawa suasan mimpiku barusan.," ujarnya sambil memegang sebelah matanya.

Alya memalingkan pandangannya.
"Sudahlah, salahku mengusik kucing tidur!" balasnya dengan pipi yang merona.

Christian lansung berdiri lalu berjalan ke kamar mandi. "Bersiaplah, aku akan mengantarmu pulang!" katanya sebelum masuk ke kamar mandi.

Alya menganggukkan kepalanya. "Eum… terima kasih!!" balasnya pelan sembari mengambil tasnya. "Ehk! Ada miss chell dari Airis semalam!" sambungnya saat memegang ponselnya lagi.

Christian lansung mencari dan memeriksa ponselnya juga. "Hm… Airis juga menelponku. Apa kamu tidak bilang akan meneginap disini All!?" tanyanya saat itu juga.

"Aku sudah mengirim pesan pada Ibu mana makungkin Airis tidak tau itu!!" jawab Alya yang merasa aneh pada Airis yang menelponya tadi malam.

Christian menghela napas dan mengenakan jaket hitam yang tergantung di balik pintu kamarnya.
"Sebaiknya kita berangkat. Nanti kau bisa tanya langsung pada orangnya!" katanya yang tak mau ambil pusing karna tindakan Airis.

Alya menganggukkan kepalanya lagi
"Eum, kau banar… ayo berangkat… aku harus menyiapkan perlengkapan sekolah hari ini!!" balasannya yang memasukan ponselnya ke dalam tas.

Christian keluar dari apartemennya lalu mengeluarkan motornya yang ada di garasi. Entah apa yang akan terjadi hari ini. Perasaanku tidak enak sejak terbangun dari mimpi tadi!! Alex apa dia benar-benar nyata adanya? Haruskah aku mempercayai semua perkataannya? hal yang ada pikirannya saat ini.

Setelah Alya naik Christian menyalahkan mesin motornya kemudian menghela nafas dan memfokuskan diri kejalanan sebelum melajukan motornya dini hari ini. 

Suhu udara masih dingin membuat orang-orang enggan keluar dan itu dimanfaatkan Christian untuk melajukan motornya di atas keceptan normal. Namun, di tengah perjalannan dia memperlambat laju motornya saat melihat ada kerumunan masa sepagi itu.

Wuusss....

Angin berhembus kencang kala Chris menperlambat laju motornya.

Deg… Jantung Christian berdebar kencang. Aroma manis ini… ini.... Pasti darah manusia!!! pikirnya tercium aroma nikmat yang tak lain bau dari darah manusia segar yang terbawa angin.

"Ada apa Chris? " tanya Alya yang aneh karena Christian tiba-tiba menurunkan kecepatan motornya.

Christian menggeleng kelanya. Sadarlah bodoh!! makinya pada dirinya yang terbuai bau darah lewat itu. "Bukan apa-apa, aku baru teringat dengan urusan yang harus diselesaikan sekarang. Apa kamu bisa menunggu disana sebentar, All!?" katanya menunjuk ke dekat kerumanan masa itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Insiden Eyes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang