Smile
◈ⓓⓔⓣⓔⓒⓣⓘⓥⓔ◈
◐◈◑
•Waktu terus bergerak Christian tatap fokus menulis deretan kalimat hingga tak terasa bell pulang berbunyi. Dia bergegas memasukkan buku-bukunya ke tas. Kemudian dia keluar dari perpustakaan dan berhenti sebentar karena ketua kelas menghadangnya.
"Hem, Ada apa!? " tanyanya yang berhenti berjalan sejenak.
"Aku dengar kalo kamu menolong Nina tadi!" kata ketua kelas.
"Tidak! Itu cuma kebetulan saja aku sedang menbaca buku di rak sebelah." jawab Christian, "Sampai jumpa besok!!" sambungnya untuk menghiraukan pertanyaan ketua kelas.
Tatapan gadis itu penuh keragu pada Christian. "Nina? Ohk, jadi itu nama gadis yang duduk di samping Kelvin!" tanyanya yang berusaha mengalihkan topik pembicaraan.
"Iya! " jawab singkat ketua kelas.
"Ahk, aku baru ingat, kenapa Kelvin tidak masuk sekolah hari ini? " tanya Christian lagi.
"Entahlah. Mukin dia sakit!" jawab Ketua kelas.
Christian sedikit meringgis. Hah...Sakit? Mana ada penyakit yang mau mendekat pada play boy kelas kakap sepertinya. dalam pikirannya, "Kalo begitu sampai jumpa besok leader!" dia langsung mengakhiri pembicaraan begitu saja.
Tanpa berkata apa-apa lagi Christian langsung jalan meninggalkan ketua kelas menuju tempat parkir. Setalah itu Christian langsung tancap gas motornya ke jalan raya.
*****
Christian mampir ke apartemnya untuk makan dan menggati pakaianya sebelum pergi Hospital City untuk menemui gadisnya.
Sesapainya di Hospital City Christian bergegas ke ruang ICU no 05. "Hm… kenapa pintu kamar Alexandra sedikit terbuka!" gumamnya berhenti sejenak didekat ruang itu.
Tuk, tuk, tuk!!
Christian tetap mengetuk pintu kamar Alexandra sebelum masuk meskipun pintu itu sedikit terbuka.
"Ouh... akhirnya kau datang juga, Christian." sapa Lean yang duduk manis disebelah gadisnya.
"Apa yang mother lakukan disini!?" tanya heran Christian karna Lean ada di ruangan gadisnya.
"Tentu saja menjenguk Alexandra memangnya untuk apa lagi." balas Lean dengan senyuman nan menawan.
"Hm...." Christian menatap Lean penuh curiga.
"Ya... lebih tepatnya untuk memantau perkembangan, Alexandra." jawab Lean sejujurnya, "Mau bagaimana pun juga ini termasuk tanggung jawabku sebagai orang tuamu." kemudian dia pun bangkit dari dudukkannya. "Urusanku disini sudah selesai. Aku akan sering datang untuk mengecek keadaannya!" sambungnya sambil berjalan keluar.
Setelah yakin Lean pergi kemudian Christian duduk di samping gadisnya di penuhi kecemasan. "Apa yang di rahasiakan mother dariku?" lalu dia menatap wajah gadisnya yang masih terlelap dalam tidur panjang.
Christian menggenggam tangan gadisnya. "Sebentar lagi tanggal 23 Febuari..." katanya pilu, "Aku harap engkau membuka mata di hari special itu my light."
◑◈◐
Hari selih berganti tampaknya Christian sudah bisa membiasakan diri bekerja sambil sekolah. Namun hari ini dikelas dia hanya menatap ke luar jendela sambil memikirkan kondisi gadisnya yang belum kunjung menbaik malah sebaliknya. Pikirannya berkecamuk disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Insiden Eyes
ActionProlog! Eyes sebutan untuk segelintir orang yang memiliki mata mistic. Kebanyakan dari mereka memiliki nafsu membunuh yang besar mebuat mereka ditakutti oleh orang-orang! Biasanya di satu negara terdapat tiga Eyes saja sudah membuat resah. Itu kar...