kali ini Yura mengendarai motor miliknya dengan kecepatan rata rata orang bawa.Karna kalau tidak bisa bisa Yura akan mendengarkan ocehan dari Dion yang tak kunjung kelar kelar lagi seperti tadi.
Jujur sebenarnya Yura terpaksa lakuin ini, kalau engga bisa bisa telinganya sakit mendengarkan celotehan lelaki ini.
Berasa bawa orang jompo gue~ batin Yura
Sendari tadi perjalanan memang tidak ada yang mau membuka percakapan lebih dulu karna kejadian cekcok perkara Dion yang ingin membawa motor milik Yura namun Yura membantahnya dengan keras.
Sepanjang perjalanan juga mereka berdua hanya diam, dan hanya terdengar suara motor sekaligus mobil disekitar mereka saja
"Gue boleh nanya sesuatu gak?" tanya Dion yang sendari tadi fokus dengan pikirannya saja
Yura yang sendari tadi fokus mengendarai motornya langsung melirik kearah kaca spion.
"Nanya apa" jawab Yura
"Daritadi gue mikir keras tentang lo" ucap Dion
Yura yang mendengar dengan jelas ucapan lelaki yang sedang ia bonceng pun mengerutkan dahinya.
"Mikir apa Lo?" tanya Yura lagi
"Tadi pas gue obatin luka luka Lo, gue heran kenapa Lo gak ngerasa sakit ataupun minimal perih pas gue obatin. Padahal luka Lo cukup dalem tadi" jelas Dion
Yura yang mendengar penjelasan Dion hanya tersenyum smirk
"Terus?"
"Terus ya daritadi gue mikir apa jangan jangan Lo bukan manusia tapi robot" jelas Dion kembali
Dan di detik kemudian Yura memberhentikan motornya dengan mendadak dipinggir jalan, sampai sampai badan Dion maju ke arah tubuh Yura.
"KALAU BERHENTI TUH BILANG BILANG COBA, BIAR GUE BISA TAHAN BADAN GUE" teriak Dion sembari memundurkan badannya kembali
Yura pun seketika tertawa berbahak bahak tak henti henti, padahal sangat jarang Yura bisa tertawa apalagi terbahak bahak begini.
"Lo kenapa ketawa gitu, gak kerasukan Ceu Kunti kan lo" ujar Dion yang kini merasa was was
"Ngaco aja kalau ngomong anjing" balas Yura sembari memutar kepalanya kebelakang
Dion pun menghembuskan nafasnya lega, ternyata apa yang dia pikirkan tidak terjadi.
"Terus, Lo kenapa ketawa kaya tadi?" tanya Dion kembali
"Gue ketawa gegara kalimat Lo barusan" jawab Yura yang kini menghapus jejak air matanya akibat tertawa
Dion yang mendapat jawaban dari Yura hanya bisa mengernyitkan dahinya bingung.
"Kalimat gue yang mana?" tanya Dion lagi
"Tadi yang Lo mikir kalau gue itu robot" jawab Yura
"Lahh emang apa ada yang lucu dari kalimat gue tadi?" tanya Dion lagi
Yura yang mendengar pertanyaan Dion hanya bisa menghela nafas gusar saja.
"Lo punya otakkan, gini ya kalau gue itu robot gak mungkin juga gue bisa ngehajar preman preman tadikan dan gue juga gak mungkin bisa kebut kebutan bawa motor ini" jelas Yura yang sudah sangat geram dengan lelaki satu ini
Dion pun menganggukkan kepalanya pelan kala mendengar penjelasan Yura tadi.
"Lagian dari awalkan gue udah bilang kalau luka gue itu kecil dan gue juga biasa dapet luka kecil begitu" jelas Yura yang kini melajukan motornya kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
Karafernelia || Yoon Jaehyuk x Shin Ryujin
Fanfiction"Kita memang punya keinginan, tapi Semesta juga punya kenyataan dan Tuhan yang menentukan keputusannya" -Yurana ~****~ Kisah ini isinya hanya perihal aku gadis kasar yang tak pernah tersenyum apalagi bahagia sama sekali, dan perihal dengan salah...