38 : Ghalih di culik

8 1 0
                                    

kring!

Kringg!!

  Bel tanda masuk pun berbunyi ke seluruh antero sekolah yang membuat para murid bergegas masuk ke kelasnya masing masing.

  Namun berbeda lagi dengan seorang gadis berpakaian sedikit urakan ini. Ia masih saja berjalan santai menuju arah kelasnya yang lumayan jauh dari arah ia datang.

  Kedua kakinya terus saja menyusuri koridor sekolah yang sepi. Nampak juga gadis ini mengendong sebuah gitar akustik yang baru saja ia pinjam dari kawannya.

Hari ini adalah hari kedua latihan musiknya, dan tentu Yura harus masuk. Karna jika tidak, gurunya itu akan mengamuk seperti waktu itu saat Yura tak masuk juga.

  Yura yang masih santai, bisa mendengar jika kelasnya sudah mulai terdengar suara alat musik. Dan tentu Yura juga sedikit bersemangat dengan ini. Tinggal beberapa langkah lagi dirinya bisa mencapai kelas, namun tiba tiba langkahnya terhenti kala terdengar suara dering ponsel dari gawainya yang membuat sang empo kembali berjalan menjauh dengan telepon yang di angkat olehnya.

   Nampak di layar gawainya, yang meneleponnya nomor tak di kenal. Dan tanpa ragu ia mengangkat teleponnya itu. "Haloo"

"Halo Yurana, apa lo tau gue?" ujar sang penelepon, membuat Yura mengernyit heran

"Maaf, mungkin anda salah sambung" jawab Yura yang ingin mematikan sambungan teleponnya begitu saja

  Baru ingin memijit tombol merah, terdengar balasan dari sebrang sana membuat Yura mendengarkannya kembali.

"Mungkin lo gak tau suara gue, tapi pasti lo hapal suara ini kan. CEPET NGOMONG ANJING"

"kak Yuraa"

  Yura terdiam, kini seluruh tubuhnya tiba tiba terasa membatu kala mendengar suara lirih yang barusan dia dengar. Jelas Yura sadar itu suara Ghalih, tetapi bukannya Ghalih sedang di sekolah.

"Kenapa diam saja? Kaget ya hahahaha. Gue juga punya satu orang lagi, tapi sayangnya dia pingsan karna berusaha lawan gue"

  Terlihat tangan Yura mengepal sempurna sekarang ini, dan juga rahang Yura yang mulai menggertak menahan emosinya yang kapan saja bisa meledak.

"LO SIAPA SEBENARNYA? LO APAIN KEDUA ADIK GUE, BAJINGAN" teriak Yura yang sudah mulai lepas kontrol

  Dari sebrang sana sang penelepon tertawa puas kala mendengar suara Yura yang sudah sangat menggebu seperti ini. "Seru kali liat lo kaya gini, kalau lo mau kedua adik lo ini selamat cepet datang ke alamat yang gue kirim ke lo. Gue pengen banget berbincang dengan lo perihal penusukan adik gue, kalau lo telat gue gak yakin adik lo ini bakal jauh lebih parah dari adik gue, Yurana"

  Yura membelalak, kini ia tau siapa si penelepon ini dan apa tujuannya mengganggu dirinya sampai sampai harus membawa Ghalih dan juga Farell dalam keributan ini. Karna tak ingin emosinya mengambil alih lebih banyak, Yura segera mematikan teleponnya dan segera berlari ke arah belakang sekolah.

  Sepanjang berlari ke arah belakang sekolah, Yura pun berusaha menelepon seseorang yang sepertinya agak susah ia telepon di saat jam segini. Namun, Yura tetap berusaha menelpon orang tersebut sampai akhirnya orang tersebut mengangkat telepon Yura.

Tanpa bertele tele, Yura segera memberitahukan maksudnya apa. "Bang, gue butuh bantuan lo. Adik gue di culik bang".





◜✧~✯′

  Hari yang sudah mulai memancarkan sinar jingga ini, tak membuat beberapa orang yang sedang berkumpul ini mengurungkan niat mereka semua.

Karafernelia || Yoon Jaehyuk x Shin RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang