Pukul masih menunjukkan pukul 11:00 yang membuat Yura masih diam di kelasnya.Kali ini Yura masuk kelas karna pelajarannya yang memang dia suka yaitu pelajaran seni.
Dan kali ini Yura sedang mendengarkan gurunya yang menjelaskan tentang tugas yang akan mereka semua hadapi nanti.
"Nanti bapak berencana akan ambil nilai musik kalian sekitar 2 Minggu lagi, jadi bapak harapkan kalian semua setiap 2 Minggu itu selalu masuk pelajaran bapak dan kalian juga harus mempersiapkan satu lagu dan alat musik apa yang kalian bawakan nantinya" perintah pak Hartoyo
"Dan untuk penilaiannya dilakukan di lapangan sekolah dan bapak akan laksanakan 1 angkatan, di mengerti" jelas pak Hartoyo yang membuat semua anak serentak menjawab mengerti
Setelah berkata itu akhirnya pak Hartoyo pergi begitu saja dan membuat seisi kelas ricuh kembali
"Kalian mau mainin alat musik apa nanti?" tanya Chintia yang kini sudah duduk di depan bangku Yura dan Kevin
"Mungkin gue mau mainin piano kali" jawab Kevin datar
Setelah mendengar jawaban dari Kevin, Chintia pun menganggukkan kepalanya mengerti.
"Ra, Lo mau mainin apa?" tanya Chintia
Yura yang memang belum kepikiran ingin membawakan apa hanya menggelengkan kepalanya saja.
"Inget loh Ra Lo harus masuk kelasnya pak Hartoyo nanti. Jangan kaya tahun lalu Lo gak masuk" ucap Chintia
Yura yang mendengar penuturan sahabatnya langsung melirik ke wajah sahabatnya itu.
"Iya iya, nanti gue masuk kelasnya"
Setelah mengatakan itu Yura pun mengambil airpods miliknya, lalu Yura memutar sebuah lagu secara acak dan setelah itu Yura menelungkupkan kepalanya ke kedua tangannya yang di taruh di atas meja.
Baru beberapa menit Yura menikmati alunan musik yang dia dengar, tiba tiba dia mendengar seseorang yang membangunkannya.
"Ra, itu ada yang nyariin lo" ucap Chintia seraya menunjuk 2 orang siswi yang ada di depan kelasnya
Yura pun melihat ke arah yang Chintia tunjuk, ternyata ada dua siswi yang berpakaian sangat rapih (tidak sepertinya yang urakan) sedang menatapnya ragu.
"Ada apa?" Tanya Yura seraya melepaskan aipods dari telinganya
Yura bisa lihat bagaimana takutnya kedua siswi ini kala melihat Yura."Kakak di pang.. panggil sama Kep... kepala sekolah" ucap salah satu siswi
"Oke, nanti gue kesana" balas Yura
"Tap... tapi bapak kepala sekolah nyuruh kak Yura ba... bareng kita" gugup gadis itu kembali
Yura pun menghembuskan nafasnya gusar kala mendengar penuturan gadis itu. Lalu di detik kemudian Yura pun berdiri.
"Pasti gegara si Katrin lagi inikan" ucap Kevin yang sudah sangat hafal dengan kelakuan sahabat dari kecilnya ini
"Ayo pergi" perintah Yura yang langsung membuat kedua siswi itu berjalan di depan Yura
🌾🌾🌾
Ruang Kepsek
Akhirnya Yura sampai di tujuannya yaitu ruang kepsek, dan sekarang Yura sedang duduk tepat di depan bapak kepsek yang sedang menatap Yura datar.
"Yurana apakah kamu kemarin berkelahi dengan Katrin lagi?" tanya to the point pa kepsek
Yura pun mengganggukkan kepalanya saja sebagai jawabannya
"Kamu tau bagaimana keadaan Katrin sekarang?"
Kali ini Yura hanya mengangkat bahunya tanda acuh
"Katrin masuk rumah sakit lagi karna ulah kamu kemarin" ucap pak kepsek yang masih menahan emosinya
"Terus?"
"Apakah kamu tidak merasa bersalah selalu membuat Katrin dan Gesya masuk rumah sakit seperti ini?" tanya pa kepsek pelan.
Yura yang mendengar pertanyaan dari pak kepsek hanya tersenyum miring."Buat apa gue nyesel, orang mereka duluan yang cari masalah ke gue" jawab Yura datar
BRAKK
Pa kepsek pun memukul meja di hadapannya seraya menatap wajah Yura yang terlihat sangat tidak peduli dengan kejadian yang dia lakukan sendiri.
"YURANA, KAMU ITU BISA MIKIR TIDAK KALAU KELAKUAN KAMU ITU SUDAH KELEWAT BATAS" bentak pak kepsek kepada Yura
Yura yang mendengar amarah pak kepsek hanya acuh saja, lagipula Yura merasa yang dia lakukan itu tidak salah sama sekali.
"Terus mau Lo gimana?" tanya Yura yang masih santai
"KAMU ITU PUNYA ETIKA ATAU TIDAK SEBENARNYA, SAYA ITU LEBIH TUA DARI KAMU DAN KAMU NGOMONG KEPADA SAYA TIDAK ADA SOPAN SANTUNNYA SAMA SEKALI. ORANG TUA KAMU MENGAJARKAN TENTANG SOPAN SANTUN TIDAK SIH SEBENARNYA" bentak pak kepsek yang langsung membuat Yura berdiri
"ENGGAK, MEMANG ORANG TUA GUE GAK PERNAH AJARIN GUE SOPAN SANTUN KARNA MEREKA BERDUA ORANG BEJAD. JADI JANGAN SALAHIN GUE YANG GAK SOPAN KARNA ORANG TUA GUE AJA GAK PERNAH AJARIN ITU KE GUE, BORO BORO NGAJARIN SOPAN SATUN, ORTU GUE MALAH LEBIH MILIH PERGI NINGGALIN GUE" ucap Yura yang tak mau kalah dengan pak kepsek
Sudah bukan rahasia lagi jika seorang Yurana tidak pernah takut dengan siapapun dan apapun. Makanya jangan heran jika Yura berani membentak pak kepsek seperti sekarang ini.
BRAKK
Lagi lagi meja pun di pukul oleh pak kepsek, terlihat dari wajahnya dia sangat lelah menghadapi satu siswinya yang seperti Yura ini.
"YURANA, CEPAT KELUAR DARI RUANGAN BAPAK DAN SEBAGAI HUKUMANNYA KAMU BAPAK SCORS SELAMA 2 HARI" final pak kepsek
"SHIT" umpat Yura seraya pergi dari hadapan pak kepsek
Tanpa ragu Yura pun membanting pintu ruangan milik pak kepsek sehingga terdengar bunyi yang sangat keras.
~☆~
Jangan lupa vote komen and share ke temen temen kalian yaps
Salam manis:
Author❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Karafernelia || Yoon Jaehyuk x Shin Ryujin
Fanfic"Kita memang punya keinginan, tapi Semesta juga punya kenyataan dan Tuhan yang menentukan keputusannya" -Yurana ~****~ Kisah ini isinya hanya perihal aku gadis kasar yang tak pernah tersenyum apalagi bahagia sama sekali, dan perihal dengan salah...