bagian tiga belas

31 56 26
                                    

"Saya terima nikahnya Kania Rosalina  binti Indra Butomo dengan mas kawin emas 24karat sebesar 20 gram serta uang tunai 100 juta di bayar tunai" Ucap haris mengucapkan ijab kabul dengan lantang sembari menjabat tangan penghulu di hadapannya.

"Bagaimana para saksi, Sahhhh"

"sahhhhhh" Para hadirin sontak mengucapkan kata sah dengan perasaan yang ikut bahagia, tapi tidak dengan salsa. Dia sama sekali belum menerima kania untuk menjadi ibu sambung nya. Dion juga sahabat-sahabat salsa yang hadir dapat melihat binar kekecewaan di mata salsa, ayah yang selalu ia percaya kini telah mengkhianatinya dengan menikahi wanita pengganti bunda nya.

"Bunda,,,,ayah ingkar janji sama salsa" Lirih salsa menunduk.

Salsa berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh di depan orang banyak apalagi di hari bahagia ini, TIDAK. Bukan hari bahagia, tapi hari keramat bagi salsa. Ia mendatangi ayah dan ibu sambung nya itu yang sedang berdiri menyapa tamu.

"Selamat ya ayah, tante. Semoga langgeng, oh ya mungkin tante bisa gantiin posisi bunda di hati ayah. Tapi sama sekali ngga bisa gantiin bunda di hati aku. Ingat, salsa ga akan pernah anggap tante dan anak tante bagian dari keluarga salsa" Entah keberanian dari mana yang salsa dapatkan hingga ia berani bicara lantang di depan ayah dan ibu sambung nya. Setelah mengatakan itu, salsa keluar dan meninggalkan acara keramat yang ada di rumah nya itu.

"SALSAAAAA!" Teriak dion yang sukses membuat langkahnya terhenti.

Dion mengatur nafasnya yang tersenggal karena mengejar salsa.
"Lo mau kemana?"

"Gua mau sendiri, jangan ikuti gua" Jawab salsa.

"Tap-....

"Please dion" Ucap salsa memohon agar dion mengerti dengan situasi sekarang ini.

"Yaudah lo hati-hati, langsung kabari gua kalo ada apa-apa"

"hm"

Salsa berjalan meninggalkan dion yang masih berdiri dan setia menunggu salsa hilang dari pandangannya. Salsa yang berjalan lunglai dan tidak melihat jalan sama sekali karena pikirannya yang sangat kacau. Motor yang melaju dengan kecepatan yang sangat kuat hampir menghantam tubuh mungil salsa, jika seseorang itu tidak menariknya cepat ke pinggir jalan.

"Lo mau mati di usia muda?" Bentaknya pada salsa yang masih belum tersadar dalam lamunannya.

"Gua lebih baik mati di usia muda daripada tinggal selamanya sama 2 peliharaan baru ayah gua" Gumam salsa dengan tatapan mata yang kosong.

"M-maksud lo?" Beo seseorang itu.

Seseorang itu meraup wajah salsa menggunakan jemarinya dan langsung membuat salsa tersadar dari lamunannya.
Salsa terkejut bukan main saat melihat seorang lelaki yang duduk di hadapannya, ia berkali-kali mengucek matanya.

"Ezi" Beo salsa.

"I-ini beneran lo kan, gua ga mimpi kan?" Sambung salsa.

Yah, lelaki itu ezi, mantan salsa.

"Iya, ini gua"

"Kok bis-....

"Gua tadi nyari dompet gua yang jatuh di sekitar sini, terus jumpa lo yang mau mati muda" Ucap ezi memotong kalimat salsa.

"hmm"

"Lo kenapa, ada masalah?" Tanya ezi dengan nada yang sedikit lembut serta menatap lekat mata salsa.

Salsa yang semula menunduk kini mengangkat kepala nya.

"Ayah nikah lagi, dan gua ga mau punya ibu sambung. Dia juga punya anak seusia gua, gua takut ayah lebih sayang sama dia dibanding gua" Jawab salsa.

Have To Move'onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang