bagian ke dua puluh tiga

8 22 4
                                    

Kenapa secepat itu bahagia ku hilang, apakah hanya segini porsi bahagia yang tuhan berikan padaku?  Tuhaaann...apakah aku tidak boleh meminta kepadamu untuk mengembalikan semua kebahagiaanku? Aku hanya ingin bahagia seperti dulu.
 
@SalsaZalyndaNugroho.

Tinnnn tinnnnnnnn.....

Suara klakson mobil yang keras dari arah belakang salsa membuatnya terperanjat kaget dan tersadar dari lamunan.
Seorang lelaki berjas hitam rapi dengan kacamata hitam yang tertempel di matanya  di sertai aura bos yang terpampang jelas di wajahnya. Lelaki bertubuh tegap itu datang menghampiri salsa yang masih terus menatap lelaki bernama Wiliam Jonhson Alexander yang tak lain ialah kakak kandung Kayla.

Wiliam berdecih saat berhadapan langsung dengan salsa.
"Lo lagi lo lagi, lo belum puas bikin gue apes kalo jumpa sama lo?" Ucapnya sembari melepas kacamata hitamnya.

"Yang ada gue yang apes kalo jumpa sama lo"

"Lo mau mati atau gimana, kalo lo emang niat mau mati gue bisa aja langsung matiin lo dengan cara yang lo mau"

Salsa memalingkan wajah dengan senyuman mengejek.
"Kita ga kenal, jadi ga usah sok akrab"

"Ouh ya satu lagi, gue minta tolong sama lo jangan masang muka-muka garang di depan gue. Ga serem, ga buat gue takut, dan lo nampak jelek kalo gitu"

Wiliam yang tampak memendam amarah itu membuat rahang nya mengeras dan wajahnya yang merah padam.
Bagaimana tidak, wanita seperti salsa berani menghina dirinya yang menyandang sebagai Ceo di Perusahaan Adhidarma. Wahhh,,,sangat di acungi jempol.

"Lo ga tau gue siapa?" Ucapan itu terlontar dar mulut wiliam yang sedang menahan gejolak amarahnya.

"Ga tau dan gue sama sekali ga mau tau"

"Gue bisa aja bikin lo lenyap dari bumi ini sekarang juga dengan kedipan mata"

"Gue ga peduli"

Drrrrtttt...drrrrttttt

Bunyi getaran dari hp salsa membuat mereka berdua diam, salsa langsung mengambil handphone yang ia letakkan di tas kecil yang ia bawa. Terpampang jelas di layar hp milik salsa bahwa Dokter Nayla menelponnya.

"sssstttt, lo diem gue mau angkat telpon" Ujar salsa pada wiliam membuat sang empu menggeram kesal.

"Halo kak"

"Halo salsa, kamu bisa kesini ga?  Ada yang mau aku sampaikan soal sakit kamu"

"Harus sekarang kak?"

"Iyah, aku tunggu yah"

"Oke"

Salsa pun langsung mematikam sambungan telpon itu dan langsung menatap wajah wiliam sinis.

"Ngapai lo masih di sini? Gue mau cabut" Sinis salsa.

"Kemana? Ke neraka? Soalnya cocok untuk tujuan lo"

"Anak setan,,,,gue mau ke rumah sakit karya bakti. Kenapa, lo mau ikut? Sayangnya disana ga ada dokter khusus kejiwaan untuk lo" Jawab salsa yang tak kalah pedas.

"Gue juga mau kesana"

Salsa tertawa mendengar penuturan wiliam.
"Gue ga ada nanya lo mau kemana, lo mau mati sekalipun gue ga peduli"

"Ck! Lo mau bareng ga? Jarang-jarang gue nebengi orang kayak lo"

"Dih, gue bisa naik ojek dan terimakasih banyak atas tawaran anda"

"Yaudah, lo tunggu aja ojek disini kalo ada yang lewat, keburu lo dikerjain orang baru nongol tuh ojek" Setelah mengucapkan kalimat itu, wiliam memakai kembali kacamata kebanggaan dirinya dan membalikkan badannya untuk masuk ke dalam mobil.

Have To Move'onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang