Bagian ke enam

53 75 37
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 19.30 wib, ezi yang masih berada di kamar sedang memilah baju untuk menghadiri acara makan malam di rumah salsa. Saat sudah menemukan baju yang ia rasa cocok, ezi langsung mengenakannya.
Sementara salsa, ia sudah duduk di kursi teras menunggu kedatangan ezi dan keluarga risa. Saat sedang asik memainkan handphone, sebuah motor memasuki pagar salsa yang tidak lain ialah ezi. Salsa langsung menarik sudut bibir nya dan membuat senyuman indah di wajah nya. Salsa berjalan mendekati ezi.

"Ayah lo dimana?" Tanya ezi seraya melepas helm nya.

"Tuh di dalam" Jawab salsa.

"Nih, gua tadi beli buah di jalan" ucap ezi menyodorkan kresek berwarna hitam.

"Makasihhh"

"Hm" Gumam ezi.

"Yaudah ayo masuk" Ajak salsa seraya berjalan masuk dan diikuti ezi di belakang nya.

Ezi, salsa, juga haris duduk di ruang tamu untuk menunggu kedatangan kelurga risa. Saat asik mengobrol terdengar suara dering dari handphone salsa dan ternyata risa yang menelpon.

"halo sal" ucap risa di seberang telpon.

"iyah halo"

"salsa, maaf banget gua sama mama papa ngga bisa datang ke rumah lo"

"loh kenapa Risa, kita pada nungguin lo"

"oom gua sakit, jadi gua sekarang mau otw ke bandung. Gua juga besok ga sekolah" Jelas risa.

"ouh yaudah deh, semoga oom lo lekas sembuh yah"

"aminn"

"yaudah dadaa"

"dadaaa" Ucap risa dan langsung memutuskan sambungan telpon nya.

"Kenapa sayang?"Tanya haris.

"risa sama mama papa nya ga bisa datang yah karena oom nya sakit" Jawab salsa.

"Yaudah kalau gitu, kita makan aja. Ayo zi kita makan" Ajak haris.

"Iyah om"

Mereka langsung duduk di kursi masing-masing dan menikmati masakan yang ada di atas meja.
Salsa merasa senang karena ezi memakan masakannya dengan lahap. Tidak ada suara kecuali dentingan sendok dan piring. Kesedihan dan juga sakit hati salsa terasa hilang dan lenyap begitu saja ketika melihat ezi yang selalu memberi senyuman padanya, walaupun ia tau kalau senyuman itu di berikan padanya saat ada haris. Semua ini hanya topeng.
Saat sudah selesai makan, handphone haris berbunyi. Ia langsung menjauh dari meja makan dan mengangkat telponnya.
Setelah selesai, haris kembali duduk dan langsung menenggak air putih sebelum ia bicara.

"Sayang, ayah mau berangkat sekarang. Kamu baik-baik di rumah sama bibi yah" Ucap haris.

"Hmmm iya yah" Lirih salsa.

"Ezi, om titip salsa ya kalau di sekolah atau di luar sekolah" Ucap haris pada ezi.

"Iyah om, pasti ezi jaga"

"Yaudah, kalau gitu ayah pergi ya"

"Salsa mau peluk" Ucap salsa seraya mendekat ke haris dan memeluknya dengan erat.

Sedangkan ezi yang melihat adegan itu, hanya bisa terpaku diam di meja makan. Entah perasaan apa yang menyerang hati nya, ada rasa sesal karena sudah menyakiti wanita yang sangat di sayangi ayah nya. Ada rasa iri di hatinya ketika melihat pelukan hangat yang haris berikan pada salsa, sedangkan ezi? Bahkan ia tidak pernah sekalipun merasakan pelukan seperti itu dari Ayah nya.

Have To Move'onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang